eaJ Park Jadi Model "MAHASURYA" Karya Radinindra Nayaka


Source: Instagram/radinindranayaka

Musisi asal Korea-Amerika Eaj Park memberikan kejutan kepada para penggemar indonesia dengan berkolaborasi menjadi model sebuah brand fashion dengan desainer lokal Radinindra Nayaka. Sebelumnya Eaj menjadi client dari Radinindra Nayaka saat tampil di Prambanan Jazz, dan kemudian Nayaka mengajak Eaj menjadi musenya di karya terbaru dari House of Radinindra yang berjudul MAHASURYA: The Great Light. Eaj memang sangat tertarik dengan culture dan budaya. Dia banyak mempelajari budaya, salah satunya budaya Indonesia. Eaj sering berkomunikasi dengan fans asal Indonesia dan banyak belajar mengenai budaya Indonesia dengan cara menanyakan semua hal yang ingin ia ketahui melalui fans-nya. 

Source: Instagram/radinindranayaka

Dilansir dari postingan Nayaka yang menanyakan perasaan eaJ, eaJ merasa bangga saat diajak untuk berkolaborasi dengan House of Radinindra, karena dia sangat menghargai karya seni dan budaya. Terutama yang bisa ia kenakan langsung dan bahkan hingga menjadi model dari karya tersebut. Eaj merasa nyaman dengan budaya Indonesia, saat berkunjung ke Indonesia dia merasa banyak yang menyayanginya dan orang Indonesia sangat terbuka, saat Eaj tampil di Festival banyak orang yang mendukungnya dengan bernyanyi bersama, membuat Eaj merasa senang untuk datang ke Indonesia. 

Begitupun dengan Raden Mas Radinindra Nayaka Anilasuta atau biasa dipanggil Nayaka, sebagai desainer Gen Z yang memiliki keturunan bangsawan Keraton Kasunanan Surakarta ini sangat senang dan bangga bahwa dirinya pernah diminta untuk menyiapkan pakaian untuk Penampilan EAJ di Prambanan Jazz beberapa waktu lalu, sebab namanya semakin harum melesat ketika karyanya dipakai oleh Eaj. Nyatanya selain Eaj, banyak celebrity Indonesia yang menggunakan karyanya di acara-acara penting seperti red carpet juga di atas panggung.


Source: Instagram/radinindranayaka 

Dalam karyanya yang bertajuk MAHASURYA: The Great Light ini merupakan seni kolaborasi yang mengeksplorasi 3 Chapter diantaranya Chapter I: Innocence atau kepolosan, Chapter II: Descent atau kesedihan, dan Chapter III: Rebirth atau kelahiran kembali; simbol bagaimana setelah kegelapan, pasti terbit cahaya atau Habis Gelap Terbitlah Terang. MAHASURYA, melambangkan matahari yang terbit setelah malam yang dingin dan panjang. Sebuah babak akhir dari kelahiran kembali, ketekunan, dan kesedihan yang terasa tak berujung. Sebagai perayaan ke empat ulang tahun dari House of Radinindra, MAHASURYA mewujudkan semangat, melambangkan siklus matahari dalam hati manusia. Dengan ini menunjukan bahwa kesulitan membentuk ulang dari pada menghancurkan, memurnikan kita menjadi seseorang yang lebih hebat. MAHASURYA adalah, pengingat bagi kita semua untuk terus berjuang, karena matahari akan terbit lagi, dan harapan akan selalu, semua yang murni dan baik di bumi akan selalu kembali. 


Source: Instagram/radinindranayaka


CHAPTER I: INNOCENCE

Cahaya pecah, namun dingin dan sejernih kristal.

Apakah ini kehidupan yang penuh mimpi?

Kecemerlangan membanjiri, namun membutakan.

Apakah ini Surga, atau sarang kebohongan?


Judul/Tema: INNOCENCE ( Kepolosan)

Latar belakang musik( Soundtrack) eaJ - pause


Estetika kasual desain ini menggemakan ringannya hati yang masih belum tersentuh oleh kehilangan. eaJ bergerak seperti seseorang yang hidup di dalam mimpi, dan pencahayaan lembut yang jernih mengubah momen tersebut menjadi surga yang rapuh - indah seperti surga justru karena ia tidak dapat bertahan. Suasana bebas kekhawatiran dan cahaya bak mimpi menyelimuti segalanya dalam kilauan yang “terlalu indah untuk jadi kenyataan”


Dalam Gambar berikut sangat menunjukan estetika kasual namun elegan dengan fokus pada pencahayaan yang lembut dan jernih. Pakaian karya Nayaka yang dikenakan eaJ kemeja atasan longgar berwana broken white dengan motif pada lengan dan bawahan kain batik yang dililitkan memberikan kesan eksotis atau tropis yang santai. Seluruh komposisi, dari ekspresi eaJ hingga pencahayaan, memberikan kesan membangkitkan perasaan “Kepolosan,” Kerapuhan, dan keindahan sesaat yang dikaitkan dengan soundtrack eaJ-pause. 


