Source: instagram.com/s_tjo
Tanggal 17 Agustus menjadi hari yang istimewa bagi Indonesia. Hari tersebut diperingati sebagai hari kemerdekaan dimana perayaannya pun dilakukan bahkan hingga tingkat rukun tetangga atau RT. Selain melakukan perlombaan, masyarakat turut serta melaksanakan upacara pengibaran serta penurunan bendera secara serentak.
Selalu ada hal yang mengharukan dalam prosesi 17 Agustus. Upacara peringatan dibarengi dengan mengibarkan bendera kebangsaan dilakukan di mana saja, termasuk baawah laut. Jadi, gagahnya pusaka merah putih tetap agung walaupun ada di dalam air.
Sebenarnya bukan hal baru bagi masyarakat Indonesia melakukan upacara di dalam air. Agenda tersebut sudah pernah dilakukan di tahun-tahun sebelumnya. Namun, tidak ada salahnya untuk menilik dan mengapresiasi buah pikir anak bangsa tentang membentangkan kemerdekaan benar-benar di selururh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.
Beberapa daerah menjadi sorotan atas kegiatan upacara unik ini. Dimana sajakah?
Yuk, simak!
Upacara di Dalam Umbul Ponggok, Klaten
Source: Adam Sutanto via RRI
Umbul Ponggok menjadi salah satu tempat wisata yang popular bahkan hingga ke luar daerah. Lokasinya ada di Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Tempat ini dikenal akan kolam alaminya yang bersih dengan sumber mata air menyegarkan serta ikan-ikan lucu yang ikut berenang bersama para pengunjung. Umbul Ponggok pernah viral beberapa tahun yang lalu karena memberikan spot foto berbeda di daasar kolam.
Kali ini, upacara yang biasanya diadakan di lapangan, diadakan di dalam air. Dikutip dari detik, Koordinator acara tersebut mengungkapkan bahwa upacara ini tersebut diikuti oleh setidaknya 40 peserta dari 18 kelompok penyelam dari seluruh daerah. Peserta yang mengikuti upacara sendiri adalah para pengunjung.
Terdapat dua prosesi, di atas dan di dalam air. Para penyelam yang menjadi petugas bersiap mengenakan pakaian selam yang dilapisi menggunakan pakaian gagrak berupa surjan, kebaya, serta jarik. Mereka melakukan prosesi demi prosesi, termasuk di dalamya adalah mengibarkan bendera merah putih. Pengibaran dilakukan dari bawah air, kemudian ditarik hingga muncul ke permukaan air sesuai alunan lagu kebangsaan, Indonesia Raya. Upacara ini dilaksanakan tepat pukul 10.00 pagi pada tanggal 17 Agustus kemarin.
Upacara di Dekat Kapal Karam, Pesisir Tulamben
Source: baliportalnews.com
Upacara di dalam air juga dilaksanakan oleh Organisasi Pemandu Selam Tulamben (OPST) di kawasan Pantai Tulamben, Kabupaten Karangasem, Bali. Pantai ini memang dikenal dengan area bawah laut yang indah, mulai dari terumbu karang, ikan-ikan cantik, hingga adanya bangkai kapal Liberty yang karam pada tahun 1942 silam. Tidak salah jika Tulamben jadi jujugan banyak wisatawan yang ingin merasakan sensasi diving dengan pengalaman mengesankan.
Upacara peringatan kemerdekaan negara di bawah air ini dikatakan sudah menjadi tradisi atau agenda rutin dari masyarakat Tulamben. Hanya saja peserta yang mengikuti terbatas, yaitu dari pemandu lokal OPST. Mereka pun dibagi dalam tugas-tugas tertentu, seperti inspektur, komandan, dan pembawa bendera.
Pelaksanaan upacara oleh para pemandu Tulamben dilaksanakan selama 40 menit di kedalaman 6-8 meter. Mereka mengambil titik dekat kapal Liberty yang menjadi ikon utama dari pantai tersebut. Lebih istimewa, pada upacara kali ini, peserta mengibarkan 80 meter bendera, sesuai dengan usia Indonesia saat ini. Melewati medan yang cukup sulit, upacara di kawasan Bali Selatan ini berjalan lancar dan tidak ada kendala, walaupun saat itu dikatakan ombaknya cukup besar.
