Harus Diawasi! Dampak Minuman Manis dalam Kemasan untuk Anak


Source: Freepik

Minuman manis menjadi salah satu menu yang masih banyak dikonsumsi oleh anak-anak di Indonesia. Masih sering ditemui, anak dengan usia 3-14 tahun mengonsumsi minuman manis, terutama dalam kemasan, lebih dari satu porsi setiap harinya. Jumlah ini semakin meningkat dari tahun ke tahun. Tentunya konsumsi minuman manis bila berlebihan akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan.

Masa pertumbuhan anak-anak masih begitu rentan. Oleh karena itu, orang tua berperan untuk memberikan nutrisi yang seimbang dalam memenuhi gizi setiap harinya. Termasuk pembatasan dalam pemberian minuman manis kemasan. Sebab, efek samping yang akan dirasakan cukup buruk bagi kesehatan.

Bagi anak-anak, apalagi usia balita, minuman manis merupakan produk yang begitu menggoda. Tanpa sadar, anak akan terus menerus mengonsumsinya setiap hari, tanpa kontrol dan pengawasan. Walaupun belum terlihat pada jangka pendek, pengaruhnya bisa dirasakan setelah beberapa lama mengonsumsinya.

Minuman manis dalam kemasan mengandung banyak gula, pengawet kimia, dan bahan-bahan lain yang kemungkinan besar kurang sehat. Dampak yang bisa terjadi pada anak dengan hobi makan minuman manis adalah kerusakan gigi. Minuman manis yang mengandung gula ini akan membuat erosi pada gigi, sehingga enamel akan dilarutkan oleh para bakteri. Hal ini menjadi mula bukanya gigi anak bisa berlubang.

Source: Freepik/jcomp

Dampak lain yang jelas akan terasa di masa depan ada diabetes. Harus berhati-hati, diabetes tidak hanya bisa dialami oleh orang dewasa, tetapi juga anak-anak dan remaja. Risiko diabetes ini semakin besar ketika konsumi minuman manis dalam kemasan sudah dalam angka berlebih. Saat inipun, sudah kerap dijumpai kasus anak-anak muda yang menjalani proses cuci darah karena sakit diabetes yang deritanya.

Anak yang mengonsumsi minuman manis dalam jumlah besar setiap harinya juga akan berisiko mengalami obesitas. Minuman kemasan mengandung banyak energi, tapi minim akan nutrisi. Hal itulah yang menyebabkan penambahan berat badan secara perlahan-lahan. Di samping itu, kandungan pada minuman manis kemasan dapat memicu penyakit jantung.

Anak mungkin memang menyukai minuman manis kemasan, karena rasanya, bentuk kemasan, atau alasan lain. Tugas orang tua adalah mengawasi dan memberikan nutrisi lain pada anak agar tetap seimbang. Orang tuapun bisa memberikan opsi lain makanan yang bisa menggantikan minuman manis kemasan, misalnya jus buah alami. Selain itu, sebaiknya anak dilatih untuk mengonsumsi air mineral, agar tidak kecanduan dengan minuman manis dalam kemasan.

Comments:

Leave a Reply

you may also like