Lagu eaJ yang berjudul ‘pause’ menceritakan tentang keinginan untuk menghentikan atau membekukan momen indah yang sedang terjadi dalam sebuah hubungan atau kehidupan. Ada rasa takut bahwa kebahagiaan tersebut bersifat sementara dan akan segera berakhir, maka lagu ini merupakan permohonan agar momen kebahagiaan itu dapat di-pause sejenak. Lagu ini menekankan pentingnya hal-hal kecil yang manis dan intim dalam hubungan. Menurut eaJ lagu ini terasa seperti sebuah wahyu. Karena ia jarang membuat lagu yang hanya tentang kebahagiaan murni tanpa ada kekhawatiran yang mengikutinya. Dalam lagu ini, ia membiarkan dirinya merasa puas dan menikmati perasaan tersebut, menandai sebuah penerimaan dan penyembuhan pribadi. Dengan tipe lagu yang lo-fi dan soft-pop sangat emosional karena tentang menghargai kebahagiaan saat ini dan berharap momen keindahan itu bisa lebih bertahan lama.



Source: Instagram/radinindranayaka

CHAPTER II: DESCENT

Ketakutan menyelimuti diriku. Tidak adakah yang bisa mendengarku?

Bayangan menghantuiku. Akankah tidak ada yang menyelamatkanku?

Cahaya Bulan, mengapa kau begitu mudah memberikannya kepada yang lain,

Mengapa kau tidak memberikannya juga kepadaku?


Judul/Tema: DESCENT (Keturunan/kemerosotan)

Latar belakang musik (Soudtrack): eaJ - will i ever (day bounce)


Kegelapan menyelimuti, dan siluet tradisional menjadi wadah bagi kesedihan. Fotografi dari Ray Lie mengungkap kesedihan bukan sebagai ledakan, melainkan sebagai penderitaan yang tenang, melumpuhkan dan mendalam. Namun, eaJ mengenakan beban berat dengan anggun dan bermartabat, sebuah pengingat bahwa di saat-saaat tergelap kita, kita kembali ke akar yang menopang kita, memilih perlindungan dan harapan di atas kepahitan dan balas dendam. 

Berbeda dengan gambar sebelumnya yang terang dan tropis, gambar ini berfokus pada kegelapan, bayangan, dan gerakan kabur atau motion blur untuk mengekspresikan tema kemerosotan dan kesedihan. Kesedihan divisualisasikan bukan sebagai amukan , tetapi sebagai keadaan melumpuhkan dan statis walaupun ada blur di dalam gerakannya. Kesan yang ada dalam Descent ini menekankan pada ketenangan, martabat, dan harapan sebagai jalan keluar, mengacu pada akar atau nilai-nilai yang menopang seseorang saat kesulitan. 


Soundtrack dalam karya ini adalah ‘will i ever (day bounce) - eaJ yang sangat emosional dan jujur yang membahas pergulatan pribadi dengan kesehatan mental, perasaan tidak berharga, dan pencarian penerimaan diri. Meskipun penuh dengan kegelapan, lagu ini berakhir dengan permohonan tulus untuk bisa merasakan cinta dan berhenti merasa mati rasa. Lagu ini tentang keengganan untuk menyerah meski berada di tengah keputusasaan. Secara keseluruhan lagu ini adalah ekspresi kesedihan yang mendalam dan melumpuhkan seperti yang digambarkan dalam tema foto “DESCENT”, tetapi pada saat yang sama, lagu ini adalah sebuah pertanyaan, sebuah teriakan untuk berharap dan memohon kesempatan untuk sembuh dan merasa “cukup”. 



Source: Instagram/radinindranayaka

CHAPTER III: REBIRTH

Dari bayangan, sebuah cahaya memancar.

Dari abu, api terbangun.

Apa yang rusak, dibuat baru kembali.

Melalui malam terpanjang, Matahari mengingat namanya. 


Judul/Tema: REBIRTH (Kelahiran Kembali)
Latar Belakang Musik (Soundtrack): eaJ - RED

Murni dan bersih, namun terukir dengan garis-garis rumit dan detail buatan tangan, desain avant-garde ini menjadi metafora untuk kelahiran kembali: bekas luka tidak hilang, tetapi ada sebagai pengingat bahwa keyakinan dan kekuatan telah menang. Muncul daei malam panjang, eaJ bermandikan cahaya keemasan yang jatuh padanya seperti matahari pagi- terang, kuat, dan penuh janji untuk hari-hari kedepan membawa bukti bahwa harapan selalu menemukan jalan untuk kembali. Dalam REBIRTH,  pakaian eaJ masih menggunakan elemen kain bermotif tradisional yang sama seperti sarung atau kain lilitan seperti pada “INNOCENT” tetapi dipadupadankan dengan kemeja avant’-garde menunjukan bahwa akarnya tetap ada, tetapi kini ia telah bertransformasi menjadi sesuatu yang lebih kuat dan berani. Bekas luka tidak hilang tapi memberikan kekuatan.


Meskipun lagu ‘RED’ memiliki makna yang berakar pada kemarahan dan konflik, konsep ‘REBIRTH’ menggunakannya sebagai titik tolak untuk bangkit bukan berarti melupakan penderitaan, melainkan menggunakannya sebagai bahan bakar untuk bangkit, meyakinkan kekuatan yang menang di atas kepahitan. RED adalah suara pertempuran dan amarah dari masa lalu (DESCENT), sementara “REBIRTH” adalah bukti visual dan emosional dari keberhasilan melewati pertempuran itu dan keluar sebagai pribadi yang baru dan lebih kuat. 


So, sangat mendalam sekali yaa maknanyaaa. Selamat untuk  Radinindra Nayaka sudah berkolaborasi dengan eaJ Park di Anniversary House of Radinindra yang ke empat tahun. Semoga ada kolaborasi keren lain yang bisa kita kita tunggu yaa sobat Glamours.



Baca Juga: Bilal Indrajaya dan Maudy Ayunda merilis "Kau" Dengan Versi Terbaru


Comments:

Leave a Reply

you may also like

...