Source: Pinterest
Pernah dengar preppy fashion?
Pastinya bukan hal asing melihat seorang mahsiswa yang mengenakan setelan rapi, seperti mengenakan kemaja, vest, celana panjang, dan loafers saat di kampus. Penampilan seperti itu pasti akan memunculkan kesan rapi, santun, serta elegan. Nah, itu adalah salah satu contoh fashion preppy.
Gaya berpakaian preppy ternyata diadopsi dari para pelajar menangah atas di Amerika. Pada saat, gaya berpakaian seperti ini dikenakan ketika masuk ke sebuah sekolah khusus persiapan masuk ke universitas bergengsi, misalnya saja yang tergabung dalan Ivy League. Preppy sudah dipakai sejak tahun 1912 silam dan masih berkembang hingga saat ini. Preppy sendiri berasal dari kata pre-collage atau preparatory.
Source: Pinterest
Pada tahun 1950-1980, gaya preppy dipengaruhi oleh tema olahraga. Beberapa cabang olahraga mengenakan gaya preppy dalam aktivitasnya, sebut saja berkuda, golf, dan berlayar. Jadi, preppy bisa digunakan pada kegiatan sehari-hari maupun olahraga.
Fashion preppy melambangkan adanya kecerdasan, prestius,dan keanggunan. Maka dari itu, kebanyakan warna pada fashion ini cenderung kalem dan netral, misalnya hitam, putih, dan cokelat. Menambahkan warna bold yang senada juga bisa menjadi salah satu variasi dari fashion preppy.
Fashion preppy identik dengan jenis pakaian yang formal, tapi tetap nyaman dikenakan setiap hari. Beberapa jenis pakaian yang cocok untuk fashion ini misalnya vest dengan kerah V, kemeja, sweater dengan leher panjang, serta berbagai outer. Bagi perempuan, rok menjadi elemen penting untuk fashion preppy. Biasanya rok plaid akan lebih sering dikenakan. Sedangkan laki-laki bisa mengenakan celana chino, perempuan juga boleh. Lalu, memakai loafer atau model sepatu ofxord akan melengkapi penampilan.
Source: Pinterest
Fashion preppy sebenarnya tidak hanya menjadi sebuah mode saja. Preppy sudah menjadi gaya hidup bagi seseorang yang mengenakannya. Ketika seseorang memakai setelan preppy, kesan cerdas, anggun, serta profesional pasti akan nampak.
Comments:
Leave a Reply