Source: Pinterest
Ada yang unik di tengah masyarakat Jawa Tengah dan Yogyakarta. Kekayaan budayanya tidak terbatas pada seni, kuliner, atau pun upacara adat. Jauh lebih dalam, masyarakat daerah ini pun memiliki system penjadwalan hari pasaran sesuai kalender Jawa. Hal ini jadi ciri khas tersendiri yang menarik untuk dikulik.
Jika di kawasan ibukota Anda sering mendengar istilah Pasar Minggu, Pasar Senen, hingga Pasar Rebo, di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta, Anda akan melihat adanya Pasar Legi, Pasar Pon, Pasar, Wage, dan lain-lain. Pada dasarnya, keduanya sama, menyematkan nama sesuai hari. Hanya saja, di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta hari yang digunakan berasal dari kalender Jawa.
Penamaan pasar ini digunakan pada pasar tradisional sejak berabad-abad lalu. Dalam kalender Jawa, terdapat beberapa system, salah satunya yaitu pancawara yang berjumlah lima hari, terdiri dari Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon. Dapat disimpulkan bahwa satu siklus akan berulang lima hari atau disebut sebagai sepasaran.
Sistem pancawara ini pun tertanam kuat pada masyarakat Jawa. Orang-orang percaya bahwa setiap hari punya makna yang baik. Hal ini membuat para pedagang menyesuaikan bukanya pasar dengan hari. Contohnya pada hari Pon, dianggap sebagai harinya untuk pertanian, jadi pedagang akan ramai berjualan benda-benda yang berhubungan dengan tani pada hari tersebut. Pedagang akan berpindah tempat atau lokasi sesuai pasarannya.
Penggunaan system pasaran di Jawa ternyata memiliki dampak yang psotif. Di masa lampau, adanya pasaran dapat meratakan aktivitas ekonomi di tengah masyarakat. Terjadwalnya pasar buka pun mampu menyesuaikan jumlah penduduk serta animo jual-beli pada daerah tertentu. Jadi, proses ini memang melancarkan distribusi serta pemerataan ekonomi.
Di era modern, sistem pancawara ini masih diterapkan pada pasar-pasar tertentu. Perbedaannya hanya pada waktu operasionalnya. Dulu, pedagang akan berpindah lokasi atau libur berjualan jika bukan hari pasarnya, sedangkan pasar-pasar saat ini tetap buka walaupun bukan hari pasarnya. Pada hari pasarannya, pasar tampak lebih ramai, pedagang-pedagang baru membuka lapaknya, serasa lebih hidup.
Comments:
Leave a Reply