Buruknya Kualitas Udara Ibu Kota, Membuat Pekerja Menjalani WFH!


Baru-baru ini Ibu Kota Jakarta dilanda polusi udara yang berkepanjangan, pasalnya  Kualitas udara di DKI Jakarta pada Senin (21/8/2023) pagi ini mendapati posisi terburuk nomor enam di dunia. Karena hal tersebut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberlakukan kerja dari rumah atau work from home (WFH) dengan kapasitas 50 persen.


Hal tersebut merupakan salah satu upaya dan solusi jangka pendek dalam mengatasi buruknya kualitas udara Jakarta. Pemberlakuan WFH ini dikhususkan bagi ASN DKI dan akan berlangsung kurang lebih selama tiga bulan mulai 21 Agustus sampai 21 Oktober 2023. Sedangkan perusahaan swasta lainnya masih melakukan WFO dan bekerja seperti biasanya.  

Soal Kualitas Udara Jakarta, Perlu Komitmen Pemda DKI – Koaksi Indonesia

Source: Google Image

Situasi ini mengharuskan beberapa pekerja yang menjalani WFO atau work from outside untuk lebih berhati-hati terhadap kesehatannya. Pemerintah juga merekomendasikan masyarakat untuk mengenakan masker, menghidupkan penyaring udara, menutup jendela, dan hindari aktivitas outdoor agar terhindar dari udara luar yang kotor.


Dikutip dari laman IQAir pukul 05.00 WIB, US air quality index (AQI US) atau indeks kualitas udara di DKI Jakarta tercatat di angka 158. Berdasarkan tingkat polusi, DKI Jakarta masuk kategori tidak sehat pada Senin pagi ini. Adapun konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta hari ini yakni PM 2.5. Konsentrasi polutan tersebut 14 kali nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).

Source: Instagram.com

Para warga hingga Laksmi DeNeefe Suardana selaku Putri Indonesia, turut menyuarakan keresahan yang dirasakan semua, yaitu mulai kesulitan untuk merasakan udara sehat. “We deserve a healthy-fresh air!”. Semua penduduk ibu kota berharap pemerintah segera memberikan solusi yang ampuh untuk masalah polusi udara ini.


Comments:

Leave a Reply

you may also like