Fakta Tentang Panas Dalam, Ternyata Bukan Sebuah Penyakit


Source: Pexels.com/Andrea Piavquadio

Pernah mengalami panas dalam?

Beberapa keluhan seperti nyeri tenggorokan, bibir pecah-pecah, bau mulut sering kali dirasakan. Hal itu lumrah disebut sebagai panas dalam. Sebenarnya, keluhan yang dirasakan ini bukanlah tanda akan datangnya penyakit, melainkan kumpulan dari gejala penyakit yang ada di tenggorokan.

Sebenarnya, istilah panas dalam tidak ada dalam dunia medis. Istilah ini digunakan pada pengobatan tradisional. Panas dalam sering dikaitkan dengan mengonsumsi makanan yang memiliki suhu tinggi, seperti daging atau gorengan. Makanan lain, yaitu durian, cokelat, atau berbumbu pekat turut diduga jadi penyabab panas dalam. 

Kenyataannya argumen itu belum memiliki bukti yang valid. Menurut penelitian, sakit pada tenggorokan atau faringitis disebabkan pembengkakan pada bagian belakang tenggorokan atau faring yang terletak di antara amandel dan laring. Pembengkakan ini dipicu karena pilek, flu, virus coxsackie, atau bakteri.

Pastinya sakit tenggorokan ini adalah hal yang tidak nyaman. Namun, faktanya sakit pada tenggorokan bisa sembuh sendiri dalam waktu kurang lebih satu minggu tanpa harus diobati. Perbanyak minum air putih dan istirahat yang cukup dapat memulihkan tubuh yang sedang mengami panas dalam. Jika sakit panas dalam sudah lebih parah dan menunjukkan gejala lain, misalnya suara serak lebih dari dua minggu, darah pada ludah, sakit pada telinga, hingga sulit bernapas, baiknya dibawa ke dokter untuk ditindak lebih lanjut. 

Panas dalam atau sakit tenggorokan ini tidak ada yang tahu kapan datangnya. Untuk itu, melakukan pencegahan jauh lebih baik sebelum terjadi. Cucilah tangan sebelum makan, jangan berbagi perlengkapan makanan atau minuman, dan hindari kontak dengan orang yang sedang sakit, adalah beberapa langkah untuk menjaga diri agar tidak terdampak sakit tenggorokan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa panas dalam bukanlah gejala dari suatu penyakit, melainkan kumpulan dari penyakit yang ada di tenggorokan. Penyebabnya juga bukan karena mengonsumsi makanan bersuhu tinggi. Agar tubuh terhindar dari panas dalam ini, sebaiknya terapkan hidup sehat dan konsumsi makanan dengan gizi seimbang. 

Comments:

Leave a Reply

you may also like