7 Stew Terbaik di Dunia Versi Taste Atlas 2025


Source: unsplash.com/Laura Ohlman

Sebagai platform kuliner besar di dunia, Taste Atlas selalu membagikan informasi terbaru seputar hal-hal yang berkaitan dengan makanan dari berbagai negara dunia, mulai dari menu, bumbu, hingga rasa yang dihadirkan. Pada bulan Oktober kemarin, Taste Atlas resmi merilis daftar kuliner terbarunya, dalam sektor stew.

Stew adalah sebuah hidangan berkuah kental yang dimasak menggunakan teknik slow cooking. Bahan-bahan yang biasanya digunakan adalah daging dan sayuran, direbus dalam kaldu dengan api kecil. Tekstur yang dihasilkan tentu saja empuk, kenyal, dan meresap. Setiap negara di dunia, pasti memiliki hidangan seperti ini sebagai ciri khas tersendiri.

Nah, di bawah ini ada beberapa hidangan stew versi Taste Atlas yang mendapatkan rating terbaik.

Yuk, cek!

Khoresh dari Iran


Source: Google Image

Stew pertama berasal dari Iran, namanya adalah khoresh. Sebutan ini diambil dari bahasa Persia yang artinya adalah hidangan yang direbus dalam waktu lama. Dalam situs Taste Atlas, khoresh mendapatkan rating 4,7 dari 5. Tentu saja angka ini mendekati sempurna.

Khoresh memiliki berbagai variasi, dilihat dari bahan dasar pembuatannya. Beberapa bahan yang kerap digunakan adalah daging, sayuran, buah, dan kacang-kacangan. Setiap bahan tentu saja memiliki ciri khas, misalnya khores gheimeh yang kombinasikan dengan jeruk nipis kering dan khoresh fesenjan dikombinasikan dengan walnuts, dan khoresh bademjan yang berpadu bersama terong serta tomat. Namun, khores akan selalu disajikan bersama nasi.

Pembuatan khoresh dilakukan dengan cara merebus secara perlahan bahan-bahan yang diperlukan. Kemudian ditambahkan rempah-rempah untuk memberikan rasa yang kompleks dan aroma khas, seperti saffron, delima, atau herba.

Phanaeng Curry dari Thailand

Source: Google Image

Thailand jadi negara yang dikenal memiliki beragaam kuliner unik, sehingga banyak wisatawan memilih meluangkan waktu untuk berkunjung ke negara ini. Salah satu kuliiner yang menarik perhatian adalah phanaeng curry atau kari panang yang masuk ke dalam kategori stew terbaik versi Taste Atlas. Jenis kari ini pun begitu popular baik lokal maupun mancanegara.

Dilansir dari Taste Atlas, Phanaeng curry dideskripsikan sebagai kari yang lembut, dengan citarasa pedas, asin, dan masam khas Thailand. Phanaeng juga menggunakan jeruk nipis makrut yang begitu menyegarkan. Teksturnya kental dan berlemak karena dibuat dengan daging, tanpa adanya sayuran.

Kari ini memang dibuat menggunakan full daging, biasanya ayam, daging sapi, bebek, atau babi. Bahan tambahan yang digunakan antara lain seperti santan, pasta kari panang, kacang-kacangan, dan tentu saja jeruk makrut. Ada pun saus ikan, gula palam, dan beberapa rempah lain yang akan memberikan aromatic dan rasa lebih kompleks.

Kari Ayam dari Malaysia

Source: Google Image/Glebekitchen

Masih di kawasan Asia Tenggara, ada kari ayam yang sudah mendunia. Sebenarnya kari ayam juga banyak ditemukan di negara lain, bahkan sampai Karibia. Namun, kari Malaysia menjadi salah satu yang termasuk ke dalam situs Taste Atlas di tahun 2025 ini.

Seperti namanya, kari ayam dibuat menggunakan potongan daging ayam. Seperti hidangan khas Asia yang kompleks karena penuh rempah. Beberapa bumbu utam ayang digunakan dalam pembuatan kari ayam seperti bawang merah, bawang putih, jahe, ghee, tomat, dan tentu saja daun kari. Resep aslinya menggunakan santan untuk memberikan rasa gurih dan aroma wangi. Namun, beberapa resep telah dimodifikasi dengan penambahan susu untuk menggantikan santan, sebab dianggap lebih sehat.

Hal yang membedakan antara kari ayam Malaysia dengan kari ayam lainnya adalah proses memasaknya. Secara tradisional, kari ayam diproses menggunakan panci tanah liat. Diketahui, panci yang terbuat dair tanah liat memang tidak akan bereaksi dengan rempah, sehingga daging ayam yang dimasak akan matang secara alami. Sebelum dikonsumsi, kari ayam akan diberi perasan jeruk nipis dan disajikan bersama nasi.

