Apa Saja, Sih, Jenis Telur yang Baik untuk MPASI? Bunda Wajib Tahu!


Source: unsplash.com/Stephen Andrews

MPASI merupakan bagian penting dari pertumbuhan si kecil. Ketika menginjak usia 6 bulan, selain ASI, anak akan menerima makanan pendamping atau MPASI. Biasanya hidangan yang dijadikan sebagai MPASI adalah makanan dengan tekstur lunak dan mengandung banyak nutrisi baik, seperti karbohidrat, protein, vitamin, lemak, dan sebagainya. Salah satu bahan yang kerap dimanfaatkan ialah telur.

Seperti yang diketahui banyak orang, bahwa telur mengandung segudang gizi yang baik untuk tubuh. Di dalam telur terdapat mineral, protein, serta lemak yang bagus bagi tumbuh kembang anak. Tidak salah bila orang tua memilih telur sebagai bahan campuran dalam MPASI.

Di samping segudang manfaatnya, perlu diketahui bahwa ada banyak telur di dunia ini. Beberapa di antaranya popular di Indonesia, seperti telur ayam, telur bebek, dan telur puyuh. Ketiganya bisa ditemui dengan mudah di pasar tradisional maupun supermarket. Namun, untuk menentukan mana yang cocok untuk si kecil, tentunya harus mengatahui lebih jauh mengenai informasi gizi dari setiap telur. Hal ini disebabkan, berbeda jenis telur makan beda pula nutrisinya. 

Jadi, manakah yang cocok untuk sikecil? Yuk, coba cek di bawah!

Telur Ayam

Source: unsplash.com/Louis Hansel

Pertama yang akan dibicarakan adalah telur ayam. Jenis telur ini pastinya sudah sangat familiar di kalangan masyarakat. Telur ini secara umum berwarna oren kecokelatan atau putih, tergantung dari jenis ayam apa, negeri atau kampung. Menemukan telur ayam begitu mudah karena sering dijumpai di warung-warung kelontong. 

Telur ayam sendiri terbagi jadi beberapa, yaitu ayam negeri biasa, telur omega-3, dan ayam kampung. Khusus ayam kampung, warna cangkangnya putih dengan ukuran lebih kecil. Sedangkan omega-3 punya kuning telur yang sedikit lebih pekat berwarna oranye. Dari segi harga pun berbeda. Biasanya telur omega-3 dan ayam kampung lebih mahal. 

Perlu ibu ketahui bahwa dalam 100 gram telur ayam atau kurang lebih 2 butir terdapat banyak nutrisi yang begitu berguna, dari kalori, lemak, protein, sodium, kolin, kalsium, kalium, dan fosfor. Telur ayam dinilai cukup baik untuk anak karena mampu memenuhi kebutuhan harian si kecil, terutama pertumbuhan tulang dan gigi karena tinggi akan kalsium. Namun, agar gizi si kecil terpenuhi maksimal, telur ayam kampung lebih disarankan dengan kandungan vitamin A, D, E, dan omega-3 yang lebih tinggi. 

Telur Puyuh

Source: unsplash.com/Karyna Panchenko

Jenis telur berikutnya yang akan diperbincangkan ialah telur puyuh. Seperti namanya, telur ini berasal dari burung puyuh. Saat ini sudah banyak peternak yang membudidayakan puyuh serta diambil hasil telurnya. Jadi, tidak sulit bagi orang mendapatkan telur ini di pasaran. 

Telur ini berukuran lebih kecil dari telur yang lain. Warna dasarnya putih-krem berhias bercak hitam yang acak. Ciri khas ini begitu memudahkan konsumen menemukan telur puyuh. Beberapa pedagang terkadang menjualnya dengan kondisi matang. Namun, tidak perlu cemas karena telur puyuh mentah pun masih bisa ditemukan. 

Dalam satu 100 gram telur puyuh atau sekitar 9-10 butirnya mengandungan kalori, lemak, protein, sodium, kalsium, dan kalium. Dari segi kandungannya, telur puyuh memang begitu memiliki banyak manfaat. Terlebih dengan adanya antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas, semakin menjadikan telur puyuh istimewa. 

Satu hal yang harus diwaspadai dari konsumsi telur puyuh adalah jumlah kalori yang tinggi. Walaupun kecil, telur puyuh mengandung kalori tinggi. Terlalu banyak mengonsumsinya juga mampu meningkatkan kolesterol. Ibu harus lebih berhati-hati dalam memberikan asupan telur puyuh pada si kecil sebagai makanan pendamping ASI. 

