Source: Freepik.com
Banyak masyarakat Indonesia yang kini tengah melakukan frugal living. Kata ini mulai naik sejak tahun kemarin, terlebih ketika kabar PPN (Pajak Pertambahan Nilai) akan naik pada awal Januari lalu. Perlahan-lahan gaya hidup pun mulai berubah, termasuk menerapkan frugal living.
Frugal living merupakan gaya hidup hemat dimana seseorang harus mengatur pengeluarannya agar tetap seimbang dengan pemasukan. Kehidupan seperti ini berarti harus menerapkan skala prioritas agar barang-barang yang dimiliki bisa sesuai dengan kebutuhan. Namun, frugal living tentunya tidak bisa dilakukan secara instan karena membutuhkan langkah-langkah tertentu agar tidak terkejut.
Pastinya sulit saat tiba-tiba kebutuhan harus dipangkas untuk menghemat pengeluaran. Meninjau dari kondisi di era ini, dimana harga barang dan layanan jasa naik drastic dari tahun-tahun sebelumnya, frugal living cocok diterapkan oleh berbagai kalangan. Melalui frugal living manusia dapat belajar bagaimana hidup teratur dengan menerapkan pengeluaran yang tepat.
Yuk, coba cari tahu tips menerapkan frugal living lebih mudah!
Buat Anggaran
Source: unsplash.com/Kelly Sikkema
Cara pertama tentu saja adalah membuat anggaran keungan. Setelah mendapatkan pemasukan, Anda harus membuat catatan barang apa saja yang akan dibeli dengan uang tersebut. Alokasikan sesuai kebutuhan dan catatan setiap pengeluaran yang Anda lakukan setiap hari. Hal ini dapat membantu agar Anda tidak hidup boros.
Anggarapn bisa dikelola dari yang paling besar sampai terkecil. Kebutuhan setiap orang berbeda-beda, mulai dari kualitas hingga kuantitasnya. Agar lebih mudah menentukan besar biaya, Anda bisa menuliskan daftar pengeluaran paling mahal dan penting sampai yang paling sederhana.
Menentukan Daftar Belanja
Source: Freepik.com
Biasanya ini dilakukan sebelum haria gajian, dimana seseorang sudah menyiapkan segala perlengkapan yang akan dibeli dengan pendapatan tersebut. Catat barang-barang yang memiliki kebutuhan paling penting. Hindari memasukan hal-hal yang tidak penting atau kurang dibutuhkan dan alokasikan dana untuk kebutuhan lainnya.
Tips untuk mengatur daftar belanja adalah dengan mengurutkan dari kebutuhan yang paling penting. Urutkan keperluan yang bersifat primer, baru keperluan lain yang sekiranya memang harus dibeli. Jangan masukkan semua keinginan yang tidak terlalu penting dalam satu daftar belanja. Jika bisa dicicil dengan menabung, maka lebih baik seperti itu.
Menganalisa Kebutuhan
Source: unsplash.com/Maria Lin Kim
Agar lebih hemat, Anda bisa menganalisa kebutuhan menggunakan skala priotitas. Anda dapat menimbang, apakah barang atau layanan tersebut cukup mendesak atau hanya keinginan impulsive sesaat saja. Jika memang bisa ditahan atau ditunda, lebih baik urungkan niat untuk membeli atau memesan sesuatu.
Anda pun bisa menganalisis kebutuhan setelah sebelumnya pernah digunakan. Jika ada barang atau layanan yang dapat disubtitusi dan harganya lebih terjangkau, maka bisa dilakukan. Namun, tetap perhatikan apakah hal tersebut cocok untuk Anda atau tidak.
Hindari FOMO
Source: unsplash.com/Mariia Shalabaieva
Fear of Missing Out atau FOMO menjadi momok tersendiri di era masa kini, khususnya gen z. Seseorang yang FOMO akan sulit untuk menahan diri untuk menahan napsu. Mereka seolah tidak akan mau ketinggalan dengan trend yang sedang booming. Hasilnya, pemborosan bisa terjadi karena menuruti keinginan sesaat saja.
Ada beberapa cara untuk menghindari FOMO, salah satunya yaitu membatasi penggunaan media social. Dilansir dari berbagai media, social media memang mampu memengaruhi gaya hidup seseorang. Tidak sedikit orang tertarik suatu hal karena ter-influence dari orang lain melalui social media. Masalahnya adalah terkadang tindakan tersebut terkadang tidak sesuai kemampuan, sehingga terjadi hal-hal negative hanya untuk memenuhinya.
