Stop Cuek Terhadap Bully! Berikut Beberapa Hal Yang Perlu Kamu Perhatikan Tentang Bully


source: Freepik


Fenomena perundungan atau bullying sebenarnya bukan isu baru, namun belakangan ini kejadiannya kembali mencuat dan menjadi perhatian banyak orang. Baik di lingkungan sekolah, kampus, maupun dunia kerja, semakin banyak kisah tentang individu yang diperlakukan tidak sewajarnya, dipermalukan, bahkan mengalami kekerasan fisik maupun mental oleh orang-orang di sekitarnya. Situasi seperti ini tentu mengundang keprihatinan dan tidak boleh dianggap enteng. Dalam kondisi tersebut, memahami cara menghadapi bullying sangatlah penting tidak hanya bagi korban, tetapi juga untuk kita semua agar dapat mencegah, mendampingi, atau melindungi diri jika suatu hari berada dalam situasi serupa. Tulisan ini akan mengulas berbagai tips yang praktis dan bisa diterapkan untuk menghadapi perundungan, disajikan dengan bahasa yang santai, ringan, tetapi tetap akurat dan dapat dipercaya.


1. Pahami Bentuk-Bentuk Bullying

Sebelum mengetahui cara menghadapinya, kita harus mengenali dulu apa yang dimaksud dengan perundungan serta jenis-jenisnya. Banyak orang selama ini mengira bullying hanya sebatas kekerasan fisik, padahal cakupannya jauh lebih luas. Beberapa bentuk bullying yang perlu diketahui antara lain:
  • Bullying fisik: tindakan seperti memukul, mendorong, merusak barang, atau bentuk kekerasan lain yang menyakiti tubuh.

  • Bullying verbal: mencakup menghina, mengejek, mencaci, atau memberikan komentar yang menjatuhkan mental seseorang.

  • Bullying sosial: seperti mengucilkan, menjelekkan nama baik, menyebarkan fitnah, atau menjadikan seseorang sasaran gosip untuk merusak relasi sosialnya.

  • Bullying digital (cyberbullying): meliputi komentar kasar, penyebaran foto atau informasi tanpa persetujuan, pesan mengintimidasi, atau bentuk serangan lain di ranah online.


Dengan memahami ragam bentuknya, kita bisa lebih mudah mengenali ketika sedang menghadapi perlakuan yang tidak seharusnya.


2. Jangan Menyalahkan Diri Sendiri

Salah satu luka terbesar dari bullying adalah membuat korban merasa tidak berharga. Banyak orang yang mengalami perundungan justru menganggap bahwa mereka pantas diperlakukan buruk. Padahal anggapan tersebut sangat keliru. Hal yang patut diingat adalah perundungan terjadi karena pelaku memiliki masalah, bukan karena ada yang salah dengan dirimu. Tidak ada pembenaran bagi siapa pun untuk menyakiti orang lain. 


Merasa sedih, marah, atau sakit hati merupakan emosi yang wajar dalam situasi tersebut. Mulai sekarang, coba tanamkan dalam benak: “Aku tidak bersalah. Masalahnya ada pada mereka".


3. Berani Bersuara, Jangan Dipendam Sendiri

Menahan semua perasaan sendirian hanya akan menambah beban. Tidak sedikit korban bullying yang memilih diam karena takut dianggap lemah, merasa malu, atau khawatir mendapat perlakuan lebih buruk. Padahal, berbagi cerita kepada orang yang dipercaya adalah langkah besar. Kamu bisa berbicara dengan teman dekat yang benar-benar bisa dipercaya atau bercerita kepada keluarga. Menghubungi guru BK, wali dosen, atau atasan yang berwenang memberikan tindakan. Bila dibutuhkan, berkonsultasi dengan psikolog. Mengungkapkan apa yang dialami bukanlah tanda kelemahan — sebaliknya, itu menunjukkan keberanianmu.

4. Tetap Tenang dan Jangan Membalas dengan Kekerasan

Saat berhadapan dengan pelaku bullying, wajar jika muncul dorongan untuk marah atau membalas. Namun membalas dengan cara yang sama hanya akan membuat situasi semakin rumit dan menempatkanmu berada pada posisi yang tidak berbeda dari pelaku. Beberapa hal yang bisa kamu lakukan:
  • Menarik napas dalam-dalam
    Cara sederhana ini membantumu tetap tenang dan tidak terpancing.
  • Gunakan bahasa tubuh yang percaya diri
    Walaupun gugup, berdirilah tegak dan tatap mata lawan untuk menunjukkan bahwa kamu tidak mudah ditekan.
  • Berikan respons singkat namun tegas. Misalnya:
    “Tolong berhenti. Aku tidak nyaman dengan perlakuanmu.”
  • Tidak perlu memperpanjang argumen. Yang terpenting adalah menegaskan batasan.


Baca juga: Sering Merasakan Gigi Ngilu ? Yuk Lakukan Cara Agar Untuk Mengatasinya

5. Jauhi Interaksi yang Tidak Sehat
Jika situasi memungkinkan, menjauh dari lingkungan atau orang yang menjadi sumber perundungan bisa sangat membantu. Terkadang, langkah kecil ini sudah mampu memberikan ruang bernapas.
  • Mengubah jalur saat berjalan.

