Tips Pilih Pakaian untuk Datang ke Pernikahan, Jangan Sampai Salah Pilih!


Source: unsplash.com/Leonardo Miranda

Menjadi bagian dari acara pernikahan orang lain adalah sebuah hal yang membahagiakan. Oleh sebab itu, menyiapkan segala keperluan, termasuk pakaian yang akan dikenakan, merupakan hal krusial. Walaupun hanya menjadi tamu, tetapi datang dengan niat baik dan jangan sampai merusak kesakralan acara tersebut. 

Memilih baju serta antek-anteknya untuk berangkat ke pernikahan memang jadi sesuatu yang cukup tricky. Terlebih, di masa kini tidak sedikit pengantin yang memilih konsep sederhana, memberikan nuansa baru, juga tantangan bagaimana mengombinasikan elemen-elemen yang tidak berlebihan menjadi penampilan yang istimewa. Tentu saja, sebagai orang yang datang, menghormati dan menghargai tuan rumah jadi manner yang harus dilakukan. 

Memang tidak tertulis, tapi ada aturan tertentu yang dapat diikuti agar tidak salah langkh dalam memilih pakaian untuk datang ke sebuah pernikahan. Paling mudah, contohnya menghindari warna tetentu, mengikuti dress code yang tertera dalam undangan, atau berpakaian general seperti biasa. Beberapa tips bisa diikuti untuk menyempurnakan tampilan di hari bahagia seseorang. 

Yuk, cek di bawah tipsnya!

Jangan Pakai Warna Putih

Source: unsplash.com/Cate Bligh

Aturan pertama yang sepertinya sudah diketahui oleh banyak orang adalah menghindari menganakan pakaian dengan warna putih. Pernikahan sering kali dikaitkan dengan warna putih yang melambangkan kesucian, seperti makna dari pernikahan itu sendiri. Biasanya warna putih akan dikenakan ketika akad nikah atau pemberkatan. Ada juga yang memilih mengggunakan warna putih untuk pestanya. Jadi, sebagai tamu sebaiknya hindari warna putih, termasuk warna off white, krem muda, dan biru pucat, kecuali memang itu permintaan khusus dari pengantin sendiri. 

Hindari Warna yang Sama dengan Konsep Pernikahan

Source: unsplash.com/Francesco Liotti

Pengantin biasanya akan menggunakan warna tertentu untuk menjadi dekor berbagai keperluan pernikahannya, seperti undangan, dekorasi, hingga pakaian yang nantinya akan dikenakan. Agar tidak dianggap sebagai keluarga pengantin, sebaiknya hindari warna yang dipilih pengantin sebagai konsep utama. Untuk mengetahui hal tersebut bisa dicek melalui undangan yang didapat baik cetak maupun online. Jika masih ragu, tanyakan langsung pada keluarga atau pengantin secara langsung daripada salah langkah. 

Jangan Terlalu Santai

Source: unsplash.com/chalo Garcia

Memilih konsep sederhana, bukan berarti sebagai tamu bisa berpakaian sederhana juga. Pernikahan ibarat acara yang cukup serius, sehingga sebaiknya pilihlah pakaian yang formal atau minimal semi-formal. Artinya, hindari pemakaian celana jeans, kaos, celana pendek, dan sejenisnya. Jika ingin menggunakan t-shirt, paing tidak harus dilapisi dengan outer dibagian luarnya. Atau jika ingin menggunakan celana, pastikan atasannya berupa blous, kemeja, blazer atau lainnya. Kombinasikan warna antara atasan dan bawahan agar menjadi kesatuan yang sempurna. Kemudian kenakan pakaian tertutup jika akan datang ke tempat pernikahan yang mengharuskan berpakaian tertutup, seperti ruang ibadah. Di Indonesia sendiri, batik jadi salah satu model pakaian yang umum digunakan karena bisa dibawa ke dalam acara seperti demikian. 

Hindari Pakaian yang Berkilau

Source: unsplash.com/Chalo Garcia

Selain warna putih, pernikahan juga identik dengan kilauan dari berbagai hal, salah satunya adalah desain dari gaun pengantin. Bak seorang ratu, pengantin akan menjadi pusat perhatian pada hari spesialnya. Oleh karena itu, sebagai tamu undangan acara tersebut, hindari hiasan berlebihan pada pakaian. Bukan berarti tidak boleh, tetapi bijaknya minimalisir desain pernak-pernik yang menempel pada busana. Kemudian, hindari juga menggunakan perhiasan secara berlebihan. Ada solusi untuk masalah ini, seperti memilih renda daripada payet, plisse yang tidak terlalu kentara, atau maksimalkan desain unik pada pakaian. Kecuali pengantin yang meminta, usahakan penampilan tidak mencuri perhatian. Prinsipnya adalah spotlight harus tetap milik pengantin pada hari tersebut. 

