Source: Freepik.com/Onlyyouqj
Momen kelahiran memang selalu ditunggu-tunggu oleh orang tua, terutama ibu dan ayah. Segala persiapan pasti akan dilakukan untuk menyambut buah hati ketika datang ke dunia nanti. Salah satu yang krusial adalah metode proses persalinan yang akan dijalani oleh ibu.
Metode persalinan sata ini semakin berkembang. Pada umumnya, metode persalinan normal menjadi pilihan karena dianggap lebih terjangkau dan masa pemulihan tidak terlalu lama. Kedua, adalah caesar dimana persalinan ini akan mengurangi rasa sakit ketika proses, tapi proses pemulihan memang memakan waktu. Namun, ada juga beberapa metode lain yang diperkenalkan oleh para calon ibu.
Yuk, coba cek di bawah untuk tahu lebih lanjut!
Lotus Birth
Metode yang cukup unik dan sudah dipraktikan oleh banyak pasien di seluruh dunia. Proses persalinan menggunakan metode lotus birth akan membiarkan tali pusat bayi terhubung plasenta, hingga nanti akan terlepas secara mandiri. Proses lotus birth bisa memakan waktu sampai 10 hari sampai terlepasnya plasenta secara alami.
Tindakan lotus birth diyakini akan membantu bayi beradaptasi saat lahir. Secara spiritual, orang-orang percaya bahwa melepas paksa plasenta yang sudah membersamai bayi hanya akan meninggalkan trauma. Oleh karena itu, orang tua akan membiarkan plasenta lepas secara sendirinya, tanpa bantuan medis.
Proses persalinan lotus birth tentunya mendapatkan pertentangan dari dunia medis. Hal ini disebabkan plasenta akan membusuk dan mejadi sarang bakteri yang berisiko menginfeksi para bayi. Oleh karenanya, selain merawat bayi, orang tua memang harus merawat plasenta agar tidak terjadi pembusukan. Selain itu, belum ada bukti ilmiah selanjutnya yang membuktikan bahwa lotus birth masih aman dilakukan.
Water Birth
Persalinan unik selanjutnya adalah water birth. Sesuai dengan namanya, proses persalinan ini dilakukan secara normal di dalam air. Metode ini dilakukan dengan menggunakan air hangat, dimana manfaatnya akan membuat ibu lebih tenang, rileks, dan nyeri berkurang. Di samping itu, air akan memudahkan ibu bergerak lebih leluasa dalam mencari posisi ternyaman ketika proses persalinan berlangsung.
Water birth memang terdengar sederhana, tetapi prosesnya harus diawasi langsung oleh medis profesional. Posisi ibu pun harus tetap tenang untuk menghadapi kelahiran buah hati di dalam air. Sebab, ada tetap ada risiko yang bisa terjadi dari metode water birth, seperti bayi yang tidak sengaja mengirup air atau infeksi.
Water birth sendiri pernah jadi perbincangan di Indonesia pada tahun-tahun sebelumnya. Vlog Nikita Willy melahirkan anak keduanya di Amerika Serikat dengan menggunakan metode water birth sempat viral. Namun, ternyata beberapa aktris juga sudah menggunakan metode ini, diantaranya ada Andien, Sharena Gunawan, Ayudia Bing Slamet, Wanda Hamidah, Widi Mulia, dan Oppie Andaresta.
Gentle Birth
Metode persalinan selanjutnya adalah gentle birth. Metode persalinan ini memiliki prinsip bahwa bayi bisa mencari jalan keluarnya sendiri. Bahkan ada yang mendeskripsikan bahwa gentle birth memiliki proses sama ketika akan buang air. Jadi, gentle birth adalah proses kelahiran alami, dimana bayi akan keluar sendiri tanpa adanya bantuan.
Kelahiran dengan metode gentle birth pun memiliki persiapan yang sebenarnya tidak rumit, tetapi memang memerlukan fokus. Gentle birth membutuhkan ketenangan, suasana yang mendukung untuk merelaksasi ibu ketika waktunya tiba bayi untuk lahir. Beberapa hal yang bisa dilakukan ibu sebelum persalinan, di antaranya adalah teknik relaksasi, latihan pernapasan, meditasi, dan hypnobirthing agar rasa sakit bisa diminimalisir.
