Hidup sebagai mahasiswa atau anak kos memang seru — penuh kebebasan, pengalaman baru, dan cerita-cerita kocak yang akan jadi kenangan seumur hidup. Tapi di balik semua itu, ada satu hal yang selalu jadi tantangan besar: mengatur keuangan. Entah Sobat Glamours kuliah di kota besar seperti Jakarta, Bandung, atau Yogyakarta, pasti sudah tidak asing dengan kalimat “tanggal tua adalah masa kritis”.
Uang bulanan sering kali datang dengan penuh semangat, tapi menguap begitu saja dalam hitungan minggu. Tiba-tiba saldo e-wallet tinggal lima belas ribu, padahal baru tanggal 20. Nah, biar Sobat Glamours nggak terus-terusan jadi korban akhir bulan, yuk simak berbagai tips menghemat pengeluaran yang cocok banget buat mahasiswa dan anak kos. Dijamin, tetap bisa hidup nyaman tanpa harus ngirit berlebihan!
Banyak mahasiswa menganggap remeh kebiasaan mencatat pengeluaran, padahal ini langkah pertama yang paling penting. Kamu nggak akan pernah tahu seberapa boros dirimu kalau nggak punya catatan pengeluaran harian.
Gunakan aplikasi keuangan seperti Money Manager, Wallet, atau bahkan spreadsheet di HP untuk mencatat setiap transaksi — mulai dari beli kopi, bayar ojek online, sampai beli pulsa.
Dengan begitu, kamu bisa tahu ke mana perginya uangmu setiap bulan. Kadang, kita baru sadar kalau ternyata dalam sebulan bisa habis ratusan ribu hanya untuk ngopi cantik di kafe.
Tips bonus: coba bagi pengeluaranmu jadi beberapa kategori — kebutuhan pokok (kos, makan, listrik), transportasi, hiburan, dan tabungan. Ini bikin kamu lebih gampang evaluasi dan atur prioritas.
Memasak sendiri sering dianggap ribet, tapi percayalah, ini cara paling efektif buat menghemat pengeluaran. Bayangkan kalau kamu beli makan siang seharga Rp25.000, dikali tiga kali sehari, berarti dalam sebulan bisa habis Rp2,2 juta lebih! Padahal, kalau masak sendiri, kamu bisa hemat setengahnya, bahkan lebih.
Kuncinya adalah belanja bahan makanan secara bijak. Pergi ke pasar tradisional bisa jauh lebih murah dibanding belanja di supermarket. Belilah bahan yang tahan lama seperti telur, tahu, tempe, ayam, dan sayuran yang bisa diolah untuk beberapa menu berbeda.
Baca juga: Tips Dapur: Mint and Lemon Tea Bikin Relax dan Stress Hilang
Kalau dapur di kos terbatas, manfaatkan peralatan sederhana seperti rice cooker multifungsi — alat andalan anak kos sejati! Dari nasi goreng, mie rebus, sampai sop, semua bisa dimasak di sana.
Selain hemat, masak sendiri juga lebih sehat. Kamu bisa kontrol garam, minyak, dan bumbu sesuai selera.
Transportasi sering jadi salah satu pengeluaran terbesar mahasiswa, terutama yang kuliah agak jauh dari tempat kos. Kalau kamu pakai ojek online setiap hari, biayanya bisa membengkak tanpa sadar.
Coba mulai beralih ke transportasi umum seperti bus kota, MRT, atau angkot. Tarifnya jauh lebih murah, dan kalau dihitung selama sebulan, kamu bisa menghemat ratusan ribu rupiah.
Alternatif lain, berbagi kendaraan dengan teman yang searah. Selain lebih hemat, perjalanan ke kampus juga bisa lebih seru karena ada teman ngobrol. Kalau kampusmu menyediakan shuttle bus, manfaatkan fasilitas itu semaksimal mungkin!
Sebagai mahasiswa, kamu punya “hak istimewa” berupa kartu pelajar atau kartu mahasiswa yang bisa digunakan untuk dapat potongan harga. Beberapa tempat makan, bioskop, dan toko buku memberikan diskon khusus untuk mahasiswa. Jadi, jangan ragu untuk bertanya, “ada diskon student, Kak?”
Selain itu, manfaatkan juga promo digital dari e-commerce, e-wallet, atau aplikasi transportasi. Tapi ingat, jangan sampai promo malah bikin kamu boros! Belilah hanya barang atau layanan yang benar-benar kamu butuhkan.
