Proteksi Maksimal, Lebih Baik Pakai Physical Sunscreen atau Chemical Sunscreen?


Source: Freepik.com/Freepic.diller

Libur akhir tahun sudah di depan mata. Rencana untuk menghabiskan waktu senggang pasti sudah ada. Jika Anda memutuskan untuk pergi ke luar, jangan lupa untuk menggunakan sunscreen sebagai bentuk perlindungan kulit dari sinar UV. Walaupun, cuaca sedang tidak menentu, kadang hujan, kadang panas, tetap saja proteksi maksimal harus dilakukan setiap keluar ruangan. 

Penggunaan sunscreen wajib digunakan, terutama saat matahari masih mentereng di atas langit. Anda bisa menggunakan sunscreen setiap dua jam sekali untuk melindungi kulit. Namun, jumlah ini bisa bertambah ketika cuaca sedang panas-panasnya. 

Anda bisa menggunakan dua jenis sunscreen yang berbeda. Ada physical dan chemical. Kedua suncreen ini memiliki perbedaan secara siginifkan dari beberapa aspek. Namun, untuk fungsi tetap sama. 

Yuk, coba kenali perbedaan kedua suncreen ini!

Tekstur


Source: Pixabay.com/AdoreBeautyNZ

Physical sunscreen atau kerap disebut dengan sunblock memiliki tekstur yang lebih padat kental, dan cendeurng lengket di kulit. Tabir surya jenis ini memang meninggalkan whitecast, akan tetapi langsung aktif setelah diaplikasikan pada kulit. Kelebihan lain dari physical sunscreen adalah tidak menyumbat pori-pori, mengingat teksturnya yang cukup pekat.

Lain lagi dengan chemical sunscreen atau sunscreen, teksturnya lebih ringan dan menyerap kulit. Namun, sunscreen jenis ini akan memerlukan waktu untuk aktif, kurang lebihnya 10-20 menit. Walaupun tidak meninggalkan whitecast, sunscreen dapat menyumbat pori-pori yang bisa memicu tumbuhnya jerawat, komedo, dan minyak berlebih.

Formula


Source: Pixabay.com

Physical sunscreen memiliki formulasi Titanium dioxide dan Zinc oxide yang mampu menghalangangi radiasi dari sinar UV. Zat yang digunakan perlu melewati serentetan proses untuk menjadi sunscreen yang aman digunakan. Physical sunscreen sendiri aman digunakan oleh bayi serta ibu hamil.

Chemical sunscreen memiliki formulasi yang lebih padat dengan kandungan bahan kimia aktif seperti Oxybenzone, Octisalate, Octorylene, Ethylhexyl, Methyl Methacrylate, dan lain-lain. Berbagai senayawa kimia ini lebih mudah untuk disesuaikan dengan ragam filter UV. Kandungan-kandungan pada chemical sunscreen ini lebih efektif untuk melindungi kulit dari paparan sinar UVA dan UVB.

Cara Kerja

Source: Pixabay.com/Sammy-Sander

Cara kerja dari physical sunscreen yaitu dengan membangun lapisan di atas permukaan kulit untuk melindungi dari paparan sinar UV. Physical sunscreen memiliki UV filter titanium dioxide atau zinc dioxide yang tergolong sebagai photostability baik. Sunscreen jenis ini dianggap lebih kuat untuk melindungi kulit dari sinar UV dan lebih kecil menimbulkan iritasi.

Di sisi lain, cara kerja chemical sunscreen tidak jauh beda. Setelah diaplikasikan, chemical sunscreen akan membentuk lapisan filter yang melindungi kulit dari paparan sinar UV. Meskipun mudah menyerap, tetapi chemical sunscreen tidak bisa melindungi kulit secara 100%. Oleh karena itu, banyak beredar chemical sunscreen yang mengklaim seberapa banyak bisa melindungi kulit.

Nah, itulah perbedaan physical dan chemical sunscreen. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun, fungsinya tetap sama yaitu untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV yang berbahaya.

Comments:

Leave a Reply

you may also like