Orang zaman dulu sudah menggunakan metode gentle birth. Sebisa mungkin, metode ini memang tidka tersentuh prosedur medis, tujuannya adalah mengurangi trauma fisik serta emosi. Namun, di masa kini, ibu harus mempersiapkannya secara matang untuk keberhasilan persalinan.

Source: Freepik.com/pch.vector
Home Birth
Seperti namanya, home birth adalah proses persalinan yang dilakukan di rumah. Meskipun demikian, home birth tetap harus dipantau oleh dokter, bidan, atau perawat yang bertanggung jawab untuk keselamat ibu dan anak. Metode home birth memang dinilai cukup nyaman karena lingkungan yang sudah familiar, tetapi tetap berisiko karena jauh dari rumah sakit yang punya perlengkapan medis lebih lengkap.
Home birth akan menekankan pada kenyamanan ibu dalam proses persalinan. Rumah dan dukungan keluarga adalah satu hal yang dapat menyetabilkan kondisi ibu, baik fisik atau pun mentalnya. Namun, sebelum dilakukan, biasanya home birth sudah disetujui oleh dokter dan memiliki tim tersendiri untuk membantu proses persalinan.
Risiko yang bisa terjadi karena home birth tentu saja adalah komplikasi. Dalam proses, ibu dan bayi akan memiliki kemungkinan komplikasi tinggi dibandingkan ketika proses dilakukan di rumah sakit. Fasilitasnya pun akan terbatas, sehingga pihak keluarga harus tetap menyiapkan rujukan rumah sakit jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Hypnobirthing
Dasar dari metode persalinan ini adalah menekankan pada fokus ibu menjelang persalinan. Ibu akan diberikan sugesti untuk merasa lebih tenang dan relaks, sehingga mengurangi rasa takut, cemas, serta sakit saat melahirkan. Biasanya ibu akan menggunakan media-media tertentu, misal music, video, bahkan kalmat afirmasi yang dapat menenangkan.
Ketika ibu dalam keadaan tenang, maka produksi adrenalin pun akan berkurnag. Perlu diketahui bahwa hormone adrenalin dapat menghambat aliran darah ke Rahim dan system pencernaan. Padahal, kondisi ini, otot-otot. Rahim harus bekerja dengan keras dan memerlukan oksigen dari darah. Hal ini tentunya akan membuat proses persalinan jadi lama dan sulit.
Proses hypnobirthing bisa dilakukan selama dokter yang menangani proses persalinan menyetujuinya. Akan lebih baik jika hypnobirthing dilakukan di rumah sakit dengan pengawasan medis untuk meminimalisir terjadinya hal buruk. Selain itu, perawatan pasca melahirkan juga bisa dilaksanakan segera tanpa harus menunggu lebih lama.

Source: Freepik.com/DC Studio
ERACS (Enhanced Recovery After Cesarean Surgery)
Metode baru yang saat ini digaungkan adalah Enhanced Recoverty After Cesarean Surgery atau ERACS. Metode modern ini tengah digaungkan karena dinilai memiliki kelebihan dari segi proses dan pemulihan. Proses ERACS berkonsep menggunakan teknik operasi Caesar.
Kelebihan pertama yang sangat menonjol dalam metode ERACS adalah durasi waktu yang lebih pendek. Kemudian ketika ibu melahirkan, rasa sakit akan lebih sedikit dengan efek mual yang hampir tidak terasa. Di samping itu, ERACS meminimalisir waktu menginap karena pemulihan relative cepat.
Sayangnya, ERACS juga punya kekurangan, terutama dalam hal biaya. Di Indonesia, untuk menggunakan metode ERACS perlu merogoh kocek hingga puluhan juta rupiah. Selain itu, pasca melahirkan, ibu akan merasakan gatal yang berlebihan. Lalu, seperti dampak operasi Caesar, ibu memerlukan jeda yang cukup panjang untuk kehamilan berikutnya.
Itu dia beberapa metode persalinan selain normal dan Caesar yang bisa digunakan oleh ibu. Kemajuan teknologi dan pengalaman dapat membantu ibu melakukan persalinan secara mudah. Walaupun, sebelum meemilih metode-metode tersebut, ibu harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau bidan. Selain itu, konsultasi harus dilakukan secara rutin untuk mengetahui kondisi bayi di dalam perut.
Comments:
Leave a Reply