Pilihan Trandportasi Umum di Jakarta, Mudahkan Perjalanan di Kawasan Metropolitan


Source: unsplash.com/Afif Ramdhasuma

Daerah Khusus Ibukota Jakarta menjadi salah satu provinsi yang sangat ramai di Indonesia. Selain menjadi ibukota, Jakarta dikenal sebagai kota metropolitan. Menjadi pusat dari segala kegiatan, mulai dari ekonomi, budaya, bahkan politik. Sudah sewajarnya jika Jakarta jadi kota yang sibuk dan selalu ramai setiap waktu. 

Penuhnya intensitas aktivitas di Jakarta, membuat kemacetan sering terjadi di titik-titik krusial pada waktu tertentu, misalnya saat berangkat atau pulang bekerja. Padahal, masyarakat kota ini dituntut untuk bergerak dengan cepat dan gesit. Oleh karena itu, untuk mengatasi problem tersebut, diciptakanlah beberapa transportasi umum, dimana mampu mengurangi prosentase macet dan lebih mudah diakses dari satu lokasi ke lokasi lain. 

Setidaknya ada 5 transportasi yang bisa digunakan untuk melakukan perjalanan di Jakarta. 

Apa saja, sih? Yuk, coba simak!

Kereta Api Komuter (KRL)

Source: unsplash.com/Raditya Putra Mahardika

Pertama, transportasi yang begitu umum digunakan oleh warga Jakarta dan sekitarnya adalah kereta api komuter atau KRL. Angkutan umum ini dianggap paling efektif dan efisien. Orang bisa berpindah dari satu tujuan ke tujuan lain dalam waktu singkat dengan harga yang relatif murah. 

Armada KRL di Jakarta pun cukup banyak, sehingga penumpang tidak perlu menunggu terlalu lama untuk kedatangan kereta. Jarak kedatangan kereta biasanya berkisar antara 10-15 menit saja, bahkan ada yang lebih singkat. Sedangkan jam operasionalnya sendiri dimulai pukul empat pagi. Layak jika KRL jadi solusi untuk masyarakat yang akan bekerja maupun sekolah. 

Dikatakan murah karena KRL punya dua sistem harga, yaitu Rp 3.000 untuk 25 km pertama, selanjutnya Rp 1.000 untuk setiap 10 km. Harga rute terjauh saja hanya berkisar Rp 13.000. Bisa dibayangkan betapa hematnya jika menggunakan KRL dalam bepergian. 

KRL memiliki beberapa lajur yang dihubungkan dengan stasiun-stasiun kecil. Jadwal keberangkatan, posisi, dan rute bisa diakses menggunakan aplikasi KAI Access. Cara pembayarannya adalah cashless, Anda bisa menggunakan e-money maupun aplikasi Gojek. Namun, e-money dianggap lebih mudah sebab tinggal tap saja tanpa harus mengeluarkan ponsel. 

Mass Rapid Transit (MRT)



Source: Google Image

Selanjutnya masih berhubungan dengan kereta, Jakarta juga punya Mass Rapid Transit atau MRT. Transportasi ini memang usianya lebih muda daripada KRL dengan rute yang terbatas yang mulai dioperasikan pada tahun 2019. Namun, keberadaannya sangat membantu perjalanan masyarakat yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya. 

MRT melajut cepat di rel sepanjang Lebak Bulus sampai Bundaran HI. Relnya unik, karena ada di bawah dan di atas tanah. MRT memang punya jarak pendek, yaitu sekitar 15,7 km saja. Tarif yang dibanderol mulai dari Rp 3.000 sampai Rp 14.000, tergantung jarak yang akan ditempuh. Cepatnya MRT ini dapat memangkas waktu tempuh secara signifikan.  

Sama seperti KRL, ada stasiun khusus yang digunakan untuk penumpang naik ke MRT. Cara pembayaran MRT sama seperti KRL juga, yaitu menggunakan e-money. Jadi, sebelum masuk pengunjung harus tap in dulu dan tap out di stasiun tujuan. Lalu, jika ingin melihat jadwal, penumpang bisa menggunakan aplikasi MRT-J. 

Light Rain Transit (LRT)

Source: Flickr

Berikutnya masih dalam kelompok kereta, ada sebuah angkutan umum bernama Light Rain Transit atau disebut sebagai LRT. Transportasi ini sama popularnya dengan MRT maupun KRL, hanya saja body-nya lebih ramping serta kapasitasnya cenderung sedikit, yaitu kurang lebih 600 orang sekali angkut. Saat ini, LRT hanya melayani sejumlah rute di kawasan Jabodetabek saja. 

LRT mulai beroperasi sejak tahun 2019, sehingga sering disamakan dengan MRT. Namun, ternyata ada perbedaan yang cukup signifikan di antara kedua moda transportasi umum tersebut, sepert dalam hal rute, kecepatan, serta tarif. LRT pun bisa jadi alternatif kendaraan yang efektf jika Anda ingin bepergian di Jakarta. 

