Unsplash.com/Nik
Siapa yang tidak pernah makan donat? Makanan ini tengah viral dan diperbincangkan oleh khalayak umum. Kian banyak produsen donat yang popular di Indonesia. Banyak food vlogger yang melakukan review pada donat. Bukan harga saja yang bervariasi, ternyata donat pun punya beragam jenis.
Donat yang dikenal di masyarakat mungkin berbentuk bundar dengan lingkaran di tengahnya. Sebenarnya model donat ini adalah model Amerika yang diperkenalkan sejak tahun 1900-an. Sedangkan donat sendiri merupakan kuliner yang dibuat dari tepung, gula, telur, serta mentega. Cara pemrosesannya digoreng hingga matang. Kemudian donat diberi topping, misal gula, selai, atau sprinkle.
Asal-usul donat masih diperdebatkan. Ada yang bilang diperkenalkan oleh orang Belanda, kapten kapal dari Denmark, dan lain-lain. Dikutip dari markaindo, istilah donat dipergunakan pada tahun 1809. Donat atau doughnuts muncul pada buku History of New York oleh Washington Living. Selanjutnya, doughnut berubah menjadi donut di kawasan Los Angeles pada tahun 1929.
Jenis-jenis donat pun ditemukan di beberapa negara. Bukan bulat dan memiliki lubang, donat-donat dari negara ini punya ciri khas sendiri dari segi bentuk, cara penyajian, bahkan topping untuk menikmatinya.
Apa saja, sih, jenis donat di seluruh dunia? Yuk, kepoin!
Loukoumades dari Yunani
Source: Google Image
Donat pertam yang akan dibicarakan bernama loukoumades yang berasal dari Eropa. Dikatakan donat ini sebagai donat tertua di dunia karena sudah ada sejak tahun 776 SM. Loukoumades pertama kali dibawakan oleh seorang penyair bernama Callimachus dengan sebutan honey taken.
Loukoumades punya bentuk yang bulat, seperti bola-bola. Tidak ada lingkaran di tengahnya, tetapi bulat utuh saja. Bahan pembuatannya terdiri dari terigu, ragi, susu, garam, dan mentega. Pada mulanya, loukoumades disajikan dengan sirup madu dan kayu manis bubuk.
Melalui perkembangan zaman, loukoumades kian bervariasi. Topping yang digunakan semakin beragam, sehingga menambah citarasa. Teksturnya krispi di luar, lembut di dalam, mirip dengan donat di era sekarang.
Bomboloni dari Italia
Source: Google Image
Nah, kalau jenis donat yang satu ini pasti sudah tidak asing lagi karena sering dijajakan bersama donat regular. Bomboloni berasal dari Italia. Diambil dari kata bomba yang berarti bom. Penamaan ini mengarah pada dua hal, yaitu, pertama bombolini dianggap sebagai bom kalori dan kedua kuliner ini memiliki isian yang bisa meledak ketika digigit.
Berbeda dari jenis donat lain, bombolini dikenal karena teksturnya yang begitu empuk. Seolah di dalamnya begitu banyak rongga yang bisa kemps kapan saja. Bagian dalam akan diisi menggunakan custard vanilla, selai, bahkan cokelat. Lalu bagian luarnya ditaburi gula halus. Membayangkannya saja sudah ngeri akan berapa banyak kalori yang terkandung.
Terlepas dari nutrisinya, bomboloni punya rasa yang begitu lezat. Kombinasi roti yang halus, manisnya custard, dan gula halus berpadu jadi kesatuan yang begitu sempurna di dalam mulut. Dijamin hanya satu bomboloni saja pasti rasanya akan kurang.
An-doughnut dari Jepang
Source: Google Image
Hampir mirip bomboloni, an-doughnut begitu popular di Jepang. Negara tirai bamboo tersebut sebenarnya punya beberapa kuliner yang dianggap sebagai donat, tapi an-doughnut hadir sebagai primadona di antaranya. Donat ini masih terbilang baru karena baru tercipta tahun 80-an.
Jika donat-donat lain menggunakan isian seperti custard dan sprinkle, lain halnya an-doughnut yang punya isian khas, yaitu kacang merah. Isian yang digunakan sudah dimasak jadi seperti pasti, sehingga teksturnya lebih halus dan teraasa. Pasta kacang merah dimasukkan ke dalam donat dan digoreng. Terakhir, an-doughnut menggunakan taburan gula halus sebagai pelengkap.
