Source: unsplash.com/Wahyu Adhian Chandra
Indonesia memiliki kekayaan bahari yang melimpah. Lebih dari 70% wilayahnya adalah air, sehingga sumber daya alam yang berada di lautpun begitu banyak. Salah satunya adalah ikan, yang membuat Indonesia kerpa diincar oeh nelayan asing. Oleh karena itu, warga negara Indonesia sudah tidak asing lagi dengan beraneka ragam jenis ikan dalam kehidupan sehari-hari.
Ikan-ikan di Inodenesia memang banyak ditangkap untuk dikonsumsi, ada juga yang dilindungi karena keberadaannya sudah hampir punah. Hidangan ikan di Indonesia pun bermacam-macam, penuh rempah, dan citarasa yang medok di lidah. Sudah jadi budaya orang Nusantara untuk mengombinasikan berbagai bumbu dalam sebuah masakan. Setiap daerah pun punya kekhasan yang bisa ditunjukan ke mata dunia.
Beberapa di antaranya mungkin sudah familiar, yuk, coba kenali olahan ikan khas daerah di Indonesia!
Ikan Asam Padeh
Source: Google Image
Olahan ikan yang pertama adalah ikan asam padeh. Hidangan yang mirip gulai ini berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Seperti yang kita tahu juga bahwa masakan-masakan Padang memang tidak pernah pelit bumbu dan punya rasa pedas yang berbeda dari hidangan lain.
Ikan asam padeh berwarna oranye kemerahan yang berasal dari cabai dan kunyit. Rasanya cenderung ke pedas, gurih, dan masam. Ikan yang sering digunakan pun mudah untuk dijumpai, seperti tongkol dan tuna. Ada juga yang dibuat dari ikan salmon, meskipun jenis ikan ini jarang ada di Indonesia.
Dikutip dari Good News From Indonesia, ikan asam padeh memiliki arti ikan yang rasanya pedas. Dikombinasikan dengan rempah-rempah asli Nusantara, membuat menu ini jadi idola. Tidak hanya warna dan rasa, dari aromanya sudah begitu menggoda karena terdapat berbagai aromatic, diantaranya serai, daun kunyit, dan daun salam. Ikan asam padeh bisa ditemui di berbagai daerah di Sumatera hingga Semenanjung Malaysia.
Nila Toba Tauco
Source: Google Image
Berikutnya, ada hidangan nila toba tauco. Seperti namanya, hidangan ini dibuat dari ikan nila yang berasal dari wilayah Danau Toba, Sumatera Utara. Masakan ini memang terdengar sederhana, tetapi rasanya begitu kompleks dan menggugah selera siapapun yang melihatnya.
Hidangan nila toba tauco dibuat menggunakan beragam rempah-rempah pilihan. Salah satunya yaitu lokio atau lebih dikenal dengan bawang batak. Lokio sendiri adalah bawang yang warnanya putih, tapi bentuknya seperti bawang merah. Adanya lokio pada hidanga nila toba tauco akan menambah rasa, aroma, serta menghilangkan bau amis.
Bahan lain yang digunakan dalam memasak nila toba tauco adalah cabai merah, sereh, kunyit, daun salam, perbawangan, lengkuas, dan lain-lain. Tidak ketinggalan si primdona tauco yang nantinya akan memberikan rasa gurih berbeda. Nila toba tauco akan memberikan sensasi pedas nikmat, dipadukan sepiring nasi hangat. Dijamin akan nambah terus.
Arsik Ikan Mas
Source: Google Image
Olahan arsik sudah dikenal hampir di seluruh Indonesia. Sebenarnya, masakan arsik berasal dari Sumatera Utara yang kerap disebut dengan ikan bumbu kuning. Resep mulanya, menggunakan ikan masa, maka dari itu arsik ikan mas jadi hidangan yang terkenal dimana-mana.
Seperti menu nila toba tauco, arsik ikan masa menggunakan lokio sebagai bahan memasaknya. Rasa asam yang khasnya pun didapat dari asam gelugur. Sedangkan bumbu kuningnya berasal dari kunyit. Ada berbagai rempah aromatik yang digunakan, seperti serai, daun salam, jahe, dan lengkuas.
Arsik ikan mas dalam bahasa Batak sering disebut dengke na niarsik yang artinya ikan yang dimasak sampai kering. Kata arsik merujuk pada proses pembuatannya yaitu diguyur berulang kali. Di samping itu, hidangan ini kerap disajikan ketika upacara adat sebab melambangkan kerhomatan. Walaupun punya nilai kebudayaan yang tinggi, arsik ikan masa tetap bisa dihidangan dalam kehidupan sehari-hari.
