Source: Pinterest
Kue semprong menjadi salah satu kuliner yang cukup popular di Hari Raya Idul Fitri. Kue ini bahkan disebut sebagai kuliner musiman karena tidak setiap hari ada. Produksinya meningkat pada momen-momen tertentu, seperti Lebaran. Pembuatan kue semprong sendiri beragam, tetapi kebanyakan masih tradisional.
Bentuknya silinder atau segitiga, kue semprong sebenarnya merupakan adaptasi dari kuliner Norwegia, krumkake. Namun, komposisinya telah disesuaikan dengan lidah Indonesia. Kue ini lebih banyak ditemui di Pulau Jawa.
Kue semprong dibuat dari tepung beras dan santan. Masih terbilang kuno, tidak sulit untuk membuat kue ini. Adonan yang sudah dibuat akan dimasak di atas panic atau Teflon yang panas, kemudian ditekan sehingga bentuknya jadi lebar. Lalu, setelah matang adonan bisa digulung atau dibuat bentuk lain, contohnya saja segitiga.
Teksturny renyah dengan aroma smokey yang khas. Di beberapa daerah, pembuatan kue semprong masih menggunakan arang atau kayu bakar, sehingga menghasilkan harum yang lebih kuat. Kue semprong juga memiliki citarasa sedikit manis.
Di beberapa daerah, kue semprong lebih dikenal dengan sebutan lain. Ada kue ledre yang popular di Bojonegoro, ada juga kue kapit yang asalnya dari Malaysia. Kue kapit ini dianggap mirip dengan kue semprong sebab dibuat dari tepung beras dan santan. Teksturnya krispi dengan bentuk yang dilipat.
Lumrahnya kue semprong dijadikan sebagai suguhan untuk tamu. Kue semprong bisa ditata dalam toples maupun disajikan di atas piring saji. Kue ini pun cocok dinikmati bersama teh hangat ataupun kopi. Jadi, bisa dijadikan teman ngobrol yang asyik.
Anda bisa membeli kue semprong secara kiloan. Beberapa penjual kerap membuat versi ekonomis dengan mematok berat seperempat, setengah, dan sekilo. Di waktu Lebaran ini, keberadaan kue semprong masih cukup menjamur.
Comments:
Leave a Reply