Source: instagram.com/festivalfilmid
Festival Film Indonesia (FFI) 2025 tahun ini kembali hadi di bulan kesebelas dengan tema Puspawarna Sinema. Sesuai dengan konsep yang diambil, perayaan penghargaan film ke-45 ini telah memilih sederetan judul dari berbagai genre yang layak menjadi nomine. Beberapa film dikatakan terdaftar sebagai nomine dalam kategori-kategori tertentu.
Mau tahu list-nya? Coba cek di bawah!
Pengepungan di Bukit Duri

Source: Google Image
Judul pertama yang mendapatkan ketegori nominasi paling banyak adalah ‘Pengepungan di Bukit Duri.’ Total ada 12 kategori dimana film ini akan berlomba keluar jadi pemenang. Film ini ditulis dan disutradarai oleh Joko Anwar, salah seorang sineas yang begitu piawai dalam menggarap karya ber-genre thriller, action, horror, dan terror yang akan membuat para penonton penasaran. Dibintangi oleh Morgan Oey, Endy Arfian, Omar Esteghlal, film ini mendapatkan 1,8 juta penonton, sebelum akhirnya turun layar.
Cerita, penokohan, hingga visual yang menakjubkan berhasil membuat film ini menjadi judul terbanyak dalam kategori penghargaan FFI 2025. Penghargaan ini termasuk Film Cerita Panjang Terbaik, Sutradara Terbaik, Pemeran Utama Prida Terbaik, dan Penulis Skenario Terbaik. ‘Pengapungan di Bukit Duri’ pun siap bertarung dengan judul lain yang tidak kalah menarik.
Masih teringat tentang alur ‘Pengepungan di Bukit Duri’ yang tayang perdana pada tanggal 17 April lalu. Berlatar di tahun 2027, dimana kondisi sebuah negara yang kacau balau karena meningkatkan diskriminasi dan rasisme pada golongan-golongan tertentu. Edwin (diperankan Morgan Oey) hadir menjadi seorang guru pengganti di SMA Duri yang dikenal tempat penampungan siswa bermasalah. Lingkungan SMA Duri begitu tidak kondusif, penuh kekerasan, ditambah Edwin merupakan salah satu anggota dari golongan yang dicecar.
Keadaan Kota semakin parah dan tidak terkendali. Edwin dan siswa-siswa SMA Duri terjebak di dalam sekolah, sementara di luar kekerasan kian meningkat. Di samping menjalankan misinya dalam menemukan keponakannya, Edwin tetap memaksa diri untuk bertahan hidup di situasi yang rusuh dan genting.
The Shadow Strays

Source: Google Image
Film selanjutnya yang mendapatkan banyak nominasi adalah ‘The Shadow Strays.’ Film garapan Timo Tjahjanto ini digarap dengan apik dan dirilis pada tanggal 17 Oktober 2024 lalu. Sebelum resmi tayang di Netflix, ‘The Shadow Strays’ telah lebih dulu diperkenalkan di Toronto International Film Festival pada Septembert di tahun yang sama. Dalam FFI 2025, film ini mendapatkan 12 nominasi.
‘The Shadow Strays’ memang dianggap layak mendapatkan nominasi dalam berbagai pengahrgaan. Kali ini, ‘The Shadow Strays’ memperebutkan penghargaan untuk Sutradara Terbaik, Pemeran Utama Perempuan Terbaik, Penulis Skenario Asli Terbaik, hingga Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik. Aksi 13 dan kawan-kawannya benar memberikan sentuhan yang berbeda di dunia film Indonesia.
Cerita ‘The Shadow Strays’ berpusat pada sosok 13, pembunuh bayaran dari kelompok The Shadows. Sayangnya, 13 (diperankan oleh Aurora Ribero) melakukan kesalahan sehingga ia gagal dalam misinya bersama sang instruktur, Umbra (diperankan oleh Hana Malasan). 13 akhirnya dibebastugaskan dan memilih untuk menepik sejenak.
Perjalanan 13 ketika tidak bertugas berlanjut saat ia berkenalan dengan Monji (Ali Fikry), seorang bocah yang sebatang kara sebab ibunya dibunuh oleh kelompok tak dikenal. 13 pun merasa memiliki bonding dengan Monji. Sampai suatu hari, Monji menghilang tanpa jejak. 13 pun melakukan pencarian untuk menemukan Monji dengan risiko bahaya yang tinggi serta mendapatkan pengejaran dari The Shadows karena ulah yang sudah diperbuatnya.
Perang Kota