Upacara oleh Kapela, Nusa Tenggara Barat
Source: Google Image
Peringatan HUT RI ke-80 juga diadakan di bawah laut, di kawasan Desa Padak Guar, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur. Upacara pengibaran bendera merah putih ini dilaksanakan oleh Komunitas Penyelam (Kapela) di kedalam delapan meter pada tanggal 17 Agustus kemarin. Sejumlah penyelam turut serta masuk ke dalam air dan hormat kepada sang saka dengan khidmat di bawah air.
Upacara tahun ini begitu terasa mengharukan. Para penyelam membawa pengeras suara yang memutarkan suara asli Bung Karno dalam membacakan teks proklamasi pada masa kemerdekaan lalu. Rasa merinding yang timbul menciptakan jiwa nasionalisme yang kian berkembang.
Di samping merayakan hari kemerdekaan, Kapela Nusa Tenggara Barat juga turut mengajar masyarakat untuk menyaksikan keindahan pemandangan bawah air. Melalui acara ini, pengelola dan masyarakat pesisir pantai mengajak secara bersama-sama untuk melestarikan ekosistem air di sana. Penyelenggara pun mengakui bahwa ajang ini jadi salah satu cara promosi wisata yang baik dengan menonjolkan cantiknya kekayaan bahari Indonesia.
Upacara oleh PIS, Labuan Bajo
Source: Pertamina International Shipping
Tidak hanya komunitas dan organisasi, tetapi perusahaan pemerintah pun turut merayakan kemerdekaan RI dengan mengadakan upacara di bawah laut. Pertaminan International Shipping (PIS) kembali menggelar upacara pengibaran bendera merah putih di perairan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada 17 Agustus lalu. Peserta dan petugas upacara merupakan penyelam andal yang ditunjuk PIS dan warga lokal yang berpartisipasi.
Upacara diikuti oleh setidaknya 35 penyelam yang berasal dari 25 Sub Holding Integrated Marine Logistics (SH IML) dan 10 penyelam lokal. Upacara dipimpin langsung oleh Direktur Armada PIS, Muhammad Irfan Zainur. Pelaksanaan berjalan lancar dan aman dengan memperhatikan protocol keselamatan di bawah air.
Para peserta upacara melakukan rangkaian acara secara khidmat, dari pengibaran bendera putih, pembacaan Pancasila, dan lain-lain. Semua dilaksanakan secara simbolis dengan menggunakan atribut lengkap di kedalaman 12 meter. Acara dilanjutkan dengan penanaman reumbu karang di Labuan Bajo sebagai bentuk transplantasi yang menyokong kelestarian ekosistem laut.
Upacara yang Dipimpin Kepala Daerah, Maluku Utara
Source: instagram.com/s_tjo
Aksi unik dan berani juga dilakukan oleh masyarakat Ternate, Maluku Utara. Mereka mengadakan upacara di bawah laut dengan dipimpin langsung oleh gubernur, Sherly Tjoana. Tentunya kegiatan ini jadi sorotan public, terlebih dengan banyaknya peserta yang turut ikut dalam pelaksanaan upacara tersebut.
Jika instansi pemerintahan memilih mengadakan upacara di lapangan atau halaman kantor, gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, turun langsung mengibarkan sang saka merah putihnya dengan mengenakan pakaian putri duyung berwarna merah menyala. Upacara ini diselenggarakan di laut Sulamadaha, Tenate.
Melalui pidatonya, Sherly Tjoanda pun mengucapkan bahwa laut sebagai bagian dari kehidupan. Sebagian besar wilayah Indonesia adalah laut yang memiliki sumber daya melimpah, sehingga harus dilestarikan oleh seluruh lapisan masyarakat. Upacara pengibaran pusaka ini disaksikan oleh 100 penyelam yang berasal dari Pemerintahan Provinsi Malu Utara dan Wanita Selam Indonesia (WASI).
Itu dia beberapa upacara pengibaran Sang Saka Merah Putih dalam rangka HUT RI yang ke-80, begitu epic, diadakan di bawah laut dengan khidmat. Pengibaran bendera di perairan bukan hanya tentang memeringati atau merayakan, tetapi juga simbol bahwa air adalah elemen hidup yang harus dijaga. Air memiliki banyak manfaat, mengandung sumber daya yang bisa menjadi kehidupan bagi banyak orang. Di usia yang ke-80 ini, tentunya kesadaran terhadap nasionalisme dan peduli lingkungan bisa lebih meningkat.
Comments:
Leave a Reply