Jangan Berhutang
Source: unsplash.com/Towfiqu Barbhuiya
Tahukah Anda jika berhutang bisa menjadi salah satu bentuk pemborosan? Hutang pada personal atau lembaga sebenarnya tidak baik dilakukan. Bagaimanapun, hutang nantinya menjadi tanggungan yang mau tidak mau harus dilunasi. Belum lagi jika hutang akan berbunga, maka proses pelunasan akan semakin lama dan banyak. Oleh karena itu, daripada berhutang ada baiknya untuk menahan diri, berhemat, dan menerapkan skala prioritas.
Mungkin ada yang berpendapat bahwa berhutang adalah solusi masalah finansial seseorang. Namun, nyatanya berhutang justru menambah beban baru, istilahnya menjadi gali lubang tutup lubang. Anda tidak bsia menikmati hasil pekerjaan Anda dengan leluasa selama hutang masih ada.
Menabung
Source: unsplash.com/Towfiqu Barbhuiya
Tidak kalah penting yaitu menabung. Pada zaman yang serba mahal ini, menyimpan uang bisa saja dilakukan. Anda tidak perlu mematok nominal besar. Anda bisa memulainya dengan mengumpulkan sisa dari gaji atau ketika mendapatkan barang diskon. Tabungan bisa jadi cadangan bila sewaktu-waktu dibutuhkan. Anda pun akan lebih merasa nyaman karena punya simpanan dingin yang dapat dimanfaatkan saat mendesak.
Pastikan tabungan Anda berasal dari uang yang dingin. Tabungan memang harus dipisahkan dari jumlah pengeluaran. Sebagai bentuk simpanan, Anda harus memastikan uang tabungan memang dipergunakan untuk keperluan mendesak saja. Tidak hanya cash saja, Anda bisa menyimpan tabungan dalam bentuk emas, surat berharga, atau reksadana.
Manfaatkan Diskon
Source: unsplash.com/Dan Burton
Hal yang disukai hampir seluruh manusia adalah diskon atau potongan harga. Dari toko biasa sampai di online store, diskon jadi kebahagiaan tersendiri bagi para pembeli. Di sisi lain, diskon akan menghemat pengeluaran.
Selain mencari diskon, Anda bisa menggunakan cara belanja bersama agar mendapatkan harga lebih murah. Cara lebih mudah diterapkan ketika Anda tinggal bersama di dalam asrama, kost, maupun kontrakan. Ada banyak toko atau supermarket yang biasanya memberikan potongan harga saat membeli barang dalam jumlah tertentu.
Manfaatkan Transportasi Umum
Source: unsplash.com/Seorang Fadli
Kini transportasi sudah kian berkembang. Beragam transportasi umum sudah tersedia untuk mengantar masyarakat berangkat dari satu tempat ke tempat lainnya. Anda bisa memanfaatkan transportasi umum untuk menghemat pengeluaran bila lokasi yang dituju dekat dengan pemberhentian transportasi tersebut, misalnya bus, angkot, dan krl.
Layanan transportasi yang mungkin bisa dicoba yaitu ojek online. Terkadang, perusahaan penyedia jasa ojek online sering memberikan potongan melalui kupon atau fasilitas tertentu. Contohnya saja dengan berlangganan event tertentu, Anda bisa meghemat pengeluaran untuk membayar ongkos.
Bawa Bekal
Source: unsplash.com/The Design Lady
Siapa yang sangka bahwa membawa bekal merupakan hal bijak untuk menghemat pengeluaran. Anda dapat mencoba resep-resep sederhana yang mudah dibuat. Variasikan menu harian agar tidak mudah bosan.
Bila aktivitas Anda dimulai pada pagi hari, atur jam bangun lebih awal. Solusi lainnya dengan melakukan prep bahan makanan agar ketika pagi datang tinggal dimasak saja. Atau olah bahan makanan pada malam harinya, jadi saat pagi hanya butuh dihangatkan.
Itu dia beberapa tips atau cara menerapkan frugal living yang bisa diikuti. Frugal living sebenarnya bukan hanya tentang berhemat, tetapi juga bagaimana menahan perilaku konsumtif. Tentu saja menghambur-hamburkan uang tidak baik, terlebih jika diikuti dengan penumpukan sampah akibat pembelian yang tidak terkira. Walaupun beberapa cara hanya bisa dilakukan di kota-kota besar.
Terdengar kejam, frugal living dapat mencegah perilaku konsumtif. Pemborosan terhadap keperluan barang dan jasa nantinya dapat menimbun limbah yang merugikan. Hidup sederhana dan secukupnya bisa dijalani secara baik.
Comments:
Leave a Reply