7 Kuliner Natal khas Indonesia, Dari yang Manis sampai Gurih Bergairah


Source: unsplash.com/Hussein Lazim

Natal hampir tiba, kira-kira apa suguhan yang ingin Anda berikan kepada tamu nanti? 

Tentunya momen Natal menjadi hal yang paling ditunggu oleh umat Kristiani di seluruh dunia. Pada hari yang suci nan sakral itu, orang-orang merayakannya dengan suka cita dan penuh kehangatan. Berkumpul dengan keluarga, mengobrol, saling berdoa, serta berbagi kasih merupakan hal yang lumrah dilakukan setiap tahunnya. Apalagi Natal berdekatan dengan tahun baru, sehingga menambah semarak kebersamaan. 

Rasa berbagi kebahagiaan di Hari Natal bisa disampaikan melalui makanan. Oleh sebab itu, bukan suatu hal yang aneh ketika rumah-rumah menyiapkan kue, camilan, atau makanan lain untuk tamu. Namun, tahukah ada beberapa kuliner khas Indonesia yang sering muncul ketika Natal? Kuliner-kuliner digunakan sebagai sajian untuk menyambut keluarga dan kunjungan para tamu. 

Apa sajakah itu? Let's check out!

Kue Lapet

Source: Pinterest

Kuliner pertama yaitu kue lapet. Kue tradisional ini berbentuk segitiga dibuat dari itak atau eras giling yang diproses secara manual. Kue lapet berasal dari Suku Batak, tepatnya daerah Tapanuli, Sumatera Utara. Kue ini punya citarasa manis dengan tekstur kenyal dan aroma wangi dari bahan-bahan serta daun pisang yang digunakan sebagai pembungkus. 

Kue lapet memilik makna mendalam bagi warga Batak. Bentuk persegi melambangkan kesauan, keutuhan, dan kokohnya hubungan antar keluarga atau antar masyarakat. Sedangkan adonan yang lengket menjadi simbol persatuan, persaudaraan, dan harmonasasi masyarakat Suku Batak. 

Kue lapet memang kerap muncul dalam hari-hari penting, salah satunya adalah Hari Natal. Kue ini adalah gambaran dari kemakmuran, keberuntungan, juga kedermawanan. Kue lapet biasanya akan dibuat dalam jumlah banyak, kemudian dibagikan pada para tamu sebagai wujud menghormati serta menghargai kedatangan mereka. 

Kue Bagea



Source: Pinterest/Alfonsus Eranio

Masih tentang kue, kali ini datang dari Indonesia bagian Timur. Namanya adalah kue bagea, termasuk ke dalam jenis kue kering yang terbuat dari sagu. Teksturnya unik, padar, dengan rasa manis serta aroma rempah yang khas. Bentuknya pipih atau lonjong, berwarna cokelat karena proses pemanggangan. Kue ini bisa ditemukan di kawasan Maluku, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. 

Kue bagea memang saat ini popular dijadikan oleh-oleh. Di samping itu, kue bagea juga merupakan bagian dari budaya ketika Natal tiba di daerah asalnya. Kue ini melambangkan rasa syukur dengan apa yang sudah dijalani. Sedangkan tekstur kerasnya adalah simbolisasi dari ketahanan atau kekuatan. 

Kue bagea memang dibuat dari sagu, salah satu makanan pokok di wilayah Timur Indonesia. Hal yang membuatnya lebih istimewa yaitu adonan sagu dicampur dengan kacang kenari. Rempah-rempah yang dipakai meliputi kayu manis dan pala. Kemudian ditambah gula merah sebagai pemberi rasa manis alami dari hidangan ini. Adonan dibungkus dalam daun enau atau lontar, dipanggang sampai kering, baru disuguhkan.

Kue Poporcis

Source: Pinterest/Pudge Factor Everyday Recipes

Kuliner selanjutnya adalah poporcis. Namanya unik, berasal dari Ambon yang diadaptasi dari makanan Belanda, poffertjes. Kue ini mirip bisa disebut juga sebagai mini pancake dan menjadi hidangan yang umum disantap ketika Natal tiba. Selain itu, poporcis juga dimanfaatkan sebagai hidangan bagi para keluarga, teman, dan tamu lain yang berkunjung. 

Jadi makanan wajib ketika Natal, kue poporcis jadi simbol dari kebahagiaan dan kehangatan. Makna ini pun berkesinambungan dengan cara penyajiannya yang nikmat dalam kondisi masih fresh. Kue poporcis juga menjadi lambang kebersamaan saat Hari Raya. 

Seperti pancake pada umumnya, poporcis dibuat dari tepung terigu, kuning telur, baking powder, susu cair, mentega, serta garam. Namun, orang Ambon punya ciri khasnya sendiri, yaitu menambahkan labu dalam adonan. Rasanya jadi manis serta lebih lembut. Perbedaannya dengan pancake adalah alat memasaknya yang menggunakan wajan. 

