Mitos Di Balik Megahnya Candi Ratu Boko di Yogyakarta


Source: Google Pictures/Ratu Boko

Candi Ratu Boko merupakan salahsatu objek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Selain pemandangan indah dan nilai sejarah yang tinggi, candi inipun menyimpan mitos yang tersebar dari mulut ke mulut. Cerita-cerita inipun berkembang serta menjadi sesuatu yang kerap dibicarakan sebagai kearifan lokal setempat.

Candi Ratu Boko tidak bisa dipisahkan dari cerita raktar Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso. Kisah cinta tragis keduanyalah yang menjadi alasan beberapa mitos bisa terbentuk. Konon katanya, jika berkunjung hanya bersama kekasih, bisa saja hubungan akan retak dan akhirnya berpisah.

Ada juga yang mengatakan bahwa Candi Ratu Boko memiliki mitos lain, yaitu bisa menyebabkan seret jodoh. Bagi perempuan yang datang sendirian ke tempat bersejarah ini, menurut mitos yang beredar bisa kesulitan mendapatkan jodoh. Lebih jauh, mitos juga mengatakan bahwa pernikahanpun akan menjadi lebih lambat.

Mitos lain yang berkembang di tengah masyarakat mengenai Candi Ratu Boko adalah jumlahnya yang semakin berkurang. Namun, hal ini bisa dijelaskan secara fakta dan nyata. Awalnya, Candi Ratu Boko berjumlah 240 buah, tetapi saat ini memang sudah berkurang karena mengalami kerusakanakibat bencana alam. Selain itu, Candi Ratu Boko pernah mengalami pemugaran yang menyebabkan sedikit perubahan.

Fakta lain mengenai Candi Ratu Boko adalah proses pembangunannya dilakukan selama ratusan tahun. Candi ini didirikan pada tahun 850M, ketika Rakai Pikatan bertahta. Jadi, bukan jadi semalam seperti yang dikatakan cerita-cerita rakyat. Pembangunan ini dapat dibuktikan dengan melihat Prasasti Siwagrha.

Mitos tepatlah mitos. Entah mau dipercaya atau tidak, mitos tetap berkembang di tengah masyarakat dan menjadi cerita yang menarik perhatian untuk diulik. Tetapi, yang terpenting adalah tetap bersikap sopan dimanapun kaki berpijak, apalagi di tempat baru yang bukan milik sendiri.

Comments:

Leave a Reply

you may also like