Gua Jepang, Wujud Sisa Pertahanan di Yogyakarta


Source: jpnn.com

Yogyakarta adalah saksi bagaimana rakyat Indonesia dalam melakukan perlawanan terhadap penjajahan. Sekita tahun 1942, Jepang berhasil memasuki wilayah Yogyakarta dengan tujuan membentuk hegemoni di wilayah Asia Timur Raya. Jepang membangun ragam bentuk pertahanan di berbagai wilayah. Di daerah pesisir, Jepang membangun gua sebagai perlindungan sekaligus garda pertahanan. Setidaknya ada 20 gua, 16 di Kabupaten Bantul dan 4 sisanya berada di Kabupaten Gunungkidul.

Gua Jepang dibuat menggunakan beton dengan pintu kayu. Gua dibangun dalam variasi panjang yang berbeda-beda disertai ketebalan dinding kurang lebih 30-60 cm. Pintu kayu yang kokoh berukuran sekitar 1,5 m x 1,5 meter. Tidak hanya itu saja, Gua Jepang juga dilengkapi dengan lapangan yang berfungsi untuk kegiatan kemiliteran.

Uniknya, ada kesinambungan antara satu gua dengan gua yang lain. Gua-gua ini dihubungan menggunakan jalan-jalan berparit. Bentuk gua seperti ini merupakan salah satu strategi Jepang dalam mengantisipasi musuh, yaitu Sekutu.

Saat ini, gua-gua Jepang yang tersisa diambil alih oleh pemerintah. Gua Jepang ke-20 ditemukan di area Pundong, Bantul, pada tahun 2016 silam. Dari 20 gua yang tersisa, 18 diantaranya dikelola oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta. Masyarakat juga diperkenankan untuk datang ke gua ini. Selain djadikan tempat wisata, Gua Jepang juga sangat bermanfaat untuk menambah wawasan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, diantaranya pada bidang sejarah, budaya, hingga pendidikan.

Comments:

Leave a Reply

you may also like