Masih Ingat Dengan Istilah Flexing ? Kenali Apa Dampak Buruknya Bagi Kesehatan Mental



Flexing merupakan perilaku yang dilakukan oleh seseorang untuk menunjukkan atau memamerkan kekayaan, status sosial, atau prestise mereka dengan tujuan mendapatkan pengakuan atau penghargaan dari orang lain. Flexing dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti memamerkan barang mewah, perjalanan mewah, atau bahkan tampilan fisik yang ideal.


Namun, seiring dengan kemajuan teknologi dan media sosial, flexing juga telah beralih ke lingkungan digital. Orang dapat dengan mudah memamerkan gaya hidup mereka dan kekayaan mereka di media sosial, seperti Instagram atau TikTok, yang dapat membuat orang lain merasa kurang bahagia dengan hidup mereka sendiri.

Dampak negatif dari flexing pada kesehatan mental adalah munculnya rasa tidak aman dan merasa tidak puas dengan diri sendiri. Flexing dapat menciptakan perasaan kurang percaya diri pada orang-orang yang melihatnya, yang kemudian dapat memicu kecemasan dan depresi.

Orang-orang yang terus-menerus melihat orang lain memamerkan gaya hidup mewah mereka di media sosial dapat merasa tertekan untuk mencapai tingkat kekayaan dan prestise yang sama, meskipun hal itu tidak realistis.

Selain itu, flexing juga dapat mengakibatkan pengeluaran berlebihan dan masalah keuangan. Ketika seseorang terus-menerus memamerkan barang mewah dan gaya hidup mewah di media sosial, orang tersebut mungkin merasa terdorong untuk terus membeli barang-barang mewah tersebut untuk mempertahankan citra dirinya di mata orang lain. Namun, hal ini dapat mengakibatkan pengeluaran yang tidak terkendali dan masalah keuangan di masa depan.

Untuk mencegah dampak negatif dari flexing pada kesehatan mental, penting bagi seseorang untuk memahami bahwa apa yang dilihat di media sosial tidak selalu mencerminkan kehidupan nyata seseorang. Orang harus menyadari bahwa flexing hanyalah representasi dari kehidupan yang diinginkan oleh orang lain dan bukan realitas.

Selain itu, orang harus belajar untuk menghargai kehidupan mereka sendiri dan menemukan kebahagiaan dalam hal-hal yang sederhana dan penting bagi mereka, bukan hanya dalam hal-hal yang dianggap penting oleh orang lain.

Yang pasti flexing dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan mental seseorang. Seseorang dapat merasa tidak aman, tidak puas dengan diri sendiri, dan bahkan mengalami masalah keuangan karena tekanan untuk mempertahankan citra diri yang diinginkan di media sosial.

Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa apa yang dilihat di media sosial tidak selalu mencerminkan kenyataan, dan orang harus belajar untuk menghargai kehidupan mereka sendiri dan menemukan kebahagiaan dalam hal-hal yang penting bagi mereka.

Comments:

Leave a Reply

you may also like