Source: unsplash.com/Acy Ian Malimban
Setiap orang memiliki caranya sendiri dalam memaknai kehidupan. Ada yang hidup mencari jati diri, ada yang hidup ingin bersenang-senang, ada pula hidup yang ingin dihabiskan mencari ketenangan. Beragam jalan dilalui untuk menemukan tujuan hidup sebenarnya. Walaupun, setiap tapak kaki tidak selalu berhasil. Terdapat waktu dimana seseorang akan jatuh, kehilangan arah, dan mempertanakan eksistensinya di dunia juga kehidupan yang telah dijalani. Masa-masa seperti ini, membuat orang akan berpikir untuk membawa perjalanannya menuju ke mana.
Mencari hal-hal baru untuk memperbaiki diri merupakan hal yang wajar. Mempelajari sesuatu yang belum pernah diketahui adalah hal menarik. Seperti filosofi kehidupan dari beragam negara dunia yang akan membawa sentuh warna tersendiri dalam perjalanan.
Seperti halnya ikigai, sebuah kata sederhana yang berarti sangat dalam. Kata ini sering muncul, digunakan, dan dimaknai dengan tulus untuk menemukan kehidupan yang dituju. Bagi masyarakat Jepang, ikigai menjadi pegangan untuk hidup dengan baik di dunia.
Frasa ikigai berasal dari dua kata, yaitu iki yang artinya hidup dan gai artinya adalah nilai. Sedangkan dalam kamus, ikigai ialah dotongan motivasi atau sesuatu yang membuat seseorang punya tujuan untuk hidup. Jadi, bisa disimpulkan bahwa ikigai adalah bagaimana orang menemukan semangatnya untuk hidup dan mendapatkan nilai-nilai kebaikan di dalamnya.
Ikagai pada setiap orang tentu saja tidak sama, sebab masing-masing memiliki keinginan, kebutuhan, dan kewajiban yang berebeda-beda. Namun, hal yang bisa disamakan tentu saja upaya sungguh-sungguh agar mendapatkan apa yang benar ingin dijalani selama hidup. Bagaimana seseorang memaknai hidup dengan baik dan menyenangkan.
Proses menemukan ikigai individu satu dengan yang lain pasti berbeda. Ikigai sendiri tidak hanya terdiri dari satu elemen, tetapi tercipta melalui kombinasi empat hal yang saling berkesinambungan. Ketika hal tersebut telah ditemukan, maka tidak menutup kemungkinan bahwa seseorang dapat menikmati hidup lebih lama.
Source: unsplash.com/
Cara menemukan ikigai bisa ditempuh dengan mengeyimbangkan empat elemen penting. Passion, mission, vocation, dan profession adalah empat hal yang harus saling mengisi, agar terbentuk sebuah tujuan hidup. Jika ada salah satu yang tidak terisi, maka nanti rasanya akan berbeda, seperti ada yang kosong dan perlu untuk diisi.
Passion adalah tentang yang Anda cintai atau sukai. Elemen ini berisi tentang hal-hal yang memberikan Anda kesenangan. Sesuatu yang jika dilakukan akan membangkitkan gairah dan semangat. Passion lebih bersifat pribadi, bisa berbentu hobi atau trial hal-hal baru yang ada di sekitar Anda.
Mission adalah tentang apa yang dibutuhkan oleh dunia, oleh sisi kanan dan kiri Anda. Perlu diingat bahwa Anda hidup di dunia, memiliki orang lain di sekitar, memiliki lingkungan yang harus diperhatikan. Walaupun tidak sesuai dengan passion dan bahkan bisa berseberangan, Anda tetap harus menyumbangkan kontribusi untuk keseimbangan sosial serta alam. Tidak perlu besar, upaya-upaya sederhana yang bisa dilakukan sudah memberikan dampak luar biasa. Misalnya saja dengan membuang sampah ke tempat yang sesuai dengan jenisnya.
Vocation adalah tentang apa yang Anda hasilkan untuk bertahan hidup. Tidak bisa memungkiri fakta bahwa hidup tidaklah gratis. Banyak hal yang harus dibayar, mulai dari bahan-bahan pokok, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya. Oleh karena itu, manusia wajib bekerja untuk mendapatkan sesuatu yang bisa dimanfaatkan untuk menutup kebutuhan-kebutuhan tersebut. Oleh karena itu, seseorang akan berusaha untuk menghasilkan pendapatan yang digunakan sehari-hari.