  • Pindah tempat duduk atau lokasi kerja jika bisa.

  • Mengatur interaksi di media sosial dengan fitur mute, block, atau restrict.

  • Menjaga jarak bukan berarti kamu menyerah, itu adalah langkah melindungi diri sendiri.


6. Simpan Bukti Jika Mengalami Cyberbullying

Perundungan di media digital kini semakin umum terjadi, terlebih pada remaja dan pekerja muda. Jika kamu menerima pesan bernada ancaman, komentar negatif, atau ada yang menyebarkan konten tanpa izin, jangan hapus bukti tersebut. Simpan:
  • Tangkapan layar (screenshot)

  • Tautan

  • Rekaman percakapan

Bukti itu bisa kamu gunakan untuk melapor kepada:

  • Pihak sekolah atau kampus

  • Atasan atau HRD

  • Pihak berwajib (khusus untuk kasus yang sudah masuk ranah pidana, seperti penghinaan, doxing, atau penyebaran foto pribadi tanpa izin).


source: Freepik

7. Bangun Kepercayaan Diri Secara Bertahap

Pelaku bullying cenderung menargetkan orang-orang yang terlihat mudah terintimidasi atau tidak memiliki keberanian. Karena itu, penting untuk membangun rasa percaya diri sebagai perlindungan alami. Kamu bisa mencoba: Mengikuti kegiatan yang mengasah kemampuan sosial. Berlatih berbicara di depan kaca. Mengembangkan hobi yang membuatmu merasa punya nilai.

Mengingat kembali kelebihan dan kualitas positif dalam diri.Rasa percaya diri tidak tumbuh instan namun perlahan akan berkembang jika kamu terus melatihnya.


8. Temukan Lingkungan yang Supportif

Lingkungan yang baik dapat menjadi penyembuh terbaik dari dampak buruk perundungan. Ketika kamu berada di antara orang-orang yang menghargai dan mendukungmu, luka dari bullying akan lebih cepat pulih. Kamu bisa:
  • Bergabung dalam komunitas yang sesuai minat.

  • Mencari teman baru yang memberikan energi positif.

  • Menghindari circle pertemanan yang toksik.

  • Ingatlah bahwa hidup tidak layak dijalani bersama mereka yang merusakmu.


9. Ketahui Hak-Hakmu

Di Indonesia, isu perundungan semakin diperhatikan secara hukum, terutama yang berkaitan dengan kekerasan fisik maupun digital. Kamu berhak merasa aman di sekolah, kampus, maupun kantor. Beberapa aturan yang melindungi kamu meliputi:
  • Kebijakan anti-bullying dari institusi pendidikan.

  • Peraturan kedisiplinan di perusahaan.

  • UU ITE untuk kasus penghinaan atau penyebaran konten tanpa izin.

  • KUHP untuk tindakan kekerasan fisik atau ancaman.

Dengan memahami hak, kamu akan lebih percaya diri untuk melapor.


Baca juga: Apa Saja Item Fashion Pria Yang Gak Boleh Ketinggalan ? Berikut Ulasannya

10. Jangan Sungkan Mencari Bantuan Profesional

Jika dampak bullying membuatmu sangat tertekan misalnya sulit tidur, cemas, kehilangan motivasi, atau merasa tidak layak—bertemu psikolog sangat dianjurkan. Psikolog dapat membantu:
  • Mengurai perasaan dan trauma.

  • Memberi strategi menghadapi pelaku.

  • Mengembalikan kepercayaan diri.

  • Mengurangi kecemasan dan stres. 

  • Mencari bantuan bukanlah kelemahan, melainkan bentuk kepedulian pada diri sendiri.


11. Turut Menjadi Bagian dari Solusi

Mengatasi bullying bukan hanya tanggung jawab korban, semua orang punya peranan penting. Jika kamu melihat seseorang dirundung, kamu bisa:
  • Menegur pelaku jika situasinya aman.

  • Menyemangati dan menemani korban.

  • Melaporkan kepada pihak berwenang.

  • Tidak ikut menyebarkan video atau konten perundungan.

  • Terkadang, satu orang yang berdiri untuk korban bisa membuat perbedaan besar.


Bullying bukan persoalan sepele. Dampaknya dapat memengaruhi kehidupan seseorang dalam jangka panjang. Namun yang perlu kamu ingat adalah: kamu tidak sendirian. Akan selalu ada bantuan, tempat bercerita, dan cara untuk bangkit kembali. Dengan mengenali tanda-tandanya, berani bersuara, menjaga batas, dan mencari dukungan, kamu sudah melakukan langkah besar untuk melindungi dirimu. Ingatlah bahwa dirimu berharga, penting, dan tidak ada orang yang berhak membuatmu merasa sebaliknya. Tetap kuat, tetap waspada, dan jangan ragu meminta bantuan. Perundungan bukanlah akhir dari segalanya, itu hanyalah salah satu bagian kecil dari perjalanan hidupmu yang jauh lebih luas dan berarti.


Baca juga: 5 Tips Menggunakan Parfum Bagi Pria, Dijamin Awet dan Tahan Lama

Comments:

Leave a Reply

you may also like

...