Stop! Ini Alasan Minuman Isotonik Tidak Bisa Dikonsumsi Setiap Hari


Source: Pexels.com/Ketut Subiyanto

Minuman isotonic sering menjadi konsumsi seseorang yang sedang berkegiatan karena dianggap mampu menggantikan cairan tubuh. Walaupun hal tersebut benar adanya, minuman isotonik tidak bisa dikonsumsi secara berlebihan. Beberapa hal harus diperhatikan dalam konsumsi minuman ini agar manfaatnya tetap optimal. 

Fakta mengungkap bahwa minuman isotonik memang mampu menggantikan cairan tubuh yang hilang secara cepat. Namun, harus diingat kegiatan yang dilakukan termasuk ke dalam ketagori berat, misalnya olahraga selama 2 jam perhari. Aturan mengonsumsi minuman istonik adalah ketika melakukan aktivitas, bukan sebelum maupun setelah. Cara meminumnyapun harus memiliki jeda atau beberapa kali tenggak, tidak bisa sekaligus. 

Minuman isotonic tidak bisa dikonsumsi setiap hari. Memberikan manfaat baik untuk kesehatan, bukan berarti minuman isotonik tidak mengandung gula. Justru minuman isotonik mengandung gula dan sodium yang tinggi. Risiko mengonsumsinya setip hari dapat memcu diabetes tipe 2, penyakit jantung, hipertensi, dan naiknya berat badan. 

Agar fungsinya bisa maksimal, minuman isotonik lebih bak dikonsumsi ketika benar-benar melakukan aktivitas yang berat atau menguras banyak cairan tubuh. Jika dikonsumsi setiap hari tanpa bergerak aau melakukan pekerjaan berat, maka minuman isotonik akan sia-sia. Selain itu, isotonik yang terlalu sering diminum akan menyebabkan kerusakan pada ginjal. 

Air mineral jauh lebih efektif dibandinkgkan minuman isotonik untuk menggantikan cairan tubuh. Meskipun demikian memang air mineral tidak memiliki kemampuan secepat minuman isotonik. Di sisi lain, air mineral bisa dikonsumsi dalam jumlah yang banyak, misalnya 2 liter dalam satu hari atau menyesuaikan dengan kebutuhan tubuh individu. 

Comments:

Leave a Reply

you may also like