Source: unsplash.com/visual karsa
Wisata di Kota Solo memang tidak ada habisnya. Selain dipenuhi tempat-tempat menarik, dari yang sarat budaya sampai bersejarah, Kota Solo pun berinovasi dengan memanfaatkan transportasi sebagai daya tarik agar wisatawan datang ke sini. Jika Anda pernah mendengar kereta uap Jaladara dan Batara Kresna, mungkin dua fasilitas tersebut bisa dicoba ketika menyambangi ke Kota Batik tersebut.
Dua kereta tersebut, Jaladara dan Batara Kresna, bisa dibilang unik. Hal ini disebabkan jalur perjalanannya akan melewati area tengah kota. Artinya, saat naik kereta pun Anda tetap berada di antara kendaraan lain, seperti motor dan mobil. Poin tersebut yang membuat dua kereta ini begitu diminati oleh para wisawatan, terutama dari luar daerah.
Tentunya ada rute tersendiri yang akan mengantarkan Anda berkeliling Kota Solo atau menuju ke kota lain. Jaladara dan Batara Kresna sama-sama memberikan pengalaman yang menakjubkan dalam perjalanan Anda. Di bawah ini akan diulik lebih jauh mengenai dua kereta tersebut.
Kereta Uap Jaladara di Tengah Kota Solo
Source: solocity.travel
Sesuai dengan namanya, Kereta Jaladara ini masih dijalankan menggunakan uap. Kereta ini termasuk ke dalam transportasi jadul yang sudah beroperasi di tahun 1900-an. Kereta ini pun disebut sebagai sepur kluthuk karena bentuknya yang tidak terlalu besar. Kereta buatan Jerman ini dulu beroperasi pada zaman pemerintahan kolonial Hindia-Belanda. Jaladara berfungsi sebagai transportasi jarak pendek. Namun, saat ini Jaladara berada di bawah naungan PT Kereta Api Indonesia bekerjasama dengan Pemerintah Kota Solo.
Kereta Jaladara masih mempertahankan desain lamanya. Gerbongnya terdiri dar susunan kayu yang kemudian dicat menggunakan warna-wanr mencolok. Lokomotifnya sendiri masih bergaya lama dengan moncong bulat dan cerobong yang nantinya digunakan untuk jalur keluar uap. Sedangkan suara yang dihasilkan dari kereta ini sangat klasik, diimbangi pemandangan Kota Solo yang dilihat dari jendela.
Rute perjelanan Kereta Jaladara akan dimulai dari stasun Purwosari. Anda tidak akan dibawa melawati rel reguler, melainkan jalur relnya berada di tengah kota, melewati bangunan-bangunan menarik di Kota Solo. Dari keluar stasun, Anda akan dibawa melalui Museum Radya Pustaka, Gedung Djoeang 45, Loji Gandrung, dan berhenti di Stasiun Solo Kota.
Source: solocity.travel
Pengalaman perjalanan yang ditempuh dalam Kereta Jaladara kian menyenangkan dengan adanya seniman yang tampil. Penumpang bakal mendengar nyanyian tembang Jawa sepanjang 6 kilometer. Pada setiap spot yang menarik, penumpang bisa turun dari kereta dan berfoto terlebih dahulu. Jadi, tidak ada aturan kereta ini harus berhenti di stasiun.
Sayangnya, kereta uap jadul ini tidak bisa beroperasi sembarangan. Tidak ada jadwal tetap yang artinya tidak ada jadwal keberangkatan umum. Anda harus menyewanya jika ingin merasakan pengalaman menaiki kereta ini.
Menyewa Kereta Jaladara juga harus perlu pertimbangan sebab harganya yang mahal. Jika ingin menyewa, seluruh gerbong harus disewa dengan biaya Rp 3.500.000 untuk durasi 3,5 jam. Kapasitas gerbong kereta ini kurang lebih ada 40 kursi. Atau bisa juga mencari open trip untuk menemukan rombongan. Jadi, sangat disarankan untuk membawa rombongan dalam jumlah besar bila memang berniat menyewa kereta tersebut. Proses penyewaan bisa langsung menuju ke Dinas Perhubungan Kota Surakarta. Disarankan pula untuk melakukan sewa jauh-jauh hari, sebab kereta ini kerap dipinjam untuk foto pre wedding, sehingga jadwalnya pasti penuh.
