Bangga! 6 Film Indonesia Tayang di Layar BIFF 2025


Source: BIFF

Busan International Film Festival (BIFF) menjadi salah satu ajang bergengsi di dunia sinema yangs elau dinanti setiap tahunnya. Di tahun 2025 sekaligus bertepatan dengan perhelatan ke-30, BIFF kembali digelar mulai dari tanggal 17 September hingga 26 September nanti. Sederet film serta penghargaan sudah siap ditayangkan. Setidaknya ada 241 film dari 64 negara yang jadi line up pada acara ini, termasuk Indonesia.

Melalui berbagai media, tampak beberapa aktor dan aktris papan atas Indonesia hadir dalam perhelatan BIFF pada tanggal 20 September lalu. Ada Reza Rahadian, Dian Sastrowardoyo, Fedi Nuril, Nicholas Saputra, Devano Danendra, Claresta Taufan, dan Harleyava Princy yang melenggang melewati red carpet dengan gayanya masing-masing. Tentu saja, mereka menjadi tamu spesial dimana karya-karyanya akan ditayangkan dalam festival tersebut. 

Ada 6 film yang berkesemapatan untuk tayang di ajang bergengsi tersebut. Enam film tersebut terdiri dari beberapa genre dan durasi. Jumlah ini meningkat daripada tahun lalu. 

Yuk, simak film Indonesia yang hadir di BIFF ke-30 ini!

Rangga & Cinta

Source: Google Image

Siapa yang bucin dengan film "Ada Apa dengan Cinta?" Film yang rilis tahun 2002 itu memang menjadi masterpiece yang sulit dilupakan. Dua dekade lebih, tetapi karakter Rangga dan Cinta pada film romansa tersebut tidak pernah hilang. Punya ending yang menggantung, akhirnya para penggemar AADC bisa menyaksikan sequel kisah asmara Rangga dan Cinta di tahun 2016 lewat "Ada Apa dengan Cinta 2."

Di tahun 2025 ini, cerita manis Rangga dan Cinta akan diangkat kembali dalam format yang berbeda. Setelah sukses dengan film, perjalanan Rangga dan Cinta akan dibawakan secara musikal dengan judul "Rangga & Cinta." Pemeran utama pada karya ini dibberikan pada Leya Princy dan El Putra Sarira yang sama-sama baru debut di dunia layar lebar. 

Remake AADC ini pun mengambil latar tahun 2001, masa dimana Rangga dan Cinta pertama kali mengudara. Cerita berfokus pada Cinta, si gadis popular di sekolah, yang tertarik pada Rangga, si introvert puitis yang memenangkan lomba puisi sekolah. Kisah mereka bisa disaksikan secara langsung di bioskop pada tanggal 2 Oktober 2025 mendatang. 

The Fox King

Source: Google Image

Dian Sastrowardoyo akhirnya kembali ke layar lebar setelah perannya menjadi Dasiyah dalam "Gadis Kretek" yang begitu ikonik jadi begitu popular di kalangan penggemar sinema. Tidak tangung-tanggung, kali ini Dian Sastrowardoyo ambil alih dalam sebuah film yang digarap oleh dua negara, Indonesia dan Malaysia. "The Fox King" yang disutradarai oleh Woo Ming Jin ini telah dirilis tanggal 9 September 2025 lalu. 

Sebelum tampil di BIFF, "The Fox King" telah tayang perdana lebih dulu di Toronto International Film Festival (TIFF) pada Agustus kemarin. Selain Dian Sastrowardoyo, nama-nama besar dari dua negara turut terlihat, di antaranya Idan Aedan dan Hadi Putra, yang nantinya akan jadi pemeran utama dalam film tersebut. Sedangkan Dian Sastrowardoyo akan berperan sebagai Lara, seorang guru Bahasa Inggris yang punya paras cantik.

"The Fox King" bercerita tentang anak kembar bernama Ali dan Amir yang harus menjadi seorang piatu sejak lahir. Mereka memiliki ikatan batin yang begitu kuat. Sampai suatu hari, hubungan mereka harus diuji karena sang ayah memilih menikah lagi dengan seorang gadis muda. Kisah mereka pun semakin menarik dengan pengemasan latar budaya khas yang begitu mendukung suasana. 

Esok Tanpa Ibu (Mothernet)

Source: Google Image

Ternyata Dian Sastro hadir ke BIFF 2025 bukan hanya bersama "The Fox King", tetapi kali ini turut menggandeng "Mothernet" atau "Esok Tanpa Ibu." Mengutip Tempo, "Mothernet" sendiri menjadi momentum yang berkesan untuk Dian Sastro, sebab bukan hanya jadi pemeran utama perempuan, ia adalah produser di balik layar film tersebut. "Mothernet" jadi proyek pertama Beacon Film, sebuah rumah produksi besutan Dian Sastro. 

Tak sendirian, "Mothernet" turut dibintangi oleh Ringgo Agus Rahman dan Ali Fikry, dua aktor beda generasi yang nantinya akan berkolaborasi. Diproduksi tahun 2024 lalu, "Mothernet" dijadwalkan tayang perdana pada tanggal 22 September 2025. Hal itu hampir bersamaan dengan penayangannya di BIFF 2025 ini. 

