Source: Freepik.com/pch.vektor
Sedang hangat diperbincangkan, pasien cuci darah kebanyakan diisi oleh masyarakat usia 25-30 tahun. Fenomena tersebut menunjukan bahwa jumlah pengidap penyakit ginjal cenderung dialami oleh anak-anak muda. Penyebabnya beragam dan salah satunya adalah pola makan tidak seimbang, terutama konsumsi minuman kemasan.
Banyak brand yang menawarkan produk minuman kemasan, dari mulai teh, soda, jus, kopi, dan lain-lain. D samping itu, minuman kemasan mudah dibawah, kemudian gampang ditemukan dimana saja, entah di warung, minimarket, supermatket, ataupun pedagang asongan. Jadi, tidak heran jika konsumsi minuman kemasan di Indonesia cukup tinggi.
Minuman dalam kemasan telah mengalami serangkaian proses hingga akhirnya sampai ke tangan konsumen. Klaim dari setiap perusahaan sendiri berbeda, ada yang mengatakan dari buah asli misalnya, padahal jumlahnya tidak sebanyak bahan lain. Bahan pokok pembuatan minuman dalam kemasan sebenarnya adalah gula dan air. Bisa dibilang, jenis minuman seperti ini tidak terlalu bernutrisi.
Source: Freepik.com
Konsumsi minuman dalam kemasan menjadi sangat berbahaya karena tingginya kandungan gula. Lumrahnya, minuman dalam kemasan menggunakan pemanis batan, contohnya fruktosa atau sukrosa. Jika keduanya dikonsumsi secara berlebihan tentunya akan menyebabkan gangguan pada kesehatan.
Mengonsumsi minuman dalam kemasan secara berlebihan menjdi indikasi bahwa seseorang memiliki pola hidup tidak sehat. Kondisi seperti ini lebih rentan terhadap penyakit kronis karena minuman kemasan tersebut, mulai dari obesitas, diabetes, jantung, dan ginjal.
Terlalu banyak menenggak minuman dalam kemasan akan meningkatkan risiko terkena batu ginjal. Kadar gula yang tinggi adalah pemicu utamanya. Oleh sebab itu, di era yang serba maju ini, justru generasi mudalah yang berkesempatan lebih besar untuk mendapatkan masalah kesehatan tersebut. Tidak dipungkiri bahwa saat ini semakin banyak produk menarik minuman dalam kemasan.
Boleh saja minum minuman dalam kemasan atau soft drink, hanya saja kuantitasnya harus dibatasi. Porsi mingguan harus disesuaikan agar tidak berlebihan dan memberatkan organ dalam tubuh. Selain itu, pilih minuman dengan kandungan gula yang relative rendah.
Comments:
Leave a Reply