Rujak Ikan Gorontalo
Source: Google Image
Kalau biasanya Anda sering menikmati rujak dengan aneka ragam buah atau ayam yang dimasak dengan bumbu rujak, maka di Gorontalo ada sajian yang istimewa, yaitu rujak ikan. Hidangan ini sering disebut dengan rujak tuna atau gohu ikan. Proses pembuatannya mirip dengan rujak, tetapi ditambah dengan ikan tuna yang semakin menggugah selera.
Ikan tuna yang digunakan dalam gohu ikan atau rujak ikan ini adalah tuna asap. Kemudian, rujak ikan ditambah potongan buah, seperti mangga muda dan pepaya muda yang diiris tipis-tipis. Ada juga yang menambahkan jantung pisang sebagai pelengkap. Selain itu, ada banyak bahan-bahan yang akan membuat dish ini semakin menarik, diantaranya minyak kelapa, ketumbar, hingga kelapa muda.
Rujak ikan khas Gorontolo ini biasa disajikan menggunakan kerupuk beras dan beralaskan duan pisang. Sebelum disuguhkan, agar lebih segar bisa juga dikucuri perasan jeruk kunci dan potongan cabai merah. Jadi, bisa dibayangkan betapa segar rasa dari rujak ikan ini dengan perpaduan asam, gurih, nan manis dari bahan yang bersatu padu.
Cakalang Fufu
Source: Google Image
Dari Gorontalo lalu ke Sulawesi Utara, ada olahan ikan cakalang yang begitu populer. Namanya adalah cakalang fufu, olahan khas Minahasa yang dimasak menggunakan bumbu rica-rica. Adanya makanan ini adalah buah dari kreativitas masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya ikan cakalang di kawasan Sulawesi Utara. Hingga tercipta cakalang fufu yang dimasak dengan beberapa langkah sederhana, tapi citarasanya sangat berkesan.
Cakalang fufu dimasak dengan cara diasap. Kata fufu mengaarah pada bahasa Minahasa yang artinya diasap. Ikan yang sudah dibersihkan dari jeroannya, kemudian dibelah menjadi dua bagian. Ikan dibumbui menggunakan garam dan dijepit menggunakan bambu, lalu diasap sampai matang. Proses pengasapan ini akan memberikan rasa, tesktur, warna, dan daya tahan yang lebih dari pengolahan biasa.
Aroma smoky yang didapat dari proses pengasapan menyatu dengan bumbu rica-rica nan pedas. Setelah ikan diasap, ikan cakalang bisa disuwir atau dipotong, kemudian dimasak menggunakan bumbu khas Manado yang sudah terkenal seantero Nusantara. Cakalang fufu dijamin bikin Anda ketagihan.
Sate Bandeng
Source: Google Image
Menuju ke Pulau Jawa, tepatnya di daerah Banten, ada satu menu ikan yang sepertinya sudah familiar. Makanan tersebut dilabeli sebagai sate bandeng, karena dibuat dari ikan bandeng dan dimasak dengan cara ditusuk menggunakan bambu. Menurut sejarah yang tercatat, sate bandeng ternyata sudah ada sejak abad ke-16, lho.
Ikan bandeng memang banyak dikritik sebab durnya banyak dan menyebar hampir di seluruh bagian, sehingga ketika dikonsumsi akan menyulitkan. Namun, dlam sate bandeng, sebelum diolah ikan akan mengalami proses presto dulu. Daging ikan bandeng dikeluarkan dan dibumbui menggunakan rempah-rempah dan santan agar rasanya lebih meresap. Lalu, daging dimasukan lagi ke dalam kulit dan ditusuk menggunakan bambu baru dibakar. Sate bandeng ini punya rasa yang gurih, manis, serta aroma wangi rempah yang kuat.
Olahan ikan bandeng ini lahir tahun 1500-an di kawasan Banten, saat Sultan Maulana Hasanuddin bertahta. Pada saat itu, masyarakat Pulau Jawa, termasuk di kawasn Banten telah banyak menambak jenis ikan, salah satunya adalah bandeng. Banten yang terletak di ujung Jawa, tumbuh menjadi kawasan perdagangan internasional karena memiliki pelabuhan yang kerap dilewati para pedagang. Di kesempatan itulah, ikan bandeng turut diperkenalkan. Namun, karena durinya yang banyak, akhirnya koki kerajaan memutar otak untuk membuat ikan bandeng jadi lebih mudah dikonsumsi. Akhirnya terciptalah menu sate ikan bandeng yang sampai sekarang masih dikenal.
Nah, itu dia beberapa olahan hidangan dari ikan yang bisa Anda coba buat atau cicipi. Sebenarnya masih banyak olahan ikan menarik lainnya yang tak kalah terkenal, seperti sate lilit, pempek, gulai kepala patin, dan lain-lain. Menu-menu di atas jadi sedikit rekomendasi unik ketika Anda ingin mencoba suatu menu ikan yang unik dari berbagai daerah di Indonesia.
Selamat mencoba!
Comments:
Leave a Reply