Source: Google Image
Masih teringat jelas cerita antara Chicco Jerikho dan Ariel Tatum yang bermain peran dalam drama bertajuk 'Perang Kota' yang dirilis pada tanggal 30 April 2025 lalu. Film ini begitu unik karena mampu menggabungka antara percintaan, perjuangan, hingga konflik yang pelik di sebuah negara pada masa lampau. Oleh sebab itu, film garapan Mouly Surya ini layak mendapatkan nominasi dalam 10 kategori di FFI 2025 ini, termasuk Sutradara Terbaik dan Penulis Skenario Adaptasi Terbaik.
'Perang Kota' sebenarnya adalah sebuah adaptasi dari novel berjudul 'Jalan Tak Ada Ujun' karya Mochtar Lubis. Dalam film ini, Mouly Surya tidak hanya menghadirkan laga dalam ranah perjuangan pasca kemerdekaan, tetapi juga memberikan sentuhan budaya berbahasa dan pembahasan mengenai gender yang cukup sensitif. Mengambil latar belakang cerita peperangan yang dilakukan para tokoh, mampu memunculkan vsualisasi bagaimana kondisi saat itu.
Cerita 'Perang Kota' bermula dari kehidupan sepasang suami istri, Isa (diperankan Chicco Jerikho) dan Fatimah (diperankan Ariel Tatum), setelah perang Indonesia Merdeka, di Jakarta. Isa adalah seorang pengajar biola dan guru sekolah dasar. Di balik itu, Isa merupakan seorang mantan pejuang menuju kemerdekaan. Isa melakukan berbagai cara untuk bertahan hidup bersama istrinya dan anak angkatnya.
Setelah merdeka, Kota Jakarta sata itu memang dikuasi oleh tentara asing. Kota hancur porak-poranda dan orang-orang kembali mengadakan perlawanan, termasuk Isa dan salah satu muridnya, Hazil (diperankan oleh Jerome Kurnia). Namun, Isa harus menelan kenyataan pahit bahwa Hazil ternyata telah main belakang dengan Fatimah, bahkan sampai menghamilinya. Hal tersebut menjadi sesuatu yang tidak bisa dilakukan Isa karena dirinya aseksual.
Sore: Istri Dari Masa Depan

Source: Google Image
Berikutnya adalah film 'Sore: Istri dari Masa Depan' yang mendapatkan antusiasme dari berbagai kalangan masyarakat. Film ini digarap oleh Yandy Laurens dengan mengambil latar di daratan Eropa. Mengambil genre romantis fantasi yang siap membuat hati bergetar. Film ini pun adalah adaptasi dari web series berjudul sama yang pernah ditayangkan lewat you tube beberapa tahun silam.
Film 'Sore: Istri dari Masa Depan' menggandeng dua pemain ternama sebagai peran utamanya, Sheila Dara dan Dion Wiyoko. Walaupun berbeda dari original seriesnya, film ini tetap mendapatkan rating tinggi dari berbagai platform. Jumlah penontonnya bahkan lebih dari tiga juta sejak penayangan pertama dilakukan pada tanggal 10 Juli 2025. Di FFI 2025 nanti, masterpiece ini masuk ke dalam 8 kategori, termasuk Sutradara Terbaik, Pemeran Utama Pria Terbaik, Pemeran Utama Perempuan Terbaik, dan Penulisan Skenario Adaptasi Terbaik.
'Sore: Istri dari Masa Depan' bercerita tentang kisah antara Sore (diperankan Sheila Dara) dan Jonathan (Dion Wiyoko) sebagai pasangan lintas waktu. Mereka saling terhubung antara masa depan dan masa lalu. Sore punya misi tersendiri untuk menyelamatkan Jonatahan di waktu yang akan datang.
Jonathan adalah seorang fotografer yang hidup di Italia. Kehidupannya monoton dengan serangkaian aktivitas membosankan yang begitu-begitu saja. Hingga suatu pagi, ia menemukan ada seorang perempuan tertidur di ranjangnya. Perempuan itu mengaku sebagai Sore, istrinya dari masa depan. Kehadiran Sore adalah mengatur kebiasaan buruk Jonathan yang mengabaikan kesehatan. Hubungan mereka kian berkembang, meskipun sempat mengalami penolakan. Padahal, kedatangan Sore pada Jonathan hari itu punya tanda besar yang perlu diselesaikan.
Nah, itu dia beberapa film yang meraih nominasi penghargaan terbanyak di ajang bergengi FFI 2025. Masiha da film-film lain yang akan berpartisipasi. 'Gowok,' 'Jumbo,' dan 'Pangku' turut menjadi film pun menyusul dengan nominasi terbanyak dengan 7 kategori. Tentunya pengumuman hari ini sudah tidak sabar dinanatikan oleh seluruh masyarakan Indonesia.
Comments:
Leave a Reply