Kereta Betara Kresna dari Solo ke Wonogiri
Source: Google Image
Ada satu lagi kereta unik yang relnya berada di tengah kota. Namanya Kerea Batara Kresna yang menghubungkan Kota Solo dan Wonogiri. Kereta ini akan memudahkan perjalanan dengan harga yang murah, tetapi rute terbatas.
Batara Kresna bisa disebut sebagai kereta api komuter yang berada di bawah naungan PT Kereta Api Indonesia. Kereta ini adalah proyek gabungan yang memberikan kemudaha dalam melakukan perjalanan lokal kelas ekonomi dari Purwosari ke Wonogiri. Jarak tempuh dari kereta ini sekitar 36.660 kilometer.
Kereta Batara Kresna menggunakan rangkaian baru yang lebih modern serta nyaman. Terdapat 96 kursi dengan kapasitas 144 penumpang. Waktu tempuh yang ditempuh dari Solo menuju Wonogiri hanya satu jam saja. Tentu layanan kereta api ini sangat menghemat perjalanan dan tenaga.
Source: Google Image
Rute yang ditempuh Kereta Batara Kresna dimulai dar stasiun Purwosari, Stasiun Solo kota, Stasiun sukoharjo, Stasiun Pasarnguter, dan berakhir di Stasiun Wonogiri. Perjalanan kembali ke Solo pun akan melewati rute yang sama, sehingga penumpang tidak perlu khawatir. Dalam satu hari terdapat dua perjalanan Kereta Batara Kresna.
Layanan publik ini juga punya biaya yang murah. Kereta Batara Kresna hanya dipatok dengan harga rp 4.000 saja untuk satu kali perjalanan. Kereta ini masih ada dalam ranah subsidi pemerintah, sehingga murah. Sayangnya, jadwal keberangkatan belum terlalu panjang. Paling pagi kereta ini akan berangkat pukul 6 pagi dan berakhir di jam 12 siang. Agak tidak cocok bagi orang yang ingin tinggal berlama-lama di kedua tempat itu, kecuali menginap.
Suguhan unik yang akan didapatkan dari kereta ini ialah pemandangan yangt tidak biasa. Seperti Kereta Jaladara, Kereta Batara Kresna juga akan melewati tengah kota. Rel keretanya berada di Jalan Slamet Riyadi tanpa ada pembatas. Setelah itu, perjalanan menuju Wonogiri pun dipenuhi dengan pemandangan menakjubkan. Hamparan hijaunya sawah begitu memanjakan mata. Perjalanan berangkat dan pulang seperti tidak terasa.
Pemesanan tiket Kereta Batara Kresna bisa dilakukan secara langsung maupun online. Anda harus gercep karena keterbatasan kursi bisa habis kapan saja. Jadi, jangan menunggu lebih lama jika ingin merasakan sensasi naik kereta Batara Kresna dari Solo ke Wonogiri.
Nah, itu dia dua kereta unik yang bisa Anda jadikan referensi sebagai objek wisata menarik di Kota Solo. Baik Kereta Jaladara maupun Batara Kresna akan memberikan pengalaman menyenangkan dalam perjalanan. Keduanya pun bisa dijangkau dengan mudah melalui pemesanan atau penyewaan.
Kereta Uap Jaladara atau Sepur Kluthuk Jaladara memang diproyeksikan sebagai kereta wisata, sehingga layanannya sendiri lebih mengutamakan pengalaman penumpang dalam berkendara. Mempertahankan desain lama pun jadi salah satu langkah agar wisatawan melirik untuk menggunakan kereta ini. Ditinjau dari harga serta rutenya sangat menunjukkan bahwa Kereta Jaladara memang dipergunakan dalam perjalanan wisata.
Berbeda dengan Batara Kresna yang berjalan di sektor komersil. Kereta ini menawarkan kemudahan perjalanan lintas kota dan kabupaten yang punya jarak ratusan kilometer, dengan kelebihan hemat waktu perjalanan serta harga murah. Penuh tidak penuh, Kereta Batara Kresna akan tetap berjalan sesuai jamnya, tidak akan menunggu penumpang. Kelebihan lain yang diberikan oleh kereta ini adalah rutenya yang melewati tengah kota dan alam. Selagi menunggu sampai ke tujuan, penumpang bisa refreshing sebentar menyaksikan kanan kiri yang dipenuhi pemukiman pedesaan dan alam.
Jadi, apakah Anda berminat untuk datang dan naik kereta tersebut?
Comments:
Leave a Reply