Source: unsplash.com/Dragos Gontariu
Terdapat berbagai cara untuk menyembuhkan psikis atau jiwa yang sedang terluka. Setiap metode yang digunakan harus disesuaikan dengan pasien yang tengah mengalami kesulitan. Salah satu cara penyembuhan yang cukup kerap digunakan adalah art therapy atau terapi seni. Jenis terapi ini sudah sejak lama dimanfaatkan dalam penyembuhan mental seseorang.
Sama seperti terapi pada umumnya, terapi seni akan membantu seseorang lebih tenang dan meningkatkan tentang kesadaran diri pada seseorang yang tengah mengaami gangguan. Ada beberapa macam cara yang digunakan, seperti terapi tari, drama, musik, menulis, dan kelompok suportif ekspresif. Sedangkan tekniknya nanti pun akan menyesuaikan cara yang digunakan, misalnya mewarnai, melukis, kolase, memahat, membuat kerajinan, dan lain-lain.
Bisa Digunakan untuk Semua Kalangan
Terapi seni atau art therapy bisa dimanfaatkan untuk segala jenjang, mau itu anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia. Asalkan mereka memiliki riwayat atau kondisi yang memungkinkan untuk mendapatkan terapi ini. Kodisi tersebut meliputi trauma yang disebabkan oleh suatu kejadian (contohnya bullying dan kekerasan), stress yang berlebihan karena masalah, perilaku menyimpang, kecemasan, depresi, kecanduan obat-obatan, sampai keadaan medis tertentu (contohnya cedera otak). Sayangnya, art therapy belum dapat mencapai ranah tertentu, seperti skizofrenia.
Tidak Perlu Mahir Berseni
Source: unsplash.com/Anima Visual
Berbicara tentang terapi seni, biasanya orang akan beranggapan bahwa anggotanya harus pandai membua sebuah karya dengan seni. Padahal tidak juga, karena menjalani terapi ini tidak memerlukan keahlian khusus. Selama kondisi medis masih dalam batas yang telah disebutkan sebelumnya, siapapun bisa melakukan terapi seni.
Terapi seni dapat dilakukan secara personal atau pun kelompok. Modelnya akan seperti kelas seni. Namun, ada perbedaan mendasar yang harus Anda ketahui terlebih dahulu. Jika kelas seni punya fokus tujuan mempelajari bagaimana teknik dalam menyiptakan sesuatu, maka kelas terapi seni lebih bebas dan fleksibel. Orang yang mengkuti terapi seni diizinkan untuk beraktivitas, mengekspresikan apa yang dirasakannya melalui media yang telah disediakan.
Langkah Melakukan Terapi Seni
Pelaksanaan terapi seni tentunya harus dilakukan oleh para terapis ahli. Orang yang ingin mendapatkan terapi ini bisa datang ke beberapa tempat, misalnya pusat kesehatan, lembaga permasyarakatan, pusat komunitas, sudio seni, lembaga perlindungan, atau pun klinik yang dibuka secara pribadi. Sebelum datang ke sana, pastikan sudah dicek terlebih dahulu tentang keberadaan terapi seni tersebut.
Peserta terapi seni dalam setiap sesinya bisa bervariatif. Mereka bisa melakukan satu lawan satu, berada dalam satu kelompok, maupun konseling keluarga serta pasangan. Hal ini tergantung kenyamanan dari individu yang bersedia untuk menjalani terapi seni.
Source: unsplash.com/Matthieu Jungfer
Tahapan terapi seni akan dibagi menjadi beberap sesi. Pertama, tenu saja terapis akan mengecek latar belakang si pasien melalui pertanyaan tertentu. Pengecekan ini meliputi riwayat medis, peristiwa yang pernah dialami, gejala yang mungkin terasa, dan alasan mengapa ingin mengikuti terapi seni tersebut. Kemudian, baru terapis akan mempersilakan para pesertanya untuk melakukan metode seni, sesuai kesepakatan.
Selama sesi terapi, para terapis pastinya akan mulai mengamati. Mereka juga akan membimbing pasien dalam pengerjaan suatu karya. Ketika sesi berlangsung, terapis akan melontarkan beberapa pertanyaan, terkait perasaan yang dirasakan oleh para peserta. Setelah satu karya selesai, terapis dan peserta akan saling berhadapan. Tujuannya yaitu eksplorasi dari makna karya yang telah dibuat. Apa perasaan yang disalurkan oleh para peserta melalui karya yang telah jadi itu. Apakah berhubungan dengan kejadian yang menyebabkan sakit dan sulit.