Saat ini LRT telah memiliki 18 stasiun di seluruh Jabodetabek. Rutenya memang masih sangat terbatas. Kecepatannya pun terbilang santai, tidak menggebu-gebu seperti MRT. Kemudian tarifnya dipatok dari harga Rp 5.000 untuk 1 km pertama dan selanjutnya akan dikenai Rp 700 untuk setiap kilometernya. Pembayaran masih menggunakan e-money dengan tap in di stasiun keberangkatan serta tap out di stasiun tujuan. 

Bus TransJakarta

Source: unsplash.com/Indah Angga

Layanan transportasi selanjutnya adalah bus yang sering disebut Transjakarta. Transportasi umum ini sudah beroperasi sejak tahun 2004 silam dengan memiliki rute terpanjang yaitu lebih dari 200 kilometer. Saat ini, Transjakarta sudah memiliki ratusan halter di seluruh wilayah Jabodetabek dengan armada yang terus bertambah tiap tahunnya. 

Sebagai transportasi umum modern yang sudah beroperasi lebih dari dua dekade, Tranasjakarta telah berkembang dari masa ke masa. Kemajuan teknologi dikombinasikan pada setiap sistem, sehingga bisa digunakan secara menyeluruh. Ada dua jenis Transjakarta, yaitu BRT (Bus Rapid Transit) dan non BRT. Perbedaannya hanya jalan yang digunakan, antara khusus dan umum. 

Transjakarta memiliki banyak armada, termasuk di antaranya adalah bus khusus perempuan. Bus ini berwarna merah muda yang diluncurkan pada 21 April 20216 untuk memperingati Hari Kartini. Bus khusus ini pertama kali beroperasi di koridor 1. 

Tarif Transjakarta bisa dibilang sangat murah. Tarif naik bus ini hanya Rp 3.500 saja dan gratis selama 3 jam berikutnya. Anda bisa menemui banyak halte di titik-titik tertentu dengan mudah. 

Mikrotrans

Source: Google Image

Mikrotrans menjadi transportasi yang umum digunakan oleh warga Jakarta dan sekitarnya. Mikrotrans atau angkot yang beroperasi di Jakarta dikenal dengan JakLingko. Adanya JakLingko ini dapat mempermudah aktivitas masyarakat dari satu tempat ke tempat lain secara terintegrasi. 

JakLingko memiliki sistem terstruktur yang akan memudahkan penumpang untuk melakukan perjalanan. Mereka memiliki halte atau titik penjemputan di lokasi tertentu, seperti area stasiun KRL maupun TransJakarta. JakLingko bisa digunakan siapa saja asal sudah membeli akses untuk menaikinya. 

Mikrotrans JakLingko beroperasi sejak pukul 5 pagi sampai 10 malam. Cara naiknya cukup dengan berhenti di lokasi penjemputan dan membeli kartu JakLingko. Mikrotrans ini tidak dipungut biaya, asalkan punya kartu tersebut. Kelebihan dari JakLingko dibandingkan angkot biasa adalah modernitasnya serta eksklusivitasnya karena hanya bisa dinaiki oleh pemegang kartu JakLingko saja yang dimulai dari harga Rp 30.000 saja. 

Bajaj

Source: unsplash.com/Rezal Scharfe

Tranaportasi berikutnya adalah bajaj. Transportasi ini jadi salah satu metode tradisional yang masih ada di Jakarta hingga kini. Bajaj juga jadi daya tarik wisatawan yang tak lekang oleg waktu. 

Kendaraan dengan tiga roda ini sudah ada sejak tahun 1970. Suaranya yang berisik itu selalu jadi ciri khas akan kehadirannya. Sayangnya, daya tampung kendaraan ini hanya bisa muat dua orang saja untuk dewasa dan mungkin 3 untuk anak-anak. Dulu, bajar kerap dituding sebagai kendaraan penyebab polusi. Namun, kini Anda bisa memilih bajaj berwarna biru dengan bahan bakar ramah lingkungan

Pembayaran bajaj pun harus dilakukan secara manual atau menggunakan cash. Tarifnya sendiri tergantung dari titik naik ke titik turun. Jadi, harganya memang beragam dan tidak bisa dipastikan. Walaupun demikian, pengalaman naik bajaj bisa terkenang sebagai kisah berbeda di Jakarta. 

Nah, itu dia beberapa kendaraan umum di Jakarta yang bisa digunakan. Tinggal Anda memilih versi murah, cepat, atau gabungan dari keduanya. Pasti ada plus dan minus dari masing-masing kendaraan tersebut. Jelasnya, siapkan uang cash sebagai antisipasi di dalam perjalanan, meskipun saat ini pembayaran tap sudah marak digunakan. 

Comments:

Leave a Reply

you may also like

...