Profession adalah tentang keahlian Anda di sebuah bidang. Anda tentu memiliki keahlian yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan bersama. Keahlian ini bisa muncul secara alami atau memulainya dari berbagai latihan. Namun, tetap saja sebuah keahlian akan menjadi tumpul bila tidak diasah. Maka, manusia memerlukan banyak pelatihan dan pendidikan untuk menajamkan keahlian hingga menjadi profesional di bidangnya.
Bila digambarkan, antara passion, mission, vocation, dan profession saling memeliki keterkaitan.
Source: Google Image
Di samping itu, terdapat lima hal yang harus Anda pegang ketika ingin menjalankan ikigai dalam kehidupan. Tanpa adanya pilar ini, mungkin akan sulit bagi seseorang menemukan apa makna dari kehidupan yang sebenarnya. Walaupun mungkin awalnya sulit, tetapi hasilnya akan jauh lebih baik daripada enggan mencoba.
Pertama, ikigai bisa Anda tempuh dengan memulai hal kecil. Tidak perlu perubahan besar-besaran, kegiatan bangun lebih pagi jadi satu hal yang bisa dilakukan. Memulai hari lebih awal dengan rasa syukur akan membangkitkan positive vibes yang mempengaruhi kegiatan lain selama seharian penuh. Pagi hari jadi waktu yang tepat untuk melakukan kegiatan bermanfaat, seperti olahraga, minum kopi sambil bersantai, dan membersihkan rumah agar lebih rapi.
Kedua, jangan belenggu pikiran Anda terhadap suatu hal. Untuk menemukan ikigai, Anda harus membebaskan diri sendiri. Seperti seorang anak kecil, yang memiliki pemikiran apa adanya. Mereka tidak memikirkan secara keseluruhan akan banyak hal. Anak kecil berpikir mengalir seperti air, bebas, tana adanya beban. Bila ada bebanpun, mereka akan menyelesaikan dengan suka hati, menganggapnya sebagai tantangan yang memberikan kesenangan terendiri.
Source: Freepik.com
Ketiga, hidup selaras dan berkesinambungan dengan lingkungan. Seperti yang kita tahu, bahwa manusia hidup berdampingan dengan manusia lain. Setiap manusia memiliki karakternya sendiri, begitupun dengan Anda dan bagaimana waktak yang melekat pada diri. Untuk menjaga harmoni, Anda wajib menghormati dan menghargi orang lain. Hal itu pun akan berbalik pada diri sendiri dengan dihormat serta dihargai secara baik. Dari sana, timbul kehidupan yang sehat tanpa adanya rasa kesenjangan.
Keempat, senang mengahrgai hal-hal kecil. Tahukah Anda, bila orang Jepang sudah terbiasa menghargai berbagai bab sederhana. Dari hal yang remeh itu sendiri mampu tercipta sebuah hasil luar biasa. Contohnya dalam memberlakukan makanan. Orang Jepang sangat menghormati keberadaan makanan, oleh karenanya tedapat table manners yang harus dilakukan dalam setiap jamuan makan. Dalam etika makan di Jepang, orang akan mengucapkan itadakimasu dan diakhiri dengan gochisousama. Melakukan hal ini adalah tanda Anda menghormati tuan rumah dan menghargai makanan.
Kelima, selalu sadar dengan apa yang saat ini terjadi. Anda harus ingat bahwa hidup di hari ini, waktu ini, dan saat ini. Anda dapat menghargai dan menikmati waktu yang sedang terjadi, memaknai setiap kejadia, tanpa harus mengenang masa lalu dan memprediksi masa depan secara berlebihan. Bersikap waspada untuk apa yang sudah dan belum terjadi memang perlu dilakukan, tapi jangan sampai membuat waktu yang sedang tidak dijalani serasa kurang maksimal.
Ikigai masih diterpkan oleh sebagian besar masyarakat di Jepang. Walaupun Jepang tampak ramai dengan hingar bingarnya, angka harapan hidup di negara ini masih termasuk yang tertinggi di dunia. Masyarakat Jepang percaya dengan menerapkan ikigai, maka hidup akan jauh lebih indah dan bermakna. Anda pun bisa menerapkan ikigai untuk menghargai setiap tarikan napas, menemukan jalan terbaik dalam menikmati kehidupan.
Comments:
Leave a Reply