5 Kuliner Mentah dari Seafood dari Indonesia! Pernah Coba?


Source: unsplash.com/Mike Bergmann

Sashimi adalah kuliner khas Jepang yang sudah terkenal di seluruh dunia. Sashimi merupakan makanan laut mentah yang biasanya disajikan dengan wasabi dan kecap asin. Hidangan ini menonjolkan keaslian dari rasa bahan utama yang disajikan, yaitu seafood.

Di Indonesia pun, sashimi cukup memiliki banyak peminat. Terbukti dengan beredarnya banyak restoran jepang yang menyajikan shasimi. Namun, perlu diketahui juga, ternyata ada menu yang menyajikan seafood mentah khas Indonesia. Hidangan ini tentunya tidak kalah nikmat dari sashimi.

Mau tahu lebih jauh? Yuk, coba simak tulisan di bawah!

Naniura dari Sumatera Utara

Source: Google Image

Pertama, kita terbang menuju ke Pulau Sumatera, tepatnya di Sumatera Utara, tempat masyarakat Suku Batak tinggal. Tidak hanya kaya akan kebudayaannya, Suku Batak pun punya beragam hidangan menarik yang wajib dicoba. Salah satunya adalah naniura, suguhan ikan mentah yang diasinkan.

Naniura atau lebih dikenal dangke mas na niura yang artinya ikan mas naniura. Asalnya dari wilayah Danau Toba. Sesuai namanya, makanan ini dibuat menggunakan bahan dasar ikan mas. Tidak dimasak, ikan mas ini disajikan secara mentah. Oleh karena itu, naniura kerap disebut sebagai sashimi-nya Batak.

Naniura memang tidak dimasak menggunakan api, tapi tetap mengalami proses marinasi dan pengasinan. Daging ikan yang sudah siap akan direndam lebih dulu mengguunakan jeruk jungga. Kemudian, naniura akan dibumbui menggunakan rempah-rempah, diantaranya andaliman, bawang merah, cabai merah, bawang putih, kunyit, jahe, kemiri, lengkuas, serta kecombarang.

Naniura punya rasa yang gurih, segar, dan tentunya masam. Penggunaan jeruk jungga dan berbagai rempah dapat menghilangkan bau amis berlebihan. Bahkan sekilas ikan ini tampak sudah matang. Durinya juga sudah menjadi lembut akibat marinasi yang sebelumnya dilakukan. Naniura kerap disajikan sebagai makanan utama dalam jamuan makan di rumah makan Batak.

Rusip dari Bangka Belitung

Source: Google Image

Sebagai orang Indonesia, rasanya tidak lengkap jika makan tanpa sambal. Jadi, bukan sebuah hal yang baru bila beragam sambal tersebar dari Sabang sampai Merauke. Di Bangka Belitung, ada satu sambal unik yang dibuat dari ikan busuk. Namanya adalah rusip.

Bangka Belitung memang dikenal sebagai provinsi yang memiliki hasil kekayaan laut yang melimpah. Dari sana, tumbuhlah beragam kuliner dengan seafood sebagai bahan utamanya, dari makanan pembuka, utama, bahkan pendamping. Di antara semuanya, ada rusip yang jadi favorit masyarakat daerah ini.

Rusip berbahan dasar teri. Namun, keunikannya ikan terus tidak digoreng seperti kebanyakan sambal pada umumnya. Ikan teri yang sudah dibersihkan, akan dicampur dengan garam dan gula merah, kemudian diawetkan. Proses pengawetan ikan teri ini memakan waktu sampai tujuh hari.

Ikan yang sudah selesai difermentasi akan mengeluarkan bau asam. Sebelum disajikan, fermentasi ikan bisa dicampur dengan jeruk kunci, bawang merah, dan cabai agar lebih kaya akan rasa dan aroma. Biasanya, masyarakat Bangka Belitung akan mengonsumsi sambal rusip bersama ikan dan olahan sayur-mayur.

Lawa Bale dari Sulawesi Barat

Source: Facebook.com/Rasa Rasa Borneo

Dari kawasan Pulau Sumatera, kita berangkat ke timur, menuju Pulau Sulawesi. Tepatnya di Polewali Mnadar, Sulawesi Barat, ada makanan unik yang dihidangkan dari ikan mentah segar. Namanya adalah lawe bale, lauk special yang juga swering disebut sebagai sushi-nya Indonesia.

Lawa bale adalah hidangan yang dibuat dari jenis-jenis ikan kecil tertentu, misalnya ikan teri, ikan jambu-jambu, atau ikan banjar. Ikan-ikan ini benar-benar disajikan secara mentah dengan penambahan bumbu serta rempat tertentu. Namun, sebelumnya, kotoran serta tulang harus dibersihkan terlebih dahulu.

