Jamu Parem, Penawar Jamu yang Kini Telah Terlupakan


Source: Unsplash.com/Fauzan H

Parem, sebuah kata yang mungkin akan jadi banyak pertanyaan bagi anak-anak di era serba modern ini. Parem merupakan kuliner tradisional yang saat ini memang sudah jarang ditemui, wajar jika banyak orang tak mengetahuinya. Parem termasuk ke dalam jamu tradisional yang biasa diminum setelah jamu pahit. Pada masa lampau, parem dimanfaatkan untuk menjaga daya tahan tubuh. 

Dari segi fisik, parem berwarna kecokelatan. Teksturnya agak kental, mirip bubur, dengan citarasa manis. Aroma rempah-rempah yang digunakan begitu kuat. Saat ini parem bisa ditemui di penjual jamu tradisional di pasar. 

Bahan-bahan pembuatan parem begitu banyak. sehingga menghasilkan bau yang kuat, cenderung menyengat. Ada jahe, kunyit, cengkih, merica, ketumbar, dan jinten yang ditumbuk halus menjadi satu. Rempah-rempah ini direbus bersama gula batu serta gula merah. Setelah mendidih, parem akan diberi tepung kanji agar teksturnya lebih padat. 

Parem memiliki ragam manfaat yang baik untuk tubuh. Orang-orang mengonsumsi parem agar lebih bugar dan hangat. Selain itu, parem dapat meningktkan daya tahan tubuh. Dilihat dari rempah-rempahnya, memang parem sangat cocok dikonsumsi ketika badan kurang fit. 

Sayangnya, saat ini parem sangat sulit ditemui secara umum. Hanya tempat-tempat tertentu saja yang menyediakan parem. Bahkan di pasar tradisional saja, belum tentu ada penjual jamu yang memiliki parem untuk konsumen. Rasa dan aroma yang kuat nan menyenangat mungkin tidak disukai saat ini, tetapi manfaat baiknya benar-benar jadi favorit orang-orangs sejak zaman dulu. 

Comments:

Leave a Reply

you may also like