Jangan Melawan Aturan dan Berlebihan 

Source: unsplash.com/Carlo Buttinoni

Pakaian yang dianggap melawan aturan tentu saja busana yang nantinya akan dikenakan oleh pengantin atau tuan rumah. Umumnya, dalam acara pernikahan, pengantin akan menggunakan gaun panjang dan tuxedo. Setiap pakaian pun pasti akan memiliki detail indah dan mencolok untuk merayakan hari tersebut. Jadi, bisa disimpulkan bahwa menggunakan gaun dengan ekor panjang tidak disarankan untuk datang ke acara pernikahan. Sama halnya dengan mengenakan tuxedo bagi laki-laki. 

Di samping itu, pemilihan warna sangat berpengaruh. Misalnya saja, pada pagi hari, pilihlah pakaian dengan warna-warna cerah, seperti kuning dan merah muda. Lalu, saat malam tiba, dimana acara lebih glam, mungkin warna-warna dark dan mengkilap bisa digunakan, misalnya merah maroon, hitam, cokelat tua, dengan bahan satin yang memberikan kesan mewah tanpa berlebihan.. Namun, tetap pikirkan kesopanan dalam menghadiri acara sekrusial itu. 

Pilih Alas Kaki yang Sesuai

Source: unsplash.com/Chitto Cancio

Ini sepele tapi penting. Dalam menghadiri sebuah acara, ada baiknya harus dilihat dimana acara tersebut akan diadakan, sebab nantinya akan berpengaruh dengan pemilihan alas kaki yang digunakan. Jika diundang untuk menghadiri akad atau pemberkatan di tempat yang punya lantai rata dan stabil, mungkin heels bisa digunakan. Namun, bila jaraknya cukup jauh maka heels yang digunakan tidak perlalu terlalu tinggi. Kondisi lain misalnya ketika pernikahan itu diadakan secara outdoor dengan banyak rumput, maka heels yang lebih solid bisa digunakan agar tidak terpeleset. Jadi, jangan termakan model, trend, atau hasutan orang lain. Utamakan kenyaman daripada gaya. 

Nah, itu dia beberapa tips yang bisa diperhatikan saat mendapatkan kesempatan untuk datang ke acara pernikahan. Walaupun acara tersebut milik orang lain, tetapi sebagai tamu tentu ada batasan tersendiri yang tidak bisa dilewati begitu saja. Perlu persiapan dan pemikiran yang matang agar hari bahagia orang lain tidak rusak. 

Mengutip dari Wezoore, model-model pakaian tertentu cukup popular untuk dibawa ke pesta pernikahan. Seperti, model cocktail yang punya ciri khas dengan gaun selutut atau midi dengan bahan satin, blazer serta turtle neck, dan hiasan renda atau payet yang tidak berlebihan. Kemudian kenakan pakaian yang berbau kultur, misalnya di Indonesia penggunaan batik dan kebaya masih kerap dilakukan oleh sebagian masyarakat. Pilih warna-warna netral, tidak menjorok ke warna putih atau tema dari pernikahan yang akan dihadiri, memiliki motif sederhana yang masih dianggap sopan untuk menghadiri acara formal atau semi-formal. 

Pemilihan pakaian bukan hanya tentang baju, atasan, dan bawahan. Aksesoris yang dikenakan pun juga harus diperlukan. Berpatok pada prinsip tidak berlebihan, gunakan pernak-pernik yang terlau mencolok. Contohnya menggunakan perhiasan seperlunya, tidak menggunakan hiasan di kepala yang terlalu mencolok (misal mahkota), dan membawa tas yang senada. Rias wajah secukupnya, yang sesuai dengan pakaian yang dikenakan. 

Jadi tamu undangan dalam acara pernikahan merupakan suatu kehormatan. Seseorang yang dipinta menyaksikan momen sakral dan penuh makna itu pasti punya arti yang penting di hidup pengantin. Maka dari itu, untuk mendukung berjalannya sebuah acara, datanglah dengan baik-baik. Berpenampilan secukupnya, sopan, tidak berlebihan, tapi tetap istimewa. Kehadiran tamu dalam pesta pernikahan pengantin menjadi bagian yang membahagiakan dari orang yang merayakan.   

Comments:

Leave a Reply

you may also like

...