Source: kas.or.id
Toleransi beragama di Yogyakarta merupakan salah satu yang terbaik. Di provinsi tersebut, segala kepercayaan hidup berdampingan tanpa adanya rasa iri. Ditinjau dari banyak tempat ibadah yang berdiri di Kota Gudeg ini. Tak terkecuali dengan Gereja Katolik Santo Antonius Padua Kotabaru yang langsung mencuri perhatian dengan arsitektur uniknya. Gereja yang telah dijadikan cagar budaya ini ternyata telah berusia hampir satu abad.
Gereja Katolik Santo Antonius Padua Kotabaru berada di I Dewa Nyoman Nomor 18, Kotabaru, Gondokusuman, Kota Yoyakarta. Bangunan ini memiliki arsitektur unik dan begitu megah di pertigaan jalan Kotabaru. Gereja inipun termasuk ke dalam gereja tua di Yogyakarta dan masih aktif untuk kegiatan beribadah. Setiap minggu, Gereja Katolik Santo Antonius selalu ramai para jemaat.
Dari luar, Gereja Katolik Santo Antonius nampak begitu indah dan menarik. Gereja tua tersebut dibangun pada tahun 1926 oleh Romo F. Strater dengan dana dari pemerintahan Belanda. Arsitekturnya diadaptasi dari bangunan Eropa, tetapi tidak melupakan bagaimana lingkungan tropis di Indonesia.
Dibangun pada masa pemerintahan kolonial, Gereja Katolik Santo Antonius punya langgam yang khas berupa tower pada bagian fasad depan. Atap tower sendiri berbentuk limasan dengan banyak ventilasi di bawahnya. Tidak lupa dengan hiasan windwijzer atau penunjuk arah tiupan mata angin pada bagian puncak. Gereja ini memiliki mural indah, menceritakan tentang Yesus Kristus.
Sayangnya, pada masa penjajahan Jepang, Gereja Katolik Santo Antonius sempat dialihfungsikan. Gereja ini dimanfaatkan sebagai gudang karena saat itu banyak tempat diambil oleh Jepang dan digunakan sesuai kebutuhan. Akibatnya, ada beberapa bagian dari bangunan asli yang hilang, seperti patung logam manusia kudus. Sampai sekarang patung tersebut sudah tidak bisa ditemui lagi.
Setelah Indonesia merdeka, barulah fungsi gereja dikembalikan seperti semula. Sedangkan tahun 2007, Gereja Katolik Santo Antonius kembali direhabilitasi karena mengalami kerusakan akibat gempa bumi tahun 2006 silam. Hingga kini, Gereja Katolik Santo Antonius masih dipergunakan bagi para jemaat Katolik di Yogyakarta. Kondisinya baik, terawat, serta menjadi cagar budaya yang harus dilindungi.
Comments:
Leave a Reply