source: Freepik
Pernah nggak sih, Sobat Glamours merasa kepala serasa mau pecah karena terlalu banyak pekerjaan datang bersamaan? Deadline menumpuk, chat kerjaan nggak berhenti bunyi, dan di saat yang sama masih ada urusan rumah tangga atau tugas lain yang menunggu. Akhirnya, bukannya produktif, malah jadi gampang terdistraksi, bingung mau mulai dari mana, bahkan stres sendiri.
Fenomena ini sangat umum terjadi, apalagi di era serba cepat seperti sekarang. Banyak orang dituntut multitasking, tapi faktanya otak manusia tidak benar-benar bisa melakukan banyak hal sekaligus dengan optimal. Menurut riset dari American Psychological Association, sering berpindah tugas justru bisa menurunkan produktivitas hingga 40%. Jadi, bukan soal seberapa banyak kerjaan yang bisa dikerjakan bersamaan, melainkan bagaimana kita bisa menjaga fokus agar tetap efisien.
Nah, biar nggak kewalahan, berikut beberapa tips menjaga fokus saat menghadapi banyak pekerjaan dalam satu waktu.
Tips pertama yang paling klasik tapi sering diabaikan adalah membuat daftar prioritas. Coba tuliskan semua pekerjaan yang harus kamu selesaikan hari itu. Lalu, tandai mana yang paling mendesak, mana yang bisa ditunda sebentar.
Ada metode sederhana bernama Eisenhower Matrix:
Dengan cara ini, otak tidak lagi penuh dengan "to-do list" yang berputar-putar. Kamu jadi lebih tenang karena tahu mana yang harus diselesaikan lebih dulu.
Fokus itu seperti otot — kalau dipaksa terus menerus bisa lelah. Supaya tetap segar, cobalah teknik Pomodoro. Caranya sederhana: bekerja selama 25 menit penuh, lalu istirahat 5 menit. Setelah empat sesi, ambil istirahat lebih lama sekitar 15 – 30 menit.
Metode ini membantu otak tetap konsentrasi dalam blok waktu singkat. Selain itu, kamu punya jeda untuk sekadar berdiri, minum air, atau melakukan peregangan kecil. Hasilnya, energi tidak cepat habis, dan kamu bisa menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dengan kualitas yang lebih baik.
Sulit fokus kalau notifikasi ponsel terus berbunyi. Karena itu, matikan notifikasi yang tidak penting selama jam kerja. Kalau perlu, gunakan mode “Do Not Disturb” agar tidak tergoda membuka media sosial.
Gangguan kecil juga bisa datang dari lingkungan. Misalnya meja kerja yang berantakan, atau ruangan yang terlalu bising. Cobalah untuk merapikan meja, menggunakan earphone dengan musik kesukaan Sobat Glamours, atau bekerja di tempat yang lebih tenang. Semakin minim distraksi, semakin mudah otak mempertahankan fokus.
Multitasking sering dianggap keren, padahal sebenarnya bisa membuat hasil kerja berantakan. Misalnya, sambil mengetik laporan, kamu juga balas chat, lalu buka email. Akhirnya, semua terasa setengah-setengah.
Lebih baik gunakan prinsip single tasking. Fokuslah menyelesaikan satu pekerjaan hingga selesai sebelum pindah ke tugas berikutnya. Ini bukan hanya membuat hasil lebih maksimal, tapi juga memberi rasa puas karena satu per satu daftar pekerjaan bisa dicoret.
Sulit berharap otak bisa fokus kalau tubuh dalam kondisi lelah. Pastikan tidur cukup, minimal 7 jam sehari, agar otak segar saat bekerja. Jangan lupa juga sarapan atau makan siang dengan gizi seimbang, karena kadar gula darah yang stabil membantu konsentrasi.