Satu sesi berakhir, maka sesi berikutnya akan dilakukan di hari mendatang. Melalui pengamatan dari sesi sebelumnya, terapis bisa melihat perkembangan dari para peserta. Mereka dapat menggali informasi lebih lanjut sebagai modal untuk mendukung perjalanan peserta agar lekas sembuh. Pasti, seiring berjalannya waktu, peserta akan mengalami perubahan, dari segi kemampuan, bentuk karya, dan ekspresi yang digambarkan melalui hasil yang diciptakan.
Manfaat Terapi Seni
Source: unsplash.com/Matt Benson
Orang yang menjalani terapi seni, tentunya ingin mendapatkan manfaat tersendiri. Ada beberapa manfaat baik yang bisa dirasakan oleh para peserta terapi seni. Salah satunya yang jelas akan terasa adalah healing dari gangguan mental yang menyakitkan.
Berkurangnya Stress dan Rasa Cemas
Stress dan cemas adalah dua hal yang kerap hinggap di benak manusia. Berbagai tekanan, dari diri sendiri, orang lain, tempat kerja, lingkungan, dan lain-lain, terkadang membuat kesulitan yang berbeda-beda. Melalui terapi seni, perasaan tak nyaman itu bisa dihilangkan sedikit demi sedikit.
Melakukan terapi in untuk menghilangkan stress dan cemas dapat dilakukan pada waktu yang luang. Mungkin bisa dengan mulai menulis, menggambar, melukis, dan lain-lain. Adanya terapi seni ini, fokus dan konsentrasi akan teralihkan sementarara. Orang yang menjalaninya akan lebih intens dalam mengembangkan kreasinya di media seni. Hasilnya level stress pun bisa turun, tahap demi tahap.
Meningkatkan Kesadaran dan Harga Diri
Terapi seni akan membawa pesertanya untuk eksplorasi. Biasanya terapis akan memberikan instruksi untuk menggali perasaan yang sedang dirasakan. Kemudian, baru disalurkan melalui media seni yang diberikan.
Manfaat dari eksplorasi perasaan ini tentunya begitu besar. Sebagai manusia, mereka akan lebih memahami diri sendiri, apa yang dimau, apa yang dirasakan, dan apa yang harus dilakukan. Mereka akan jauh lebih bisa memanusiakan diri sendiri dan memberikan penghargaan dari pencapaian yang selama ini sudah dilakukan. Terapi seni mampu membangkitkan rasa cinta pada diri sendiri yang mungkin sebelumnya ragu dilakukan.
Sebagai Ekspresi dari Berbagai Emosi
Hasil dari sebuah terapi seni ialah karya yang dibuat dari setiap peserta. Karya tersebut merupakan penggambaran dari ekspresi yang dirasakan. Akan terdapat perbedaan dari setiap goresan tinta atau kuas dari masing-masing perasaan. Ada nada dan lekuk yang bersatu padu, menceritakan kepiluan dari kisah hidup.
sudahs sering terjadi, seseorang lebih memilih memendam perasaan. Katanya, tidak semua perasaan harus diungkapkan. Padahal, pada akhirnya perasaan yang menumpuk itu akan membuat beban sendiri. Oleh karenanya, bilamana tak bisa ungkapkan lewat kata, maka seni dapat membantu untuk menjadi wadah dalam proses pengungkapan tersebut. Tuangkan segala emosi dan ekspresi pada media seni agar perasaan jadi lebih lega.
Mengurangi Trauma
Alasan utama seseorang melakukan terapi seni adalah karena mereka tengah merasakan kepedihan akibat peristiwa atau perasaan yang dialaminya. Hasilnya, mereka pun ingin membuat luka batin itu sembuh, atau paling tidak berkurang. Melakukan terapi seni secara rutn dan teratur, nyatanya memang dapat mengurangi rasa trauma.
Terapi seni memberikan ruang untuk peserta dalam merawat diri sendiri. Dihadapkan dengan media seni, peserta bebas menuangkan ide dan kreativitasnya. Dikutip dari berbagai sumber, bahwa terapi seni bahkan mampu meningkatan mood, membuat rasa pencapaian, kebanggaan, dan penghargaan atas karya yang dibuat. Perasaan ini memberikan kenyamanan pada peserta, sehingga rasa trauma atau pun gejala depresi bisa berkurang.
Terapi seni adalah jalan untuk meraih sebuah kesembuhan. Walaupun tidak bisa digunakan dalam seluruh kondisi gangguan mental, tetapi beberapa diantaranya masih bisa disembuhkan melalui terapi ini. Terapi seni memberikan kebebasan dalam berekspresi, menyampaikan perasaan, serta proses pengakuan terhadap diri sendiri sebagai manusia.
Comments:
Leave a Reply