Source: Freepik.com
Tanggal 8 Maret menjadi hari yang spesial untuk diperingati oleh seluruh perempuan di dunia. International Women\'s Day jatuh pada hari ini dengan menyerukan aksi nyata secara global dalam hal "\\\'Accelerate Action." Hari perempuan internasional bukan hanya perayaan, tetapi juga sebagai waktu para perempuan bangkit menuntut kesetaraan hak-haknya.
"Accelerate Action" atau percepatan aksi adalah tema yang diambil pada tahun ini. Gagasan tersebut muncul di tengah situasi dunia yang sedang carut-marut, utamanya menganai hak-hak perempuan yang mengalami kemunduran di beberapa negara. Hari perempuan internasional menjelma menjadi momentum menyerukan apa yang seharusnya dimiliki oleh perempuan.
ïûÿSource: unsplash.com/Hannah Busing
Berbagai demonstrasi disuarakan di seluruh penjuru dunia. Seperti halnya di Indonesia, Aliansi Perempuan Indonesia (API) akan melaksanakan aksinya pada hari ini. Titik kumpul berada di Sarinah dan aktivitas akan berlangsung di Patung kuda pukul 15.30 WIB. API membawakan ide pokok "Perempuan: Dimiskinkan, Dibunuh, Dikriminalkan" yang disoroti dari banyaknya ketimpangan yang terjadi pada perempuan.
Hari Perempuan Internasional bermula sejak satu abad yang lalu. Sekitar tahun 1909, Partai Sosialis Amerika mencetuskan gagasan tersebut. Kemudian gagasan ini menyebar dan diperjuangkan oleh para feminis Jerman. Namun, ide ini baru dirayakan setahun berlalu di Denmark. United Nation atau PBB baru mengesahkan secara resmi Hari Perempuan Internasional pada tahun 1977. Pemilihan tangga 8 Maret ada kaitannya dengan aksi protes besar-besaran di Rusia tahun 1917 silam.
Di era ini, masih banyak hak-hak perempuan yang tidak diakui atau diberikan. Menurut data United Nation, bahkan setiap 10 menit, seorang perempuan akan dibunuh anggota keluarganya sendiri atau pasangan. Oleh sebab itu, perubahan untuk mengangkat kembali hak-hak yang dimiliki perempuan harus disegerakan. Perlu adanya kesadaran bagi semua orang akan pentingnya menyetarakan hak-hak setiap manusia.
Comments:
Leave a Reply