Kenali 4 Daerah Penghasil Batik Terbesar di Indonesia, Yuk!


Source: unsplash.com/Marmur Marganti

Batik merupakan kebudayaan asal Indonesia yang telah diakui di dunia melalui UNESCO. Teknik melukis pada kain ini sudah diperkenalkan dan dilakukan sejak berabad-abad lamanya. Bukan hanya karena nilai historis saja, batik ditetapkan sebagai world heritage pun sebab memiliki makna yang begitu luhur.

Setiap garis yang digores menggunakan canting dan malam, membentuk pola-pola motif penuh makna dan filosofi yang mendalam. Berpadu dengan warna-warna yang cantik nan eksotis, memberikan sentuhan estetik tersendiri dari pemakainya. Kain batik pun mulai melang-lang buana, datang ke banyak negara dan dikenakan oleh siapa saja dari berbagai kalangan.

Indonesia sendiri memiliki daerah-daerah yang berperan sebagai produsen pembuatan batik. Hasil dari batik dari daerah ini sudah dikenal hingga ke luar negeri. Bahkan banyak yang sudah berstandar ekspor. Kerap kali, batik dari produsen wilayah ini dicari untuk memenuhi berbagai kebutuhan, seperti seragam, pakaian dinas, bahkan souvenir.

Yuk, cari tahu kawasan di Indonesia yang jadi produsen batik terbesar!

Solo

Source: Pinterest

Kota pertama yang akan dirembug ialah Solo, salah satu kota wisata tersohor di Provinsi Jawa Tengah. Kota ini juga menyandang sebagai Kota Batik karena hasil produksinya yang diakui kualitasnya oleh banyak pihak. Di samping itu, Kota Solo memiliki ciri khas tersendiri dalam pembuatan batiknya.

Solo memiliki karateristik yang unik nan cantik. Kebanyakan motifnya cenderung floral atau fauna, dengan banyak titik-titik dan lengkung yang membuatnya tampak megah. Penggunaan warna cokelat, hitam, dan sogan jadi daya tarik tersendiri. Solo pun memiliki corak warna khas yang disebut sebagai cindhe. Warna ini bisa dibilang kombinasi antara kuning, cokelat, dan keemasan.

Ada banyak motif terkenal yang berasal dari Kota Batik ini. Sejumlah di antaranya dimiliki oleh kerajaan, seperti parang, kawung, dan sidomukti. Masing-masing motif mempunyai makna yang begitu mulia, seperti parang yang menunjukkan kekuatan dan keberanian, kawung melambangkan keagungan dan keadilan, serta disomukti yang mendoakan agar selalu hidup mulia.

Di Solo, orang bisa mudah menemukan batik. Ada banyak tempat penjualan batik. Jika ingin mencari dalam jumlah banyak dengan harga murah, maka Pasar Klewer solusinya. Ada juga Pusat Grosir Solo yang dihuni oleh penjual-penjual kain batik. Namun, jika ingin membeli batik yang lebih eksklusif, sudah terdapat butik-butik yang menawarkan ragam jenis batik dan motifnya. Kalau ingin mengunjungi pengerajinnya, ada Kampung Batik Laweyan yang kini sudah jadi desa wisata di Kota Solo.

Yogyakarta

Source: Pinterest

Selanjutnya, kota kedua yang terkanal akan hasil batiknya adalah Yogyakarta. Secara historis, Yogyakarta memiliki hubungan yang cukup erat dulu dengan Surakarta. Berasal dari satu leluhur yang sama, yaitu Mataram Islam, maka tak ayal orang bisa menemukan kemiripan kebudayana batik di antara keduanya. Walaupun masing-masing memiliki ciri khas yang tidak bisa ditiru dan menjadikannya autentik. Di samping itu, Yogyakarta pernah dianugerahi sebagai Kota Batik Dunia oleh World Craft Council pada tahun 2014.

Kota Yogyakarta memiliki karateristik wrna yang lebih gelap, kontras, dan kalem. Warna dasar yang kerap figunakan adalah putih dan hitam. Kemudian, motifnya memang cenderung geometri, tegas, dan sederhana.Beberapa nama motif mungkin bisa ditemukan di kawasan Solo, seperti parang dan kawung. Namun, perlu diingat bahwa batik Yogyakarta punya kekhususan yang membedakannya dengan batik lain.

Kebudayaan batik begitu mendarah daging di kawasan Yogyakarta. Penggunaannya bahkan memiliki aturan tersendiri. Di Keraton Yogyakarta, terdapat kelompok batik yang disebut awisan dalem atau batik larangan. Motif batik ini mempunyai pakem atau aturan dalam pemakaian. Beberapa motif yang terdaftar dalam batik awisan dalem adalah parang barung, parang rusak, parang klithik, semen gurda, kawung, huk, dan udan riris.

