Mencicip Selat Solo, Hidangan Istimewa untuk Para Raja


Source: Pinterest

Pernah coba selat solo?

Eits, selat solo bukanlah laut yang menghubungan Solo dengan kota lain, ya. Selat solo sendiri adalah sebuah hidangan khas Kota Solo yang sudah ada sejak zaman colonial. Menu makanan ini sangat terkenal karena keunikannya serta rasanya yang lezat.

Selat Solo ini sebenarnya berasal dari orang-orang Eropa yang datang ke Pulau Jawa. Orang-orang Eropa ini membawa sebuah menu bernama steak. Sayangnya, steak kurang cocok di kalangan kaum ningrat Surakarta. Hal tersebut tentunya karena dipengaruhi oleh budaya yang berbeda.

Dari sanalah, steak diolah kembali dan disesuaikan dengan lidah raja-raja di Surakarta. Di Eropa, steak sendiri biasanya dimasak dengan tingkat kematangan tertentu, tapi kebanyakan setengah matang. Di Surakarta daging untuk selat solo ini diolah kembali dengan cara dicincng, dicamur sosis, tepung roti, juga telur. Semuanya diaduk dan dibentuk menjadi seperti lontong menggunakan daun pisang. Setelah itu baru dikukus sampai matang. Daging olahan yang sudah matang, bisa dipotong dan digoreng menggunakan sedikit margarin.

Source: Pinterest

Penyajian selat solo sebenarnya juga tidak jauh berbeda dengan steak pada umumnya. Selat solo disajikan bersama sayur berupa wortel dan buncis rebus, tomat, serta daun selada. Agar memberikan rasa kenyang, dalam satu porsi selat solo akan diberi telur rebus. Sentuhan akhir pada selat solo ini adalah taburan lada hitam kasar dan aroma pala dari sausnya.

Tidak semua makanan disajikan panas, salahsatunya selat solo ini. Selat solo justru akan dihidangkan dalam kondisi dingin. Tetapi, beberapa rumah makan bisa menghangatkan selat solo jika pelanggan memintanya.

Selat solo saat ini memang sudah bisa ditemukan di luar Kota Solo. Namun, bila ingin mendapatkan rasa yang otentik memang ada baiknya datang langsung ke kota asalnya. Banyak tempat menyediakan selat solo dengan rasa yang juara, misalnya saja Warung Selat Mbak Lies.

Comments:

Leave a Reply

you may also like