Vavishka dari Iran

Source: Google Image/Brigitte

Kembali ke Iran, ternyata masih ada hidangan stew yang cukup menarik. Hidangan ini bernama vavishka, terkenal di kawasan Provinsi Gilan, Iran Utara. Hidangan ini sebenarnya merupakan masakan pranakan yang banyak dipengaruhi oleh budaya Rusia.

Vavishka terkenal dengan rasanya yang kaya. Menu sup ini dibuat menggunakan daging cincang, bisa sapi, ayam, bahkan domba. Kemudian, dibumbui dengan berbagai macam rempah-rempah. Rasanya kompleks, aromanya khas, dengan warna hijau segar dari sayur mayur yang digunakan. Di samping itu, vavishka juga menggunakan pasta tomat, sehingga ada rasa masam yang mamanjakan lidah.

Berbeda dengan stew lain, vavishka tidak disajikan dengan nasi. Hidangan ini disuguhkan bersama kentang goreng atau naa (roti pipih khas Timur Tengah). Vavishka jadi menu yang mudah dibuat dengan kompleksitas rasa yang pas.

Murgh Makhani dari India

Source: Google Image

Menu selanjutnya yang mendapatkan rating terbaik versi Taste Atlas adalah butter chicken atau ayam mentega dari India. Namanya adalah murgh makhani, salah satu kari India yang punya rasa menyenangkan karena dimasak dalam waktu lama serta rempah pilihan. Dalam bahasa India pun, murgh memiliki makna ayam dan makhani berarti mentega. 

Kari memang dikenal sebagai makanan yang membutuhkan banyak rempah dalam proses pembuatannya. Namun, berbeda dengan murg makhani yang rasanya jauh lebih light dengan tekstur creamy dan hint manis. Warnanya oranye kemerahan, berasal dari tomat dan bubuk cabai. Sedangkan aromatiknya cukup lengkap dengan adanya kapulaga, cengkih, kayu manis, dan jahe. 

Keunikan dari murgh makhani adalah proses pembuatannya menggunakan yoghurt. Ayam akan direndam terlebih dahulu untuk mendapatkan tekstur lembut. Kemudian, kental kuahnya berasal dari heavy cream dan mentega yang gurih. Penambahan garam masala pun jadi penguat rasa dalam hidangan ini. Biasanya murg makhani disajikan bersama nasi basmati, nasi jintan, atau roti naan. 

Kare dari Jepang

Source: Google Image

Masih tentang perkarian, kali ini datang dari negara Matahari Terbit, yaitu kare. Hidangan yang begitu popular ini sudah mengglobal, dikenal di berbagai tempat, bahkan telah dimodifikasi menjadi berbagai macam variasi. Namun, di Jepang, rasa kare tetap dipertahankan dengan sentuhan unik yang membedakannya dengan hidangan kari lain di dunia. 

Kare memiliki aroma yang sedap, tapi rasanya tetap light dan cenderung manis. Sama seperti stew pada umumnya, hidangan ini punya kuah yang kental, berasal dari campuran tepung dan lemak atau roux. Rasa manisnya pun alami, diambil dari bahan-bahan lain, sepert apel, madu, bawang bombay, dan lain-lain.

Kare biasanya dibuat dengan daging ayam, sapi, atau babi. Dalam isiannya terdapat sayur-mayur, paling sering ditemukan adalah kentang, wortel, dan bawang bombat. Sedangkan penyajiannya isa menggunakan nasi, udon, atau roti goreng. 

Rendang dari Indonesia

Source: Google Image

Orang Indonesia pasti sudah tidak asing dengan masakan yang satu ini. Rendang merupakan hidangan khas Sumatera Barat yang saat ini sudah dikenal dimana-mana. Rasanya begitu kompleks, aromanya menggoda, bahkan teskturnya melunak di lidah. Pantas saja, rendang jadi salah satu makanan favorit yang selalu masuk di jajaran atas versi Taste Atlas. 

Daging yang biasanya dijadikan rendang adalah sapi, terutama bagian tenderloin. Daging dicampur menggunakan rempah-rempah, seperti kemiri, lengkuas, jahe, kunyit, asam kandis, serai, daun jeruk, dan lain-lain. Kemudian proses pemasakan dilakukan dalam kurun waktu lama dalam rendaman santan. Hal ini memberikan rasa yang creamy dan tekstur lembut pada daging. Selain itu, tingkat kepedasannya yang tinggi jadi daya tarik tersendiri bagi hidangan tersebut. 

Proses pembuatan rendang sebenanya punya tujuan untuk mengawetkan daging. Indonesia yang beriklim hangat, akan membuat makanan cepat basi. Oleh karena itu, masyarakat menambahkan rempah-rempah dan santan untuk mengawetkan daging. Ditambah proses memasak yang lama, sehingga menghasilkan daging tahan lama dengan rasa lezat. 

Nah, itu dia 7 stew yang jadi favorit versi Taste Atlas. 

Adakah favorit Anda?

Comments:

Leave a Reply

you may also like

...