Yoga vs Pilates: Mana yang Lebih Cocok Buat Kamu?


source: Freepik


Di era modern yang penuh kesibukan, menjaga kesehatan tubuh dan pikiran jadi kebutuhan penting. Tak heran, banyak orang mencari aktivitas olahraga yang tidak hanya menyehatkan fisik, tetapi juga menenangkan pikiran. Dua latihan yang semakin populer di kalangan masyarakat adalah yoga dan pilates. Meski sekilas mirip karena sama-sama menekankan gerakan perlahan, keseimbangan, dan pernapasan, sebenarnya keduanya punya perbedaan mendasar.

Lalu, apa saja perbedaan yoga dan pilates? Manakah yang lebih baik untuk kesehatan tubuh dan pikiran? Mari kita kupas satu per satu.

Asal-Usul: Dari India dan Jerman

Yoga memiliki sejarah ribuan tahun dan berasal dari India. Latihan ini awalnya lebih dari sekadar olahraga; ia merupakan bagian dari praktik spiritual yang menghubungkan tubuh, pikiran, dan jiwa. Yoga dikenal dengan berbagai pose (asana), latihan pernapasan (pranayama), hingga meditasi. Maka, jangan heran kalau setelah yoga, kita merasa bukan hanya tubuh yang lebih segar, tapi juga hati lebih tenang.

Pilates, sebaliknya, lahir di awal abad ke-20 di Jerman. Diciptakan oleh Joseph Pilates, metode ini awalnya dirancang untuk membantu rehabilitasi fisik para tahanan perang. Pilates lebih fokus pada penguatan otot inti (core), postur tubuh, dan fleksibilitas. Jadi, meskipun sama-sama melibatkan pikiran, pilates lebih menekankan pada gerakan fisik terkontrol untuk meningkatkan kekuatan tubuh.

Fokus Latihan dan Manfaat

Yoga:

  • Lebih menekankan pada keseimbangan antara tubuh dan pikiran.

  • Mengajarkan kesadaran napas, fleksibilitas, dan ketenangan batin.

  • Sering dikaitkan dengan relaksasi, meditasi, dan pengelolaan stres.

Pilates:

  • Fokus utama ada pada penguatan otot inti (perut, punggung bawah, pinggul).

  • Menekankan postur tubuh yang baik dan perbaikan alignment.

  • Cocok untuk rehabilitasi cedera atau meningkatkan performa fisik.

Baca juga: 5 Tips Setelan Pantai Ala Pria Agar Tampil Keren dan Santai!


Manfaat Yoga

  1. Mengurangi stres
    Gerakan lembut dipadu latihan pernapasan membuat pikiran lebih tenang. Yoga terbukti membantu menurunkan hormon kortisol yang memicu stres.

  2. Meningkatkan fleksibilitas
    Pose-pose yoga seperti downward dog, cobra, hingga pigeon pose dapat membuat otot lebih lentur dan sendi lebih sehat.

  3. Kesehatan mental
    Yoga sering direkomendasikan untuk penderita kecemasan atau depresi ringan karena membantu menghadirkan rasa damai.

  4. Meningkatkan kualitas tidur
    Latihan yoga sebelum tidur dapat membuat tubuh rileks sehingga tidur lebih nyenyak.

  5. Meningkatkan konsentrasi
    Meditasi dalam yoga melatih fokus dan kesadaran penuh (mindfulness).

Manfaat Pilates

  1. Menguatkan otot inti (core)
    Pilates sangat terkenal sebagai latihan untuk memperkuat perut dan punggung bawah. Otot inti yang kuat membantu postur tubuh tetap tegak.

  2. Memperbaiki postur tubuh
    Bagi yang sering bekerja di depan komputer, pilates bisa jadi solusi untuk mengurangi bungkuk dan nyeri punggung.

  3. Meningkatkan koordinasi tubuh
    Gerakan pilates melatih keseimbangan otot sehingga tubuh lebih stabil.

  4. Mendukung rehabilitasi cedera
    Banyak fisioterapis merekomendasikan pilates untuk pasien pemulihan cedera karena gerakannya terkontrol dan minim risiko.

  5. Meningkatkan kekuatan tanpa membuat otot besar
    Berbeda dengan angkat beban, pilates membuat tubuh lebih kencang tapi tetap ramping.

source: Freepik

Yoga vs Pilates: Mana yang Lebih Cocok untuk Kamu?

Pertanyaan klasik ini sebenarnya tidak punya jawaban yang mutlak, karena pada akhirnya semua kembali pada kebutuhan dan tujuan masing-masing orang. Kalau kamu sedang mencari cara untuk menenangkan pikiran, mengurangi stres, sekaligus melatih fleksibilitas tubuh, maka yoga bisa jadi pilihan yang tepat. Yoga mengajarkan kesadaran napas, gerakan yang lembut, serta meditasi yang membantu tubuh dan pikiran terasa lebih rileks.

