Source: Pexels.com/Elle Hughes
Terigu jadi bahan pokok di dapur. Keberadaannya begitu serbaguna untuk membuat variasi makanan, misalnya saja kue, gorengan, atau bahan campuran lain. Semua terigu pada dasarnya berwarna putih dengan tekstur halus. Walaupun demikian, terigu punya perbedaan serta fungsi yang berbeda-beda pada setiap makanan. Dilihat dari aspek protein, terigu bisa dibedakan jadi 3.
Apa saja, sih?
Protein Rendah
Source: Pinterest
Sebutan terigu dengan protein rendah bukan hal baru. Disebut demikian karena memang kandungan proteinnya kurang dari 12%. Tepung terigu jenis ini memiliki kadar gluten rendah. Biasanya tepung terigu protein rendah dimanfaatkan untuk membuat gorengan atau makanan dengan tekstur yang tidak kenyal.
Protein Sedang
Source: Pinterest
Berikutnya, tepung terigu protein sedang memiliki kandungan sebesar 12%-13% saja. Jenis tepung terigu yang satu ini termasuk ke dalam kategori serbaguna karena bisa digunakan dalam berbagai makanan. Tekstur makanan yang dibuat menggunakan terigu protein sedang jauh lebih lembut dan empuk dibanding protein rendah.
Protein Tinggi
Source: Pinterest
Kemudian ada terigu dengan kandungan protein tinggi, sekitar 13%-14% atau lebih. Kadar glutennya lebih tinggi dibandingkan dua jenis sebelumnya. Tekstur yang dihasilkan terigu ini jauh lebih kenyal. Oleh karena itu, terigu protein tinggi lebih sering dipakai untuk membuat kue, pasta, donat, dan sebagainya.
Beberapa jenis tepung terigu di atas bisa menjadi referensi dalam membuat makanan. Meskipun bentuknya mirip, tetap saja setiap terigu punya karateristik dan kegunaan yang berbeda-beda. Gunakan terigu sesuai kebutuhan agar hasil masakan yang dibuat dapat maksimal dalam segi rasa, tekstur, maupun tampilan.
Comments:
Leave a Reply