Sewajarnya, Ketahui Bahaya Diet Hingga Turunkan BB dengan Ekstrem!


Source: Usnplash.com/Jennifer Burk

Mendapatkan berat badan ideal, mungkin menjadi impian bagi banyak orang. Segala cara kerap dilakukan, termasuk diet secara ketat. Namun, terkadang ada juga yang menawarkan program melalui olahraga maupun produk makanan dengan iming-iming penurunan berat badan ecara drastic. Padahal, hal tersebut tidak tepat untuk dilakukan.

Mungkin kesabaran setiap orang berbeda-beda, termasuk menuju pada berat badan ideal. Untuk penurunan berat badan sendiri, angka yang dianjutkan setiap bulannya adalah 2-4 kg saja. Jadi, jika ada yang punya klaim bisa menurunkan berat badan secara cepat dalam jumlah banyak, tentu punya risiko yang lebih tinggi juga.

Bukan tidak memungkinkan jika berat badan bisa turun hingga 5 kg dalam waktu seminggu. Penurunan drastic ini bisa dikarenakan hal-hal yang tidak sehat, contohnya saja sakit, stress, tidak makan sama sekali, hingga melakukan diet-diet ekstrim.

Source: Usnplash.com/Diana Polekhina

Membuat badan dalam berat yang ideal memang bagus dilakukan. Walaupun demikian, menurunkan berat badan harus dilakukan secara bertahap. Tubuh yang mengalami pengurangan berat badan secara mendadak justru akan mengalami tekanan. Metabolisme akan kacau dan massa ototpun turut hilang. Lebih sia-sia, penurunan badan yang instan ini biasanya tidak bertahan lama.

Banyak ahli dan penelitian menyarankan penurunan berat badan yang ideal ialah sekitar 0,5-1 kg untuk setiap minggu atau bila diakumulasikan sekitar 2-4 kg per bulan. Lebih dari itu, risiko yang akan diterima pasti tinggi karena yang berkurang bukan lemak, melainkan hal lain. Salah satu akibat dari pengurangan berat badan secara drastic adalah dehidrasi yang bisa mengancam nyawa saat sudah parah.

Menurunkan berat badan bukan sebuah hal yang sulit dilakukan memang. Namun, tetap harus diperhatikan bagaimana kalori yang masuk dan keluar. Penurunan berat badan secara drastic sangat tidak disarankan sebab dapat mengganggu metabolism tubuh. Ada baiknya, diet dengan cara yang normal, misalnya deficit kalori dengan mempertimbangkan asupan nutrisi yang masuk.

Comments:

Leave a Reply

you may also like