Rasa yang ditawarkan an-doughnut begitu unik. Paduan renyahnya kulit bagian luar dan lembutnya di dalam sangat menyenangkan. Belum lagi legit pasta kacang yang sehat. Sangat cocok dijadikan teman untuk minum the atau kopi.
Youtiao dari China
Source: Google Image
Selain Jepang, China ternyata punya donat khas yang begitu dicintai masyarakat luas. Namanya youtiao atau di Indonesia disebut sebagai cakwe. Siapa sangka jika makanan ini pun termasuk ke dalam kelompok donat. Youtiao mudah sekali ditemukan di pinggir jalan yang dijual bersama odading atau baling-baling.
Pembuatan youtiao memang memakan waktu yang panjang. Proses pengaktifan ragi dalam adonan saja memakan hampir semalaman. Ada juga proses istirahat adonan yang dilakukan agar adonan dapat mengembang dengan sempurna sebelum digoreng.
Dibandingkan rasa manis, youtiao dominan rasa gurih. Donat ini tidak memiliki isian apa-apa dan biasanya dikonsumsi langsung tanpa taburan. Kalau pun ingin menggunakan cocolan, saos sambal sangat cocok untuk menamani kuliner yang satu ini. Youtiao juga cocok dipadukan dengan bubur. Tekstur agak melawan saat digigit jadi keunikan tersendiri. Namun, bagian dalamnya tetap lembut serta nikmat.
Churros dari Spanyol
Kuliner ini begitu popular, terlebih bagi pecinta drama korea karena churros kerap hilir mudik in frame dalam seri asal negeri ginseng tersebut. Padahal, churros berasal dari negara di Eropa, Spanyol. Kuliner ini awalnya disebarkan melalui jalur perdagangan hingga ke Amerika. Sekarang churros sudah semakin mendunia.
Tidak seperti donat kebanyakan, churros justru berbentuk panjang dan silinder, sedangkan bahan bakunya sama seperti donat lain. Rasanya cenderung manis dan gurih dalam sekali gigit. Biasanya churros disajikan dengan taburan bubuk kayu manis atau pun lelehan cokelat.
Churros sering dijual dan dikonsumsi sebagai makanan penutup atau dessert. Di negara asalnya, churros justru popular sebagai menu sarapan. Menikmati churros begitu gampang dan praktis karena tinggal digigit saja, tidak perlu alat makan lain.
Oliebollen dari Belanda
Pernah melihat galundeng? Oliebollen punya bentuk yang mirip dengan galundeng. Bentuknya bulat, sedikit tidak teratur dan punya aksen cokelat semi hitam di sisi-sisinya. Donat yang satu ini berasal dari negara kincir angin Belanda.
Bentuk yang unik terjadi karena cara pengambilan adonan ketika akan digoreng adalah menggunakan ice cream scoop. Sedangkan adanya aksen hitam yang mengelilinginya berasal dari kismis yang memang dicampurkan ke dalam adonan. Proses penggorengan dilakukan sampai warna oliebollen menjadi cokelatan.
Rasa yang diberikan kuline rini tentu saja gurih nan manis. Teksturnya empuk karena penggunakan baking powder serta ragi. Oliebollen tidak menggunakan isian. Rasa manisnya akan dihasilkan dari taburan gula halus di atasnya ketika disajikan.
Nah, itu dia beberapa donat di dunia yang cukup tersohor. Di Indonesia, donat-donat di atas pun mudah untuk ditemui, khususnya bomboloni dan youtiao atau cakwe. Ada juga yang harus sampai ke negara asalnya, seperti an-doughnut.
Preferensi donat setiap orang berbeda-beda. Anda bebas memilih donat versi apa yang ingin dikonsumsi. Pastinya komposisi pembuatannya harus seimbang untuk menciptakan donat yang empuk, lembut, dan enak. Apalagi jika donat itu akan dikomersilkan. Selain itu, atur konsumsi donat sesuai kebutuhan, jangan sampai kalap karena kalori yang dimiliki makanan ini bisa dibilang besar, utamanya yang menggunakan tambahan pemanis.
Comments:
Leave a Reply