Source: Freepik
Pernah mendengar rempah-rempah saffron?
Ada banyak jenis rempah yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Salah satu yang paling unik ialah saffron atau kuma-kuma. Rempah berwarna merah ini bisa dijadikan sebagai pewarna sekaligus penyedap dari sebuah hidangan. Lebih dari itu, saffron juga kerap dimanfaatkan dalam bidang kesehatan.
Saffron berasal dari bunga Crocus sativus yang berasal dari daratan India. Rempah yang satu ini memang dinilai memiliki harga yang cukup mahal. Penyebabnya tentu saja karena pembuatan saffron memerlukan waktu yang lama serta teknik panen yang sulit. Walaupun demikian, tidak menutup jalan untuk masyarakat mendapatkan saffron.
Saffron bersifat antioksidan dengan segala kandungan yang dimiliknya, seperti crocetin, safranal, kaempferol, dan crocin. Senyawa dan molekul tersebut dapat menangkal pengaruh buruk dari radikal bebas. Bahkan crocin dan crocetin dipercaya mampu melindungi sel-sel otak dari kerusakan progresih, meredakan peradangan, dan membantu dalam proses penurunan berat badan.
Source: Freepik
Manfaat lain dari saffron yaitu mengatasi kanker. Dikutip dari Halodoc, sebuah penelitian pada tahun 2007 pernah menjadikan saffron sebagai objek. Hasilnya, saffron secara mengejutkan bisa membasmi sel kanker dengan perlahan dan menekan pertumbuhannya. Namun, penelitian ini masih harus ditindaklanjuti lebih jauh. Hal ini serupa dengan manfaat saffron untuk mengatasi rasa sakit akibat datang bulan.
Tidak hanya mengatasi fisik, saffron juga digunakan sebagai alternative untuk mengobati gejala depresi. Saffron memiliki nama lain âbumbu matahari,â sebab dapat memperbaiki suasana hati. Dalam jurnal klinis juga disebutkan bahwa saffron lebih efektif mengatasi gejala depresi ringan hingga sedang dibandingkan obat-obatan.
Saffron memang menjadi rempah-rempah multifungsi yang diminati banyak orang. Selain berguna untuk menyempurnakan hidangan, saffron cukup efisien untuk digunakan sebagai obat alternative alami. Namun, harus diingat bahwa saffron agak sulit ditemukan dan harganya cukup mahal.
Comments:
Leave a Reply