Zaman sekarang segala sesuatu sudah berbasis digital. Tak dapat dipungkiri bahwasanya teknologi membantu manusia dalam kesehariannya. Dibalik keuntungan yang didapat, terdapat beberapa kerugian yang ditimbulkan. Salah satu kerugian yang terasa ialah kehidupan sosial yang berkurang. Hal ini juga terasa dari anak-anak yang lebih bermain permainan online ketimbang beberapa permainan tradisional. Beberapa permainan dibawah ini mungkin bisa membawa Sobat Glamours pada kenangan masa kecil.
Petak Umpet
Source: Google Image
Petak umpet merupakan sebuah permainan yang dimainkan oleh banyak orang. Tidak ada batasan dalam jumlah pemain dalam permainan petak umpet. Permainan ini cukup sederhana, hanya terdiri dari dua kubu. Terdapat kubu yang bertugas untuk bersembunyi dan terdapat kubu yang bertugas menemukan lawan sembari menjaga pos. Permainan akan berakhir jika kubu pencari dapat menemukan semua lawan yang bersembunyi, permainan juga dapat dimenangkan lawan jika kubu yang bersembunyi berhasil tidak diketahui dan dapat mencapai pos penjagaan. Selain karena pengaruh game online, permainan petak umpet juga kini terkendala lahan yang kurang memadai untuk melakukan permainan ini.
Gundu
Source: Google Image
Gundu atau yang bisa disebut juga sebagai permainan kelereng ini dulu banyak diminati. Dahulu Sobat Glamours akan sering mendapatkan anak-anak yang bermain gundu di pekarangan rumah mereka. Permainan ini terbilang sederhana, kita hanya perlu mengeliminasi kelereng lawan dari lingkaran area permainan. Cara yang dilakukan biasanya ialah menyentil atau melempar kelereng milik kita dengan mengarahkannya pada kelereng lawan. Permainan akan dimenangkan oleh pemain yang lebih dulu menghabiskan kelereng lawan. Tak jarang dalam beberapa permainan, kelereng kerap kali dijadikan taruhan.
Engklek
Permainan yang ini katanya susah-susah gampang, lho. Sobat Glamours pasti sudah ada yang berpengalaman dalam bermain permainan ini. Permainan ini memang terkesan sederhana jika belum pernah mencoba. Pemain hanya perlu menggambar 9 kotak di lantai atau tanah kemudian pemain bermain dengan cara melompati kotak-kotak yang telah digambar. Pemain yang terjatuh harus menaruh batu atau kerikil pada kotak yang terakhir dilompati.
Lompat Karet
Source: Google Image
Permainan ini kerap ditemui dimainkan oleh kaum perempuan. Lompat karet merupakan permainan yang memerlukan keterampilan para pemain. Biasanya para pemain harus membuat tali karetnya terlebih dahulu. Biasanya karet gelang disusun hingga cukup panjang sehingga bisa digunakan oleh para pemain. Saat permainan berjalan, karet mulanya ditempatkan pada ketinggian yang rendah. Semakin lama permainan berjalan, ketinggian karet akan semakin tinggi dan akan semakin sedikit pemain yang mampu melewatinya. Adapun dua orang yang biasanya memegang setiap ujung tali selama permainan berjalan.
Bola Bekel
Source: Pinterest
Permainan satu ini merupakan salah satu permainan yang cukup sulit. Bola bekel identik dimainkan oleh kaum perempuan. Cara bermain permainan ini sebetulnya cukup sederhana. Sobat Glamours hanya perlu memantulkan bola karet pada lantai kemudian mengambil biji bekel satu persatu. Tidak semudah mengucapkannya, semakin lama permainan berjalan maka tingkat kesulitan atau tempo permainan akan semakin sulit.
Congklak
Ini merupakan salah satu permainan paling sederhana jika dibandingkan dengan permainan tradisional lainnya. Pemain terdiri dari dua orang yang saling berlawanan. Sobat Glamours hanya perlu memindahkan biji congklak sesuai urutan jalan. Bagi pemain yang lebih dulu menghabiskan biji congklak miliknya, maka ialah pemenangnya. Permainan ini tidak membatasi apakah pemain harus perempuan atau laki-laki.
Bentengan
Terakhir ada permainan yang banyak dimainkan oleh anak laki-laki. Bentengan merupakan satu permainan yang akan cukup menguras tenaga. Dalam permainan ini terbagi menjadi dua kubu yang saling berlawanan. Cara bermainnya sederhana, salah satu perwakilan tim hanya perlu menantang kubu lawan dengan berlarian. Aturan dalam permainan ini hanya satu, jangan sampai tersentuh atau tertangkap. Pemain dapat berlindung dari lawan dengan cara berlari, menyentuh lawan terlebih dahulu, atau berlindung kembali ke benteng sendiri.
Jika kita lihat, permainan lama cenderung lebih memberi dampak positif. selain karena tidak adanya radiasi dari gawai, permainan lama juga mampu mengasah cara berpikir anak dengan mengatur strategi. Juga anak akan memiliki komunikasi yang baik sesuai teman sebayanya jika kerap berhadapan dengan lingkup sosial, meski melalui sebuah permainan. Tidak ada salahnya untuk Sobat Glamours kembali mencoba permainan lama. Jika diingat-ingat, asik bukan?
Comments:
Leave a Reply