Namun, kalau tujuanmu lebih ke arah penguatan otot inti, perbaikan postur tubuh, atau bahkan pemulihan setelah cedera, maka pilates mungkin lebih cocok. Gerakannya lebih terstruktur dan fokus pada kontrol tubuh sehingga hasilnya terasa pada kekuatan fisik.

Menariknya, tidak sedikit orang yang akhirnya memilih untuk mengombinasikan keduanya. Misalnya, mereka menggunakan yoga untuk menjaga ketenangan batin dan melatih kelenturan, lalu melengkapi dengan pilates untuk memperkuat otot inti. Kombinasi ini bisa memberikan manfaat ganda, karena tubuh menjadi lebih kuat sekaligus pikiran tetap tenang.

Mungkin sebagian orang bertanya, apa benar yoga dan pilates bisa memberikan perubahan nyata dalam keseharian? Jawabannya: iya. Banyak penelitian menunjukkan bahwa orang yang rutin melakukan yoga lebih jarang mengalami stres, kualitas tidurnya meningkat, dan lebih mudah menjaga suasana hati tetap stabil. Bahkan, ada riset yang menyebut yoga bisa menurunkan tekanan darah bagi penderita hipertensi ringan.

Sementara itu, pilates terbukti membantu pekerja kantoran yang sering duduk berjam-jam. Postur yang buruk akibat terlalu lama menatap layar bisa diperbaiki lewat gerakan pilates. Hasilnya, tubuh jadi lebih tegap, nyeri punggung berkurang, dan energi kerja meningkat. Tidak sedikit juga atlet profesional yang menjadikan pilates sebagai latihan tambahan agar performanya lebih konsisten.

Tantangan dan Mitos

  1. Mitos: Yoga itu hanya untuk orang yang fleksibel.
    Padahal, yoga justru membantu meningkatkan fleksibilitas. Semua orang, dari pemula hingga lanjut usia, bisa berlatih.

  2. Mitos: Pilates hanya untuk wanita.
    Salah besar! Faktanya, banyak atlet pria menggunakan pilates untuk meningkatkan performa karena efektif melatih otot inti.

  3. Tantangan: Konsistensi.
    Baik yoga maupun pilates butuh latihan rutin agar hasilnya terasa. Banyak yang semangat di awal tapi berhenti setelah beberapa minggu.

Baca juga: Tips Rambut Wangi Seharian, Bye-bye Rambut Apek!

Tips Memilih Antara Yoga atau Pilates

  1. Kenali tujuanmu
    Apakah ingin lebih rileks atau lebih kuat secara fisik? Ini akan membantu menentukan pilihan.

  2. Coba kelas trial
    Banyak studio menawarkan kelas percobaan. Rasakan dulu suasananya, lalu putuskan mana yang cocok.

  3. Pertimbangkan kondisi tubuh
    Kalau punya riwayat cedera, konsultasikan dulu ke instruktur atau dokter sebelum memilih jenis latihan.

  4. Perhatikan gaya hidup
    Yoga sering dilakukan dengan suasana lebih hening dan meditatif, cocok buat yang butuh “me time”. Pilates lebih energik dan terstruktur, cocok buat yang suka latihan fisik intens.

Bagaimana Memulai?

  • Peralatan: Yoga biasanya hanya membutuhkan matras. Sementara pilates, meski bisa dilakukan dengan matras, ada juga versi reformer yang menggunakan alat khusus.

  • Instruktur: Pastikan instruktur memiliki sertifikasi. Ini penting agar gerakanmu aman dan sesuai kebutuhan.

  • Konsistensi: Mulailah dengan 2–3 kali seminggu, lalu tingkatkan sesuai kemampuan.

Kombinasi Yoga dan Pilates: Why Not?

Tak perlu memilih salah satu kalau kamu bisa mendapatkan manfaat keduanya. Banyak studio kini menawarkan kelas gabungan, bahkan dikenal dengan sebutan “Yogalates”. Kombinasi ini memadukan meditasi dan relaksasi yoga dengan kekuatan inti dari pilates.

Baik yoga maupun pilates sama-sama memberi manfaat besar untuk kesehatan tubuh dan pikiran. Perbedaan utamanya terletak pada fokus latihan: yoga lebih menenangkan jiwa dan meningkatkan fleksibilitas, sementara pilates memperkuat otot inti dan memperbaiki postur.

Daripada bingung memilih, cobalah keduanya. Dengarkan tubuhmu, rasakan apa yang paling memberi manfaat. Pada akhirnya, yang terpenting adalah kamu menikmati prosesnya dan bisa menjadikannya rutinitas sehat dalam kehidupan sehari-hari.

Jadi, apakah kamu tim yoga atau tim pilates? Atau malah gabungan keduanya? Apapun pilihannya, yang pasti tubuhmu akan berterima kasih.

Baca juga: Udah Siap LDR ? Simak 5 Tips Sukses dalam Hubungan Jarak Jauh

Comments:

Leave a Reply

you may also like

...