Source: Google Picture/Tubagus Muhammad Iqbal
Selain menjadi kota budaya, Yogyakarta dikenal sebagai lokasi perkembangan agama Islam yang cukup besar di Indonesia. Tidak heran, jika di provinsi ini banyak ditemukan masjid sebagai tempat beribadah umat muslim. Bahkan, pada zaman dahulu, masjid difungsikan menjadi tiang negara, pertahanan, keamanan, serta batas wilayah kekuasan Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Masjid-masjid ini disebut sebagai Masjid Pathok Negoro yang hanya berjumlah 4, tersebar di penjuru-penjuru wilayah Yogyakarta. Masjid yang paling tua berada di kawasan Mlangi.
Source: Google Picture/Usamah Faizul Islam
Masjid Pathok Negoro Mlangi berlokas di Mlangi, Kabupaten Sleman. Kata mlangi berasal dari Bahasa Jawa, mulangi, yanha artinya mengajari. Disebut paling tua karena masjid in dibangun ada tahun 1755, tahun yang sama ketika Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat terbentuk setelah Perjanjian Giyanti. Masjid ini mulanya diurus oleh Kyai Nur Iman, perwakilan abdi dalem dari kraton.
Jadi situs yang cukup sakral dan dilindungi, Masjid Pathok Negoro Mlangi tidak bisa direnovasi secara sembarangan. Pada tahun 1985, masjid ini sempat direnovasi dan mendapatkan pro-kontra dari masyarakat. Akhirnya, masjid dikembalikan pada bentuk semula dengan rehabiltasi pada beberapa hal yang meliputi bagian utama, serambi, dan area luar.
Source: Google Picture/Ardan Nugroho
Masjid Pathok Negoro Mlangi dianggap unik karena memiliki lokasi yang cukup rendah dibanding bangunan di sekitarnya. Menuju ke dalam, terdapat sebuah gapura dan setepak. Masjid ini dibangun secara tradisional menggunakan empat saka guru, parit keliling, dan atap tumpang. Hal unik dari Masjid Pathok Negoro Mlangi ialah lokasinya yang memiliki ketinggian cukup rendah. Terdapat sebuah gapura dan jalan setapak ke bawah untuk menuju ke masjid. Keunikan lainnya terletak pada empat saka guru atau tiang utama, jagang atau aprit keliling, dan atap tumpang.
Hingga kini, Masjid Pathok Negoro Mlangi masih dimanfaatkan sebagai tempat beribadah untuk umum. Masyarakat juga kerap datang untuk melaksanakan ziarah, tak jarang pengunjung rombongan berasal dari luar daerah. Paling banyak, orang akan datang pada hari Minggu.
Comments:
Leave a Reply