Source: Pixabay.com/the5th
Sarapan merupakan kegiatan pagi yang sebaiknya jangan dilewatkan. Sarapan menjadi kegiatan yang krusial karena dapat mempengaruhi kesehatan. Manfaat sarapan sendiri bisa dirasakan, seperti stabilnya berat badan hingga menurunnya risiko penyakit jantung. Sayangnya ada beberapa orang yang tidak bisa sarapan dengan alasan perut akan menjadi sakit.
Orang bahkan kerap kali sengaja melewatkan kegiatan sarapan. Banyak alasan yang mendasarinya, salah satunya adalah perut akan terasa terlilit. Padahal, hal ini bisa jadi bukan disebabkan oleh makan pagi. Ada beberapa alasan mengapa seseorang bisa mengalami sakit perut ketika waktu sarapan tiba, mulai dari intoleransi makanan, lambung, hingga alergi.
Intoleransi Makanan
Source: Pixabay.com/stevepb
Intoleransi makanan adalah kondisi ketika sistem pencernaan merasa tidak cocok dengan suatu makanan yang masuk ke dalam tubuh. Paling banyak kasus intoleransi makanan terjadi pada laktosa, zat yang ada dalam susu. Selain itu ada fruktosa dan MSG yang juga menjadi penyebab paling banyak seseorang mengalami intoleransi makanan. Hal inilah yang menyebabkan seseorang dapat sakit perut setelah sarapan.
Asam Lambung
Source: Pixabay.com/derneuemann
Kemungkinan kedua mengapa seseorang akan merasa sakit setelah sarapan adalah asam lambung. Ketika bangun tidur saat pagi tiba, asam lambung akan naik. Jika dipaksakan untuk makan makanan berat, justru akan memperparah rasa nyeri pada perut. Bisa jadi pencernaan akan mengalami iritasi karena asam lambung yang berlebihan.
Alergi
Source: Pixabay.com/joshuemd
Alergi pada makanan dapat menyebabkan tubuh bereaksi. Terlebih bila memang sudah pernah mendapatkan diagnose tentang suatu alergi. Jika alergi tengah kambuh biasanya perut akan merasa nyeri. Kondisi itulah yang akan membuat perut terasa sakit setelah menelan sarapan.
Itulah beberapa alasan mengapa perut bisa merasa sakit ketika sarapan. Namun, bila kondisi memang tidak memungkin, ada baiknya segera konsultasi dengan dokter. Sebab, melewatkan sarapan dapat merugikan diri sendiri.
Comments:
Leave a Reply