Kue Nastar

Source: Pinterest/dapur sabrina

Nastar adalah kue kering manis yang memang selalu ada ketika Natal tiba. Sebenarnya, kue ini awalnya bukan asli Indonesia, melainkan dari Belanda. Namanya saja diambil dari akronim ananas yang berarti nanas dan taart yang artinya kue. Nastar merupakan bentuk modifikasi dari pie Belanda dimana isiannya adalah stroberi serta apel. Sebab sulit ditemukan, jadilah diganti nanas. Jadi, secara harfiah, nastar adalah sebuah kue yang berisi buah atau selai nanas. 

Ketika Natal, nastar memberikan simbolisasi akan sebuah cinta, kebersamaan, serta tradisi yang melekat di keluarga. Selain rasanya yang masam-manis, nastar memiliki aroma wangi karena dicampur rempah-rempah, seperti cengkih dan kayu manis. Teksturnya lembut dan isiannya legit. Nastar jadi citarasa khas yang tidak terlupakan dalam indahnya momen Natal.

Pembuatan nastar memang cukup panjang tapi menyenangkan, terlebih jika dilakukan bersama keluarga. Bahan bakunya tentu saja terigu, mentega, gula, kuning telur, susu bubuk, serta rempah-rempah lain. Sedangkan selai nanas bisa dibuat alami menggunakan nanas yang diparut, lalu diolah kembali bersama gula. Kemudian nanas dibentuk jadi bulat, dilapisi kuning telur di bagian atas, baru dipanggang dalam oven.

Klapertart

Source: Pinterest/Mutia Asfika

Satu lagi kuliner Indonesia yang diadaptasi dari Belanda, yaitu kalpertart. Kue ini kini menjadi bagian dari kuliner tradisional Manado, Sulaweu Utara. Kata klapertart berasal dari klapper yang artinya kelapa dan tart yaitu kue. Jadi, bila disimpulkan maka klapertart adalah kue yang dibuat dari kelapa. 

Klapertart menjadi simbol dari kebersamaan keluarga ketika Natal. Sebab saat wakt itu tiba, keluarga akan pulang, saling memberi pelukan dalam kehangatan. Kemudian, kalpertart yang punya rasa manis melambangkan perayaan yang meriah. 

Klapertart pertama kali memang ditemukan oleh orang Belanda yang ingin mencoba membuat hidangan dari kelapa. Kemudian resep sederhana ini menyebar ke seluruh Manado. Resep pembuatan klapertart antara lain kelapa muda, susu, gula, mentega, vanili, tepung, dan terigu. Untuk menambah aroma, biasanya rhum digunakan. 

Sup Brenebon

Source: Pinterest

Lepas dari makanan penutup atau makanan manis, ada satu hidangan unik yang masih berasal dari Sulawesi Utara. Namanya adalah sup brenebon, terkenal di Manado dan Minahasa. Hidangan ini terbuat dari bahan dasar sayuran serta kacang merah. Sama seperti klapertart, sup brenebon juga adaptasi dari resep kuliner Belanda yang dimodifikasi. 

Hidangan sederhana ini tampil memukai ketika Natal tiba. Kehangatannya menyimbolkan keakraban dan kebersamaan di antara keluarga atau para tamu yang datang. Sedangkan rasanya yang lezat jadi pertanda meriahnya serta keramahan perayaan Natal. 

Sup brenebon punya ciri khas dengan kuah bening, kaldu yang light dari sayur-mayur serta daging yang digunakan. Penggunaan kacang merah mampu memberikan citarasa manis yang berpadu dengan gurihnya rempah-rempah. Aromanya begitu menyegarkan, membuat siapapun ingin menyantap. 

Ayam Budu-budu

Source: Pinterest

Pernah dengar kuliner ayam budu-budu? Kuliner ini asli Indonesia dan berasal dari Makassar. Ayam budu-budu memang jadi salah satu sajian Natal yang popular di kawasan Sulawesi Selatan. Ayam budu-budu merupakan menu sup yang dibuat dari ayam. 

Menu ayam budu-budu mampu memberikan kehangatan dalam kasih dan cinta keluarga. Rasanya yang gurih membangkitkan keakraban serta kebersamaan. Natal bersama ayam budu-budu menjadi kian sempurna dengan canda tawa di setiap suapnya. 

Ayam budu-budu dibuat menggunakan bahan-bahan sederhana. Tentu saja ada yaam sebagai bahan utama, jahe, asam, jeruk nipis, daun bawang, garam, serta merica. Dasarnya, ayam dubu-dubu hanya direbus saja, dimasukkan bahan-bahan secara bertahap. Rasanya gurih dan lezat. 

Nah, itu dia beberapa kuliner Natal khas Indonesia yang menarik dicoba. Anda bisa menjadikannya sebagai referensi untuk dicoba pada Natal tahun ini. Melalui makanan, rasa cinta dan sayang itu bisa tersampaikan dengan baik. 

Comments:

Leave a Reply

you may also like

...