Gunakan sistem “tunda 24 jam” — kalau kamu ingin beli sesuatu yang tidak mendesak, tunggu dulu sehari. Kalau keesokan harinya kamu masih merasa perlu, baru beli. Biasanya rasa ingin itu cuma sesaat saja.
source: FreepikLokasi kos juga berpengaruh besar terhadap pengeluaran bulananmu. Memilih kos yang murah tapi jauh dari kampus bisa jadi malah bikin boros ongkos transportasi. Sebaliknya, kos yang sedikit lebih mahal namun dekat kampus bisa bikin kamu hemat waktu dan biaya perjalanan.
Selain itu, pastikan kosmu punya fasilitas memadai seperti dapur bersama, Wi-Fi gratis, atau mesin cuci umum. Fasilitas-fasilitas ini bisa mengurangi pengeluaran harian seperti beli kuota tambahan atau laundry di luar.
Kalau kamu bisa, carilah teman sekamar untuk patungan biaya sewa. Selain lebih hemat, Sobat Glamours juga punya teman ngobrol di kala sepi (dan bisa gantian masak!).
Jujur saja, nongkrong di kafe memang menyenangkan. Tapi kalau kamu melakukannya tiga kali seminggu, uang jajan bisa lenyap dalam sekejap. Kopi susu kekinian harga Rp25.000-an itu tampak kecil, tapi kalau dikalikan satu bulan, bisa jadi pengeluaran besar.
Cobalah nongkrong hemat — bawa kopi sendiri dari kos, atau pilih tempat dengan harga terjangkau. Kalau niat ngumpul bareng teman, bisa juga ganti suasana dengan piknik kecil di taman kampus atau nongkrong di kos. Yang penting kan kebersamaannya, bukan kopinya.
Zaman sekarang, rasanya sulit lepas dari layanan hiburan digital seperti Netflix, Spotify, atau YouTube Premium. Tapi kalau kamu berlangganan semuanya sekaligus, pengeluaran bulanan bisa jebol.
Solusinya? Gunakan akun keluarga atau berbagi langganan dengan teman. Banyak platform yang menyediakan paket multi-user yang lebih murah.
Kalau kamu jarang menonton film atau mendengarkan musik premium, pertimbangkan juga untuk berhenti langganan sementara waktu. Toh, banyak konten gratis yang masih bisa dinikmati.
Baca juga: Ingin Buat Motor Anda Lebih Keren ? Berikut Cara Memilih Aksesoris Yang Tepat Untuk Motor Anda
Tidak semua barang harus baru. Untuk perabot kos, alat masak, bahkan buku kuliah, kamu bisa mencari versi bekas yang masih bagus.
Coba cek marketplace, grup jual-beli kampus, atau komunitas online. Biasanya ada banyak mahasiswa yang pindah kos dan menjual barang-barangnya dengan harga murah. Dengan sedikit usaha, kamu bisa dapat barang bagus dengan harga miring.
Walau hidup pas-pasan, tetap penting punya tabungan darurat. Sisihkan minimal 5–10% dari uang bulananmu. Uang ini bisa jadi penyelamat saat keadaan mendesak, misalnya laptop rusak atau ada kebutuhan mendadak di kampus.
Kamu bisa menabung secara digital dengan fitur-fitur seperti auto-saving di aplikasi bank atau e-wallet. Dengan begitu, kamu nggak perlu repot menyisihkan uang secara manual setiap bulan.
Selain tabungan darurat, cobalah juga mulai investasi ringan, seperti reksadana pasar uang yang bisa dimulai dari Rp10.000. Ini membantu kamu belajar mengatur keuangan sejak dini.
Kalau semua cara di atas sudah kamu lakukan tapi uang masih pas-pasan, mungkin saatnya kamu mencari penghasilan tambahan.
Banyak mahasiswa sekarang yang freelance, jadi content writer, desainer grafis, tutor privat, atau jualan online kecil-kecilan. Pilih pekerjaan yang fleksibel dan tidak mengganggu kuliah.
Selain menambah uang jajan, kamu juga dapat pengalaman berharga dan portofolio kerja yang berguna di masa depan.
Menjadi mahasiswa atau anak kos memang masa yang penuh tantangan, terutama soal keuangan. Tapi dengan sedikit perencanaan dan kebiasaan disiplin, kamu bisa tetap hidup nyaman tanpa harus stres tiap akhir bulan.
Mulailah dari langkah kecil: catat pengeluaran, masak sendiri, manfaatkan promo dengan bijak, dan sisihkan tabungan. Seiring waktu, kamu akan terbiasa dan sadar bahwa mengatur uang itu bukan hal yang menakutkan malah bisa bikin hidupmu lebih tenang. Jadi, siap jadi anak kos cerdas dan bebas stres finansial? Yuk, mulai hemat dari sekarang biar dompet aman, hidup pun nyaman.
Baca juga: Packing Untuk Perjalanan Jarak Jauh: 7 Tips Membuat Packing Kamu Menjadi Lebih Efektif dan Efisien
Comments:
Leave a Reply