Natto: Superfood Unik dari Jepang


Source: unsplash.com/Seiya Maeda

Salah satu kuliner khas Jepang yang selalu jadi perbincangan banyak orang ialah natto. Kuliner fermentasi ini kerap dijadikan menu sarapan. Sayangnya, beberapa orang tidak terbiasa menganggap natto punya aroma yang kuat, sehingga sulit untuk ditelan. Padahal, natto adalah kuliner yang lezat dengan citarasa unik.

Natto berbahan dasar kedelai rebus yang kemudian mengalami proses fermentasi. Teksturnya berlendir, lengket, dan punya seperti jaring-jaring ketika ditarik. Secara tradisional, natto dibuat dengan menyimpan kedelai rebus di dalam jerami padi. Terdapat bakteri Bacillus subtilis di permukaan jerami yang memecah protein kedelai menjadi asam glutamate. Hal inilah yang mmebuat natto punya tekstur berlendir dan bau yang menyengat. Namun, di era kini pembuatan natto sudah lebih mudah dengan menggantinya menggunakan sterofoam.

Tampilannya memang sederhana, tetapi natto punya rasa umami yang nagih. Asam yang dihasilkan dari proses fermentasi inilah yang memberikan rasa alami tersebut. Penyajian natto pun beragam, bisa dimakan langsung atau dikombinasikan dengan bahan lain, misalnya soyu dan mustard. Natto juga bisa dijadikan toping sandwich yang cocok untuk menu sarapan.

Tidak hanya punya rasa yang lezat, natto ternyata mengandung banyak manfaat. Natto kaya akan protein, vitamin, dan mineral. Ferementasi yang dilakukan pada kedelai rebus mampu mengurangi zat antinutrisi dan mengubahnya menjadi nutrisi baik untuk tubuh. Akibatnya, natto sering disebut sebagai superfood.

Bagi orang Jepang, natto adalah makanan familiar yang dikonsumsi hampir setiap hari. Natto dijual di banyak tempat, contohnya convenience store. Namun, terkadang first impression terhadap natto berbeda-beda. Ada orang yang langsung suka, ada juga yang tidak bisa menelan makanan tersebut. Bahkan yang tidak kuat ketika menciumnya pun ada.

Comments:

Leave a Reply

you may also like