Olahraga ringan seperti jalan pagi, yoga, atau stretching juga bisa meningkatkan aliran darah ke otak. Hasilnya, pikiran lebih jernih dan mood lebih baik. Ingat, produktivitas berawal dari tubuh yang sehat.
Lingkungan punya pengaruh besar terhadap fokus. Pencahayaan yang baik, kursi ergonomis, serta suhu ruangan yang pas dapat membuat jam kerja terasa lebih ringan.
Kalau kamu bekerja dari rumah, cobalah buat sudut khusus sebagai “zona kerja”. Pisahkan dari tempat tidur atau ruang santai agar otak terbiasa membedakan kapan waktunya kerja dan kapan waktunya istirahat. Dengan begitu, fokus lebih mudah dijaga.
Kadang, penyebab utama kita kewalahan adalah terlalu sering menerima tugas baru tanpa melihat kapasitas diri. Belajarlah berkata “tidak” dengan sopan ketika memang tidak memungkinkan.
Menolak bukan berarti malas, tetapi menghargai kualitas pekerjaan. Lebih baik menyelesaikan tiga tugas dengan baik daripada mengerjakan enam tugas dengan hasil seadanya. Ingat, fokus berarti tahu apa yang penting untuk dikerjakan sekarang.
Di era digital, banyak aplikasi yang bisa membantu mengatur fokus. Misalnya Trello, Notion, atau Todoist untuk mengatur daftar kerjaan, serta aplikasi timer Pomodoro untuk mengatur ritme kerja.
Beberapa orang juga menggunakan aplikasi blocker yang membatasi akses ke media sosial selama jam kerja. Teknologi bisa menjadi musuh, tapi juga bisa menjadi teman jika dimanfaatkan dengan bijak.
Jangan lupa untuk memberi penghargaan kecil setelah menyelesaikan tugas berat. Misalnya, menonton episode serial favorit, ngemil makanan kesukaan, atau sekadar rebahan sebentar.
Reward semacam ini memberi motivasi tambahan. Otak jadi merasa bahwa setiap kerja keras ada imbalan yang menyenangkan. Efeknya, fokus lebih mudah dijaga di pekerjaan berikutnya.
Punya banyak pekerjaan tentu bisa memicu stres. Tapi, stres yang dibiarkan justru akan menggerogoti fokus. Karena itu, penting untuk punya cara sehat mengelola tekanan.
Meditasi singkat, teknik pernapasan dalam, atau sekadar berjalan keluar ruangan bisa membantu menenangkan pikiran. Jangan ragu juga untuk berbicara dengan rekan kerja atau pasangan jika butuh dukungan. Ingat, pikiran yang rileks adalah pondasi utama fokus yang tajam.
Ingat, setiap orang memiliki caranya sendiri untuk bisa fokus. Sobat Glamours juga pasti memiliki cara yang berebda. Tips di atas merupakan tips umum yang dapat Sobat glamours Coba sebagai langkah awal. Menjaga fokus di tengah tumpukan pekerjaan memang bukan hal mudah. Namun, dengan strategi yang tepat, beban kerja bisa terasa lebih ringan. Mulai dari membuat prioritas, bekerja dengan teknik Pomodoro, hingga menjaga kesehatan fisik dan mental — semua itu akan membantu produktivitas tetap terjaga.
Yang terpenting, jangan memaksakan diri untuk mengerjakan semuanya sekaligus. Ingat, otak manusia lebih efektif saat fokus pada satu hal dalam satu waktu. Jadi, cobalah untuk bekerja lebih cerdas, bukan hanya lebih keras. Akhirnya, fokus adalah keterampilan yang bisa dilatih. Dengan konsistensi, kamu akan terbiasa menghadapi banyak pekerjaan tanpa kehilangan arah. Jadi, saat deadline menumpuk atau tugas datang bertubi-tubi, kamu bisa tetap tenang, fokus, dan menyelesaikan semuanya dengan hasil terbaik.
Comments:
Leave a Reply