Oleh:
Prof. Dr. Syamsu Yusuf L.N., M.Pd.
Nadia Aulia Nadhirah, M.Pd
Alfan Darojatul Ulya
Pernahkah kamu mendengar pribahasa âdi dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuatâ? Banyak orang mengartikan sehat hanya pada faktor fisik yang terbebas dari penyakit, padahal kesehatan mental juga merupan hal yang perlu diperhatikan.
Menurut undang â undang nomor 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa merupakan kondisi dimana seseorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) juga menjelaskan bila seseorang memiliki kondisi mental yang sehat, akan membantu dalam menunjang beberapa hal, seperti:
Maka jika seseorang tidak menunjang hal-hal tersebut, dapat dikatakan orang tersebut bisa saja mengalami gangguan kesehatan mental.
Nah, Apa saja sih gejala atau tanda penyakit mental yang mungkin terjadi pada seseorang?
Source: Pinterest
1. Perubahan perilaku
Hal ini merupakan tanda munculnya penyakit mental yang tergolong mudah disadari melalui aktivitas sehari-hari baik di rumah maupun di kantor. Ketika menjadi lebih sering bertengkar, cenderung kasar, hingga berkata kasar yang menyakitkan orang lain padahal sebelumnya tidak, ini perlu dicurigai. Tak hanya itu saja, terlihat perubahan perilaku seperti menjadi lebih mudah marah dan merasa frustasi.
2. Perubahan mood
Tanda penyakit mental lainnya adalah mood atau suasana hati yang berubah secara tiba-tiba. Kondisi ini bisa berlangsung sebentar hingga dalam jangka waktu yang tidak menentu.Tentunya, hal ini bisa mengakibatkan masalah pada hubungan dengan keluarga serta teman kerja. Ini merupakan gejala umum dari depresi, ADHD, hingga kelainan bipolar.
3. Kesulitan berkonsentrasi
Penderita gangguan mental cenderung sulit fokus atau memperhatikan dalam waktu yang lama. Selain itu, mereka juga memiliki kesulitan untuk duduk diam dan membaca. Tanda penyakit mental yang satu ini dapat menyebabkan menurunnya performa kinerja juga perkembangan otak.
Source: Pinterest
4. Penurunan berat badan
Tahukah kamu bahwa gangguan mental juga dapat memengaruhi kondisi fisik? Tak hanya karena penyakit fisik, berat badan yang menurun drastis juga bisa menjadi tanda penyakit mental. Gangguan makan, stres, hingga depresi dapat menjadi penyebab kehilangan nafsu makan, mual, dan muntah yang berkelanjutan.
5. Menyakiti diri sendiri
Saat sering mengalami kekhawatiran serta rasa takut berlebih, perasaan ini dapat berujung pada keinginan untuk menyakiti diri sendiri. Biasanya, ini menjadi akumulasi dari perasaan stres serta menyalahkan diri sendiri, karena gangguan mental juga mengakibatkan sulit untuk mengelola emosi. Ini juga menjadi tanda gangguan mental yang perlu dicermati karena tidak menutup kemungkinan berujung pada percobaan bunuh diri.
6. Muncul berbagai masalah kesehatan
Source: Pinterest
Penyakit atau gangguan mental juga dapat ditandai dengan masalah pada kesehatan, misal mengalami sakit kepala dan sakit perut yang berkelanjutan.
7. Perasaan yang intens
Kadang dihadapi perasaan takut yang berlebihan tanpa alasan. Tanda gangguan mental ini seperti menangis, berteriak atau mual disertai dengan perasaan sangat intens. Perasaan ini pun dapat menyebabkan efek seperti kesulitan bernapas, jantung berdebar atau bernapas dengan cepat, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga serta memperbaiki kesehatan mental adalah sebagai berikut:
1. Melakukan manajemen stres dengan baik
Meskipun stres merupakan hal yang sulit dihindari, namun stres dapat diatasi. Lakukan aktivitas-aktivitas yang dapat membantu dalam mengelola stres, seperti bertukar pikiran dengan sahabat, olahraga, meditasi, menulis buku harian, melakukan sesuatu yang digemari hingga mengucapkan kalimat positif untuk diri sendiri. walaupun terkesan sepele, hal tersebut dapat membantu pikiran untuk lebih tenang dan melihat hidup menjadi lebih jernih.
2. Berkumpul bersama orang terkasih
Menghabiskan waktu bersama orang-orang tersayang yang selalu mendukung dan memberi semangat atas apa yang dilakukan dapat membantu diri dalam melepaskan rasa penat. Habiskan waktu ketika berkumpul dengan bercerita, bersenda gurau, meluapkan emosi dan berbagi pengalaman agar dapat memperoleh saran serta dukungan dari mereka atas apa yang dilakukan. Hal ini dinilai ampuh, karena seseorang yang punya hubungan sosial yang baik, terbukti lebih sehat, lebih sedikit mengalami gangguan kesehatan dan dapat hidup lebih lama.
Source: Pinterest
3. Lakukan hal baru
Cobalah untuk melakukan hal baru atau ciptakan suasana baru agar rutinitas sehari-hari menjadi sedikit berbeda. Karena aktivitas yang monoton dapat memicu seseorang menjadi mudah stres. Oleh karena itu, lakukan hal atau sesuatu yang baru agar pikiran menjadi lebih segar dan bisa membuat lebih semangat menjalani aktivitas.
4. Buat tujuan yang realistis
Dengan memahami apa yang menjadi tujuan hidup akan membuat hidup menjadi lebih terarah dalam mencapai tujuan tersebut. Tetapkan tujuan yang realistis. Bahkan bila perlu, tulis tujuan tersebut dan dipajang di dinding kamar atau meja kerja. Agar lebih semangat, lengkapi dengan target waktu atau hal yang lebih spesifik serta tuangkan juga tujuan-tujuan yang telah tercapai.
5. Membantu orang lain
Melakukan kegiatan yang bermanfaat seperti menolong hingga melakukan kegiatan kerelawanan dapat membuat diri merasa lebih baik dan lebih bermanfaat dalam hidup. Di sisi lain, melakukan aktivitas tersebut juga dapat membantu menghilangkan rasa kesepian dan rasa tidak berguna, serta membuat diri menjadi lebih bersyukur, tidak mudah mengeluh atau putus asa.
6. Menjaga kesehatan tubuh
Source: Pinterest
Kesehatan mental juga tergantung pada cara seseorang dalam merawat dirinya. Baik merawat kesehatan tubuh, hingga merawat atau menjaga penampilan. Hal ini sangat bermanfaat, karena selain mendapatkan mental yang sehat, fisik yang prima juga akan didapatkan.
Akan tetapi pemahaman akan kesehatan mental di Indonesia cenderung rendah. Masyarakat cenderung memberi stigma negatif terhadap orang dengan gangguan mental atau jiwa yaitu dengan mencela dan menganggapnya sebagai aib, anggapan akan orang gila. Selain itu masyarakat yang kurang paham akan tanda â tanda gangguan mental seperti depresi, yang mana depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang paling sering ditemukan. Hal ini menyebabkan orang dengan kesehatan mental yang terganggu cenderung susah terbuka akan pengobatan dan malah merasa lebih tertekan akan stigma masyarakat. Hendaknya masyarakat lebih terbuka dan peka akan gangguan kesehatan mental disekitarnya. Masyarakat bisa menjadi pendengar bagi orang yang mengalami depresi maupun stres sebagai upaya meringankan beban mental.
Comments:
Leave a Reply