Menemukan batik di Yogyakarta tidaklah sulit. Hampir di seluruh tempat memiliki batik yang mencerminkan tiap-tiap daerahnya, contohnya Batik Geblek renteng dari Kulon Progo dan batik Sinom Parijotho dari Kabupaten Sleman. Di wilayah wisata, utamanya Malioboro dan sekitarnya, ada juga tempat-tempat workshop batik yang bisa dikunjungi. Hasil dari pembuatan batik sendiri ini nantinya bisa dibawa pulang.

Pekalongan


Jika Yogyakarta dan Solo dikenal dengan batik tradisional yang penuh nilai historis, maka Pekalangan justru penuh dengan inovasi yang lebih modern, sehingga tampak begitu menarik. Pekalongan jadi daerah penghasil batik selanjutnya yang begitu dikenal oleh masyarakat. Batik pekalongan memiliki motif, warna, dan kualitas sendiri yang berbeda dari batik dari kawasan lain.

Kreativitas dari para pengrajin batik di Pekalongan bisa dilihat dari keragaman motif dan warna yang digunakan. Batik Pekalongan cenderung bebas, menggunakan motif floral, fauna, gemoteri, bahkan kombinasi dari seluruhnya. Warna yang digunakan sangat beraneka, cerah, semarak, dan penuh semangat.

Batik di Pekalongan bukan hanya sebagai sebuah budaya, tetapi menjadi sektor ekonomi yang menjanjinkan. Didukung oleh seluruh lapisan dan pemerintah, pengarajin batik di Pekalongan memiliki beragam agenda penting. Skalanaya bisa sebesar Nasional. Misalnya adalah Pekan Batik Nasional yang diadakan setiap Oktober. Melalui acara ini, batik Pekalongan bisa dikenal lebih luas oleh masyarakat lokal maupun manca negara.

Dikenal bebas dalam berekspresi, nyatanya ada motif batik tertentu yang terkenal. Mereka adalah motif Jlamprang dan Pisan Bali. Tidak jarang pengrajin batik Pekalongan memberikan sentuhan budaya daerah dan asing untuk menunjukkan keterbukaan terhadap pengaruh yang positif di Pekalongan.

Cirebon

Source: Pinterest

Pernah melihat motif batik berbentuk gumpalan awan? Itu adakah motif mega mendung yang berasal dari Cirebon. Lebih dalam, ternyata Cirebon memiliki motif batik yang bermakna dan berfilosofi. Di Cirebon sendiri batik terbagi menjadi dua jenis, yaitu Batik Keraton dan batik pesisiri atau dikenal dengan Trusmi.

Pertama adalah batik keraton yang berasal dari Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman. Mulanya, membatik berasal dari rasa cinta bangsawan keratin terhadap seni lukisa. Duhulu lontar adalah media yang digunakan untuk menggoreskan lekuk garis dan warna, Namun, perkembangan zaman, perubahan terjadi pada media yang menggunakan kain katun.

Ciri-ciri dari batik keraton bisa diketahui dari beberapa cara. Batik ini bisa dikenali dari warna yang cenderung gelap, seperti hitam, merah tua, dan cokelat. Tata letaknya pun terstruktur dari jajaran atas, tengah, dan bawah.

Kedua adalah batik pesisir yang disebut dengan batik Trusmi. Sejarah mengatakan bahwa batik ini berkmbang di wilayah Trusmi, yang dekat dengan pesisir pantai utara. Berkembangnya batik di wilayah ini tidak jauh dari kisah Ki Gede Trusmi, salah seorang pengikut Sunan Gunung Jati. Ki Gede Trusmi menyebarkan agama Islam di area tersebut dengan seni membatik.

Dulunya, masyarakat Trusmi hanya membuat batik pesanan keraton. Namun, kini Trusmi justru berubah menjadi pusat kerajinan batik di Cirebon. Batik khasnya disebut bangbirong, dengan warna dasar cerah dan bermotif floral serta fauna.

Nah, itu dia beberapa daerah yang menghasilkan batik dan popular di dunia. Masih ada banyak wilayah di Indonesia yang sebenarnya memiliki ciri khas sendiri untuk batik, dari daerah Madura, Lasem, Bali, bahkan hingga Pulau Sumatera. Masing-masing tempat pun memiliki ciri khas sendiir yang jadi identitas tiap daerah.

Comments:

Leave a Reply

you may also like

...