Apem, Kue Tradisional Sarat akan Makna yang Kental


Source: Pinterest

Pernah mencicip apem?

Apem adalah kuliner tradisional yang masih dengan mudah ditemukan di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Bukan hanya sekedar kudapan saja, apem kerap menjadi line up dalam tradisi tertentu. Hal ini disebabkan, apem memiliki makna tersendiri bagi masyarakat Jawa. 

Kata apem berasal dari Inda, appam. Arti lain mengatakan bahwa apem berasal dari Bahasa Arab, affuan. Apem adalah makanan yang sudah diperkenalkan sejak ratusan tahun lalu.  Konon, kuliner manis ini dperkenalkan oleh Ki Ageng Gribig, salah satu muris Sunan Kalijaga. Pada saat itu Ki Ageng Gribig yang baru saja pulang dari tanah suci membagi-bagikan kue apem untk masyarakat. 

Kue apem dimaknai sebagai kue yang sakral. Apem merupakan simbolisasi dari permohonan ampun sekaligus rasa syukur. Oleh karena itu, apem selalu hadir di tengah-tengah sesaji ketka upacara adat. Beberapa tradisi masih menggunakan apem, diantaranya ruwahan, menyambut 1 Muharram, dan tingkeban atau mitoni

Bahan-bahan untuk membuat kue apem terhitung sederhana. Kue apem dibuat menggunakan tepung kanji, tepung beras, dan kelapa muda. Apem memiliki citarasa manis nan legit karena dicampur menggunakan gula jawa. Teksturnya cenderung empuk dan mengenyangkan, sehingga apem cocok untuk sajian pagi atau sarapan. 

Apem tidak hanya ditemukan saat upacara adat. Kue ini bisa ditemukan di penjual jajanan pasar, di pasar tradisional. Harganya miring, hanya sekitar Rp 1.000 saja. Apem yang telah melekat dengan budaya masyarakat Jawa masih terus terjaga eksistensinya hingga saat ini. 

Comments:

Leave a Reply

you may also like