Buta Warna Parsial, Saat Seseorang Tak Bisa Bedakan Warna Tertentu


Source: Unsplash.com/Marina Vitale

Buta warna merupakan sebuah kondisi ketika seseorang tidak mampu membedakan warna-warna tertentu. Namun, pengidap buta warna masih bisa membiasakan untuk beradaptasi dalam menjalankan aktivitas harian. Salah satu buta warna yang sering dialami yaitu buta warna parsial.

Buta warna parsial atau juga disebut sebagai buta warna sebagian, sebuah keadaan saat seseorang tidak bisa membedakan waarna tertentu dan punya pandangan berbeda mengenai warna tersebut. Buta warna parsial bisa terjadi karena keturunan, paparan zat kimia, cedera, katarak, dan penuaan. Pada kasus buta warna karena keturunan, biasanya terdapat kelainan fotopigmen, yaitu suatu molekul yang dapat mendeteksi warna dalam retina. Oleh karena itu, buta warna parsial memang dapat terjadi pada siapa saja.

Terdapat ciri-ciri khusus untuk pengidap penyakit buta warna parsial. Pertama, seorang pengidap buta warna parsial melihat warna biru menjadi tampak kehijauan. Seseorang yang mengalami ini akan sulit membedakan warna merah muda dengan kuning dan merah. Kedua, seorang pengidap buta warna parsial akan melihat warna biru menjadi hijau. Seseorang yang mengalami ini akan melihat warna kuning menjadi abu-abu atau ungu terang.

Terkadang, pengidap buta warna parsial tidak menyadari bahwa ada kelainan pada indera pengelihatannya. Hal itu disebabkan sejak kecil, manusia sudah mengenali banyak warna. Cara untuk mengatasi buta warna parsial ini adalah dengan menggunakan lensa kontak yang mampu membedakan warna.

Sayangnya, pengidap buta warna parsial yang didapatkan dari keturunan tidak akan pernah sembuh. Sel kerucut pada retina yang sudah ada sejak lahir tidak mungkin bisa digantikan. Akan tetapi, bila buta warna terjadi kerena faktor lain, seperti efek samping dari konsumsi obat, masih dimungkinkan untuk kembali pulih.

Comments:

Leave a Reply

you may also like