Telur Bebek

Source: unsplash.com/Rens D

Jenis telur ketiga adalah bebek dengan warnanya yang cantik dan ukuran besarnya. Dibandingkan telur ayam, telur bebek memang lebih bulat dan jumbo. Warnanya pun kehijauan dengan permukaan muulus tanpa bercak. Telur bebek pun punya citarasa gurih tersendiri dibandingkan jenis telur lain ketika dimasak. 

Besarnya telur bebek ternyata mengindikasikan banyaknya kandungan nutrisi di dalamnya. Perkiraan zat yang dimilikinya seperti kalori, lemak, protein, kalsiudm, kalium, sera kolin. Telur bebek tingg akan kalsium, lemak, dan protein. Namun, perlu diketahui juga bahwa kalorinya cukup tinggi, sehingga perlu pembatasan. 

Telur bebek biasanya bisa diolah dalam berbagai bentuk hidangan untuk si kecil. Sebagai contoh drebus saja. Jika terlalu besar, ibu bisa membaginya jadi dua. Namun, hal yang perlu diingat bahwa telur bebek punya aroma yang agak amis jika tidak benar dalam pengolahannya. 

Lantas mana yang terbaik untuk si kecil?

Pastinya setiap telur memiliki keistimawaannya sendiri serta manfaat. Ibu bisa memilih telur mana yang akan digunakan sesuai kondisi dari si kecil. Walaupun demikian, jangan memaksa agar si kecil mau makan semuanya. 

Pertama, jika si kecil dalam kondisi yang terlahir prematur atau ingin mengejar target berat badan, maka telur bebek adalah kuncinya. Telur ini mengandung banyak protein tinggi serta lemak yang sehat untuk memastikan tumbuh kembangnya. Disertai kolin yang berjumlah 263 mili gram dalam 100 gramnya yang baik untuk mata dan perkembangan otak. Makanan dari telur bebek bisa diberikan pada si kecil setelah berusia 7 bulan atau sudah mampu mengonsumsi makanan padat. 

Kedua, jika si kecil dalam kondisi ringkih, sering sakit, atau terdeteksi memiliki alergi, maka telur puyuh adalah kuncinya. Sesuai penjelasan sebelumnya bahwa adanya antioksidan dalam telur puyuh mampu menangkal radikal bebas. Selain itu, kandungan telur puyuh mampu melindungi kerusakan jaringan dan emeringankan gejala alergi. 

Uraian tersebut tidak menjadikan bahwa telur ayam tidak berguna. Telur ayam tetap memiliki manfaat yang baik untuk anak. Kandungn proteinnya mampu memenuhi kebutuhan harian. Di samping itu, keberadaan telur ayam sangat mudah didapatkan di mana saja. Harganya pun terjangkau. Rasanya enak, gampang dioalah, dan pasti anak menyukainya. Tidak ada salahnya menjadikan telur ayam sebagai pilihan makanan pendamping si kecil. 

Nah, itu dia sedikit tentang bergam telur yang dapat dijadikan sebagai makanan pendamping ASI atau MPASI. Setiap telur punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ibu harus pandai memilih bahan yang baik untuk anak sesuai kebtuuhan. Jangan ikut-ikutan karena harga murah atau sekadar FOMO.

Pastikan jika ibu membeli telur dengan keadaan segar. Pengolahan telur juga dipastikan harus matang sempurna agar tidak meninggalkan bakteri berbahaya, misalnya saja Salmonella yang dapat mengganggu pencernaan anak. Pemberian pada anak pun harus menyesuaikan usia. Pada masa MPASI, ibu bisa memberikan sepertiga bagian dari telur bebek atau ayam dalam sekali makan, lalu untuk telur puyuh berjumlah 1-2 butir. Jika sudah lebih besar, pemberian dapat ditingkatkan lagi. 

Telur memang baik untuk menambah berat badan anak, tapi perlu diingat tak semua anak bisa tahan dengan telur. Saat sudah menunjukkan tanda-tanda alergi, seperti ruam dan bibir bengkak, segera hentikan pemberian MPASI telur. Konsultasikan ke dokter atau ahlinya agar masalah tersebut cepat teratasi serta mendapatkan solusi terbaik. 

Comments:

Leave a Reply

you may also like

...