Source: bantulkab.go.id
Apakah Anda familiar dengan makanan renyah bernama peyek?
Olahan dari tepung beras dan kacang ini memang cukup banyak memiliki penggemar. Peyek biasanya berbentuk tipis dengan taburan kacang di atasnya. Rasanya gurih dan teksturnya begitu krispi ketika digigit. Biasanya kuliner ini dinikmati sebagai camilan atau teman melahap nasi serta lauk.
Di kawasan Kabupaten Bantul, peyek menjadi sebuah hal yang istimewa. Berbeda dengan peyek kebanyakan, di kabupaten tersebut terdapat peyek yang disebut peyek tumpuk. Dilihat mata, bentuknya cukup tebal. Namun, rasa yang diberikan tetap lezat dan renyah ketika digigit.
Awal kemunculan peyek tumpuk ternyata sudah ada sejak tahun 75-an. Nama tumpuk sendiri diambil dari penciptanya, Mbok Tumpuk. Namun, memang bentuk peyek ini tebal atau bertumpuk-tumpuk. Jadilah sampai sekarang makanan ini dikenal sebagai peyek tumpuk.
Usaha peyek tumpuk kini sudah dikelola oleh keturunan Mbok Tumpuk. Resep rahasia tetap terjaga, takaran dari setiap bumbu dan rempah tidak ada pengurangan atau perubahan. Proses memasaknya juga tidak beegeser, tetap dipertahankan menggunakan cara tradisional. Jadi, tidak perlu khawatir bila peyek tumpuk ini memiliki rasa yang sama sejak dulu.
Banyak orang yang menyukai peyek tumpuk. Termasuk makanan kering, peyek tumpuk sering kali dijadikan buah tangan ketika bertandang ke Kabupaten Bantul. Harga yang dibanderol untuk peyek tumpuk ini cukup terjangkau. Untuk 500 gram biasanya dihargai Rp 30.000 saja. Sedangkan, untuk 1 kilogram diharga Rp 60.000.
Saat ini, makin banyak produen peyek tumpuk di Bantul. Tapi, produksi Mbok Tumpuk ini tetap menjadi legenda yang mengawali kiprah dari peyek tumpuk sendiri. Rasanya yang autentik dan harga terjangkau, membuat peyek tumpuk tidak mudah hilang ksrena tertutup peyek tumpuk yang lain.
Jadi, apa Anda berminat mencoba?
Comments:
Leave a Reply