Sebagian warga Bandung mengeluh perihal suhu dingin yang akhir-akhir ini terjadi. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap alasan suhu di wilayah Bandung terasa lebih dingin. BMKG mencatat ada penurunan suhu udara dari batas minimum normal di bulan Juli 2023. Selama lima hari terakhir suhu di Kota Bandung hingga wilayah Lembang sangat bervariatif.
Pada tanggal 14 Juli suhu di Kota Bandung menginjak 19 derajat celcius, sedangkan di Lembang menginjak 16,8 derajat celcius. Sementara di tanggal 15 Juli suhu di Bandung mencapai 19,9 derajat celcius, di Lembang mencapai 16,8 derajat celcius. Lalu tanggal 16 Juli suhu di Kota Bandung mencapai 20 derajat celcius sedangkan di Lembang 16,8 derajat celcius.
Kemudian pada tanggal 17 Juli suhu Kota Bandung menginjak 19,4 derajat celcius, sedangkan di Lembang mencapai 16,2 derajat celcius. Terakhir, pada tanggal 18 Juli kemarin Kota Bandung mencapai 17 derajat celcius, sedangkan di Lembang menginjak 15,4 derajat celcius.
Source: Pinterest
Wilayah Lembang tercatat mengalami peningkatan suhu dingin yang melebihi Kota Bandung. Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu menyebut batas minimum normal suhu udara di wilayah Bandung adalah 18,2 derajat celcius.
Kondisi demikian terjadi karena saat ini telah memasuki puncak musim kemarau. Teguh Rahayu juga menjelaskan mengapa puncak kemarau memiliki suhu dingin. âPenyebab tambahan mengapa suhu udara menjadi dingin pada puncak musim kemarau adalah karena adanya musim dingin di wilayah Australia. Terdapat pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara dingin menuju Indonesia, atau lebih dikenal dengan angin monsun Australia," tambahnya.
Suhu dingin ini diperkirakan akan berlangsung mulai bulan Juli hingga bulan Agustus 2023 sebelumnya nantinya memasuki musim penghujan di bulan September 2023 mendatang. Pihak BMKG menghimbau masyarakat untuk tidak panik dengan suhu tersebut. Masyarakat juga diminta menggunakan pakaian yang sesuai dengan kondisi cuaca dan tetap menjaga kesehatan.
Comments:
Leave a Reply