Pangku

Source: instagram.com/aryaibrahims

Tersiar kabar menggembirakan ketika Reza Rahadian debut menjadi sutradara di tahun 2025 ini. Setelah hilir mudik di atas panggung, bahkan beberapa penonton merasa terlalu sering, kini Reza Rahadian mengembangkan sayap di balik layar dunia hiburan Indonesia. Film perdanya bertajuk "Pangku" yang juga dibintangi sederet nama-nama familiar, seperti Devano Danendra, Claresta Taufan, Christine Hakim, Fedi Nuril, Lukman Sardi, hingga Djenar Maesa Ayu. 

Proses pengambilan gambar "Pangku" memang sudah dilaksanakan sejak tahun 2024 lalu. Penayangan perdana "Pangku" akan dilakukan pada bulan November nanti, tepatnya tanggal enam. Meskipun demikian tidak menutup pintu prestasi dalam ajang bergengsi. Sebelum tayang di BIFF ke-30 tahun ini, "Pangku" telah memenangkan penghargaan HAF Goes to Cannes Program di Hong Kong-Asia Film Financing Forum dan White Light Post Production Awards di JAFF Market tahun 2024. Selain itu, "Pangku" pun telah mengantongi tiket penayangan di Festival Film Cannes 2025. 

Kisah "Pangku" berpusat pada sosok Sartika  yang diperankan oleh Claresta Taufan. Ia mencoba bertahan hidup di kawasan Pantura agar dapat memberikan kehidupan yang lebih baik untuk anaknya. Sartika bertemu dengan Bu Maya, seorang pemilik kedai kopi yang telah menolongnya. Sartika akhirnya bekerja di sana, tanpa tahu sedang dijebak untuk bekerja di kedai kopi pangku. Cerita ini mengangkat sebuah fenomena adanya warung kopi pangku di kawasan Pantura, dimana pembelinya dapat membeli kopi dengan ditemani seorang perempuan. 

Badarawuhi di Dea Penari

Source: Google Image

Sukses dengan film "KKN di Desa Penari", membuat rumah produksi MD Pictures kembali merilis pengembangan cerita yang berjudul "Badarawuhi di Desa Penari." Film ini tayang tahun 2024 lalu dengan antusiasme masyarakat yang begitu tinggi. Mengingat, gebrakan yang diberikan film sebelumnya berhasil mencapai predikat film terlaris sepanjang masa di Indonesia.  

Kimo Stamboel selaku sutradara mengajak aktris dan aktor muda dalam proses pembuatan film tersebut. Sebut saja Maudy Effrosina, Jourdy Pranata, dan Claresta Taufan. Mereka akan berhadapan dengan Badarawuhi yang diperankan oleh si cantik, Aulia Sarah. 

"Badarawuhi di Desa Penari" bercerita tentang Mila yang mencari cara untuk menyembuhkan ibunya. Ia mengajak keluarga dan teman-temannya pergi ke Desa Penari yang dianggap adalah jawaban dari pencariannya. Namun, di sana ia bertemu dengan karakter Badarawuhi yang justru membawa malapetaka di kehidupannya. 

Sekat-sekat (Throughout These Cages)

Source: x.com/FilmIndoSourcee

Tidak hanya film dengan durasi panjang saja, film pendek berjudul "Sekat-Sekat" turut mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Film yang merupakan tugas akhir dari mahasiswa Fakultas Film dan Televisi Institur Kesenian Jakarta tersebut masuk ke dalam kategori Wide Angle: Asian Short Film Competition dalam ajang BIFF. Film ini disutradarai oleh Aaron Pratama. 

Film ini tentunya sangat menarik. Termasuk ke dalam genre drama keluarga yang bisa terjadi pada siapa saja. Film "Sekat-Sekat" ini dianggap layak untuk mendapatkan kesempatan ditayangkan di BIFF ke-30. 

"Sekat-Sekat" bercerita  tentang seorang anak yang tinggal bersama sang ibu, setelah kepergian ayahnya. Si anak berusaha melaksanakan wasiat terakhir ayahnya untuk merenovasi rumah. Sayangnya, ibu tidak menyukainya. Dalam proses sang anaknya, dapat tersirat dan tersurat tentang trauma serta kenangan yang tersimpan baik dalam tiap sekat rumah yang pernah ditinggali bersama. 

Nah, itu dia beberapa film Indonesia yang akan tayang di BIFF ke-30 ini. Dalam perhelatan kali ini, BIFF juga merilis "Busan Awards" sebagai ajang kompetisi baru yang diadakan tahun ini. "Busan Awards" sendiri siap mengumumkan pemenang penghargaan pada 14 film di Asia yang mask ke dalam nominasi dalam lima kategori, yaitu Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Aktor/Aktris Terbaik, Penghargaan Khusus, dan Kontribusi Artistik. 

Comments:

Leave a Reply

you may also like

...