Bahan yang digunakan dalam memasak lawa bale tentu saja adalah ikan. Kemudian, bahan lain yang akan ditambahkan adalah kelapa, jeruk nipis, dan garam. Setelah ikan dibersihkan, ikan bisa diremas dengan air jeruk dan garam. Fungsi dari proses ini adalah menghilangkan aroma amis dan anyir. Selanjutnya, kelapa parut dimasukkan, diaduk hingga merata. Barulah, lawa bale bisa disajikan.

Lawa bale memang disajikan dalam kondisi mentah, tapi tidak tercium aroma amis sama sekali. Rasanya pun begitu lezat, perpaduan antara asin dan gurih kelapa yang bersatu. Ditambah sensasi masam dari jeruk nipis. Lawa bale cocok sekali jadi teman makan nasi hangat.

Pacco dari Sulawesi Selatan

Source: Cookpad

Dari Sulawesi Barat, menuju ke Sulawesi Selatan, ternyata masih ada hidangan seafood yang menarik untuk dicicip. Hidangan tersebut adalah pacco, kuliner yang terbuat dari ikan dan udang mentah. Pacco sendiri begitu dikenal di kawasan Kepurung, Luwu Raya.

Pacco adalah makanan tradisional dari Luwu Raya. Bahan dasarnya berasal dari laut, ada ikan dan udang mentah. Pacco akan disajikan bersama bumbu serta rempah. Bahan tambahan dalam pmebuatan pacco antara lain jeruk nipis, cabai rawit, kacang goreng, serta garam secukupnya. Begitu mudah dan sederhana.

Pembuatan pacco dimulai dari pembersihan ikan dan udang. Pisahkan daging dengan tulangnya, dan bersihkan menggunakan air mengalir. Haluskan cabai, garam, dan kacang jadi satu. Campur bumbu tersebut dengan jeruk nipis. Aduk sampai merata dan bubuhkan pada ikan. Aduk seluruhnya dan diamkan selama 5-10 menit baru siap disantap.

Pacco bisa dijadikan sebagai lauk. Biasanya masyarakat Luwu menyajikannya bersama dange, sebuah makanan yang diolah dari sagu yang dibakar. Pacco bisa dengan mudah ditemukan di kawasan pesisir pantai.

Gohu dari Ternate

Source: Google Image

Menuju ke wilayah Indonesia Timur. Tepatnya di Ternate, Provinsi Maluku Utara, ada sebuah hidangan unik yang juga dapat julukan sashimi Ternate. Hidangan tersebut adalah gohu, berasal dari bawah kaki Gunung Api Gamalama.

Sebagian besar mata pencaharian masyarakat Ternate adalah nelayan. Oleh karena itu, mereka pun memiliki kemampuan dalam pengolahan hasil tangkapan setiap hari. Termasuk pembuatan gohu atau kohu yang artinya mengunyah sesuatu yang mentah. Begitupun kuliner ini dikenal, diolah dari ikan segar hasil tangkapan nelayan.

Gohu biasanya dibuat dari ikan yang bertekstur kenyal, seperti tuna dan cakalang. Sebelum disajikan, ikan akan dilumuri garam dan perasan lemon cui atau jeruk nipis cui. Tidak sampai situ, ikan akan dicampur menggunakan daun kemangi yang sudah dirajang. Bisa dibayangkan, tidak aka nada bau amis yang menyengat. Sebagai pelengkap, gohu akan disajikan bersama tuisan bawang merah dan cabai rawit. Tidak jarang juga gohu diberi topping tumbuhan kenari atau kacang tanah.

Gohu punya rasa yang begitu nikmat. Rasa manis laut, asam, dan gurih berkombinasi, meletup di dalam mulut. Gohu bisa disajikan secara langsung, seperti halnya sashimi. Namun, jika ingin mengonsumsi gohu, ucapkan gohu ikang agar tidak tertukar dengan rujak khas Manado.

Itu dia beberapa hidangan yang menggunakan bahan dasar seafood mentah. Lebih menyenangkan memang mencoba langsung di daerah asalnya, tetapi jika belum berkesempatan sampai ke sana, Anda bisa mencoba membuatnya sendiri di rumah. Saat ini sudah banyak resep yang beredar di internet dan mudah ditiru.

Indonesia memang kaya akan kuliner. Dari ujung hingga ke ujung, semua memiliki ciri khas tersendiri. Akan sayang jika tidak merasakannya secara langsung kekayaan budaya yang dimiliki tanah air tercinta ini.

Comments:

Leave a Reply

you may also like

...